Assalamualaikum Kawan,
apa kabar? Semoga kau baik-baik saja. Begitu pula denganku, alhamdulillah aku
sehat. Surat ini kutulis untukmu bukan karena aku telah menyelesaikan
skripsiku, sama sepertimu, aku adalah mahasiswa dengan skripsi yang bisa
diartikan aku sedang menyelesaikan skripsiku. Jadi surat ini kutulis, kurang
lebih juga untuk diriku sendiri.
Menjadi mahasiswa
dengan skripsi, tak pernah aku membayangkan akan mengalami fase hidup seperti
ini. Dulu saat aku masih duduk di semester awal. Aku sering dicurhati kakak-kakak tingkatku
tentang skripsinya. Tentang data-data yang tak kunjung ia dapatkan, tentang
judul yang bolak-balik harus diganti atau tentang dosen yang susah ditemui.
Semua itu diceritakan mereka padaku, selayaknya pendengar dan adik tingkat yang
baik, aku pun mendengarkan dan memberi motivasi padanya bahwa ia pasti bisa
menyelesaikan skripsinya. Kamu pasti
bisa!
Kini saat aku berada
pada posisi mereka, aku benar-benar merasakan apa yang mereka rasakan, aku
merasakan apa yang dulu pernah kudengar. Dari semua yang kualami aku hanya bisa
mengucap oh ternyata begini rasanya.... Ternyata
begini rasanya menjadi mahasiswa dengan skripsi. Rasanya tiada hari tanpa
memikirkan skripsi. Kalaupun ada waktu luang untuk sekedar dolan, pas sampai di rumah selalu ingat skripsi. Apakah kalian juga
begitu?