Hari
Kedelapan, Rabu,5 Maret 2014
Kelas
Biruni, atau disebut dengan primary 2 Biruni adalah sebuah kelas yang berisi 20
siswa putri –di sekolah ini terpisah antara siswa putra dan putri- Pertama kali
aku masuk ke kelas ini. Murid-murid begitu antusias. Salam serempak yang mereka
ucapkan masih terngiang “Assalamualaikum Teacher Rizza”
Jam
pertama hari ini adalah PE (Phisical Excercise). Dipandu oleh seorang guru.
Mereka melakukan senam ringan di dalam kelas. Kenapa di dalam kelas? Karena
hari ini tak ada matahari. Ya mendung. Alasan yang aneh menurutku.
Pelajaran
kedua adalah Science. Di ajar oleh seorang ustadzah bernama Ustadzah Hazlizah.
Sebelum Ustadzah Hazlizah datang, anak-anak berkumpul di mejaku. Bertanya
namaku dan darimana asalku. Belum sempat aku menyebut Indonesia ada seorang
anak yang nyeletuk.
“Teacher,
do you from Indonesia?”
“Yes
Dear, I’m Indonesian. How do you know i’m Indonesian
“I
know from your veil. My mother have got the same veil like yours from her
friends from Indonesia”
“Oh
really?” aku terkejut mendengar ucapannya.
“Yes,
i’m not lie teacher. Honest”
Bahkan jilbab Indonesia pun dikenal
di Malaysia. Tadi saya meminjam jilbab ungu instan milik Etika, karena waktu
yang mepet, akan terlalu lama jika saya harus memakai paris ungu seperti hari
sebelumnya.Memakai jilbab ini aku dikenal sebagai orang indonesia. Terharu
sekali.
Aku
baru tahu, ternyata siswa primary di sekolah Adni tak membawa buku ke sekolah.
Mereka hanya mengisi tas mereka dengan bekal dan buku penghubung. Semua buku di
tempatkan di rak buku yang bertempat di pojok belakang, sesuai dengan nama
masing-masing.
Saat izin ke toilet, mereka
mmenggunakan tanda pengenal yang dikalungkan. Tujuannya untuk mengontrol siswa.
Siswa yang berkalung kartu itu berarti siswa yang izin keluar kelas untuk ke
kamar mandi. Jika ia tak pergi ke kamar mandi, maka akan di beri sangsi. Sebuah
kontrol yang apik.
Anak-anak mengikuti Science dan
Social Studies hari ini dengan baik. Aku memutuskan untuk pulang jam 12.00
bersama Najib dan Navis karena kelas selanjutnya tak wajib kami ikuti.
Anak-anak yang manis, kalian telah mengambil hatiku hari ini. Aku sangat
terkesan dan merasa terhormat bersama kalian. Terima kasih ya
Chow
Kit, bahagia
Pelajaran
hari ini:
ΓΌ Anak-anak
sangat penasaran dengan orang baru. Jadi berlakulah hati-hati. Karena saat kita
di sekolah, kita adalah model. Apalagi
membawa nama Indonesia.
Hari Selanjutnya
Primary Farabi Dan Pak Amar
Hari Selanjutnya
Primary Farabi Dan Pak Amar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar