Jumat, 28 Maret 2014

PRIMARY BIRUNI, GIRLS CLASS



Hari Kedelapan, Rabu,5 Maret 2014

Kelas Biruni, atau disebut dengan primary 2 Biruni adalah sebuah kelas yang berisi 20 siswa putri –di sekolah ini terpisah antara siswa putra dan putri- Pertama kali aku masuk ke kelas ini. Murid-murid begitu antusias. Salam serempak yang mereka ucapkan masih terngiang “Assalamualaikum Teacher Rizza” 

Jam pertama hari ini adalah PE (Phisical Excercise). Dipandu oleh seorang guru. Mereka melakukan senam ringan di dalam kelas. Kenapa di dalam kelas? Karena hari ini tak ada matahari. Ya mendung. Alasan yang aneh menurutku.

Pelajaran kedua adalah Science. Di ajar oleh seorang ustadzah bernama Ustadzah Hazlizah. Sebelum Ustadzah Hazlizah datang, anak-anak berkumpul di mejaku. Bertanya namaku dan darimana asalku. Belum sempat aku menyebut Indonesia ada seorang anak yang nyeletuk.

“Teacher, do you from Indonesia?”
“Yes Dear, I’m Indonesian. How do you know i’m Indonesian
“I know from your veil. My mother have got the same veil like yours from her friends from Indonesia”
“Oh really?” aku terkejut mendengar ucapannya.
“Yes, i’m not lie teacher. Honest” 


            Bahkan jilbab Indonesia pun dikenal di Malaysia. Tadi saya meminjam jilbab ungu instan milik Etika, karena waktu yang mepet, akan terlalu lama jika saya harus memakai paris ungu seperti hari sebelumnya.Memakai jilbab ini aku dikenal sebagai orang indonesia. Terharu sekali.


Aku baru tahu, ternyata siswa primary di sekolah Adni tak membawa buku ke sekolah. Mereka hanya mengisi tas mereka dengan bekal dan buku penghubung. Semua buku di tempatkan di rak buku yang bertempat di pojok belakang, sesuai dengan nama masing-masing.

            Saat izin ke toilet, mereka mmenggunakan tanda pengenal yang dikalungkan. Tujuannya untuk mengontrol siswa. Siswa yang berkalung kartu itu berarti siswa yang izin keluar kelas untuk ke kamar mandi. Jika ia tak pergi ke kamar mandi, maka akan di beri sangsi. Sebuah kontrol yang apik.

            Anak-anak mengikuti Science dan Social Studies hari ini dengan baik. Aku memutuskan untuk pulang jam 12.00 bersama Najib dan Navis karena kelas selanjutnya tak wajib kami ikuti. Anak-anak yang manis, kalian telah mengambil hatiku hari ini. Aku sangat terkesan dan merasa terhormat bersama kalian. Terima kasih ya

Chow Kit, bahagia

Pelajaran hari ini:
ΓΌ  Anak-anak sangat penasaran dengan orang baru. Jadi berlakulah hati-hati. Karena saat kita di sekolah, kita adalah model. Apalagi membawa nama Indonesia.
Hari Selanjutnya
Primary Farabi Dan Pak Amar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar