Entah ini suratku yang keberapa, aku sudah lupa, surat yang ke… banyak! Aku
minta izin untuk memanggilmu Mas ya? Karena kalau Kang, Kangmas, Cak, Kak,
rasanya tak enak. Aku tak terbiasa. Di rumahku, di Kediri sana. Ibuku selalu
memanggil ayahku dengan “Mas Nasir”, adikku paling bungsu memanggil adik
tengahku, “Mas Faisal”, begitu juga bulik-bulikku, semua memanggil suaminya
dengan sebutan Mas. Jadi kupanggil kau Mas saja ya? Mas…. Ah, siapa namamu?
Mas, akhir-akhir ini aku merasa cemburu sekali kalau ada teman mau menikah.
Memberi undangan pernikahan, memasang foto pernikahan di facebook, atau berfoto
dengan suami dan bayi kecil mereka. Aku ingin seperti mereka. Kita kapan ya
Mas?
Mas, perlu kamu tahu aku disini menunggumu. Menunggumu meminangku,
menikahiku dan menjadi ayah bagi anak-anakku. Apakah ini berarti aku pasif dan
hanya ingin menunggu? Tidak Mas! Aku bukan perempuan pasif! Kalau aku mau, aku
bisa jatuh cinta pada banyak lelaki selama ini. aku punya banyak teman lelaki
dan mereka semua baik padaku. Bukankah perempuan selalu luluh jika ada lelaki
yang baik padanya? Begitupun aku, karena aku juga perempuan. Tapi aku berusaha
agar aku tak mudah jatuh cinta dengan hanya di’iming-imingi’ kebaikan itu.
Salah-salah nantinya aku hanyalah korban dari perasaanku sendiri yang
mengartikan lebih kebaikan itu. Aku tak mau seperti itu Mas, aku tak mau!
Mas, aku yakin dimanapun kamu berada sekarang, siapapun namamu. Kamu juga
sedang mengalami hal yang sama sepertiku: Memendam rasa, memendam rindu. Mas,
aku merindukanmu! Apakah kamu tahu? Aku percaya, jika kamu jodohku, kamu akan
jatuh cinta padaku. Meski aku tak secantik yang lain, meski aku tak sesempurna
yang lain, meski aku sederhana, cerewet dan suka grusa-grusu kamu tetap jatuh
cinta padaku. Kamu sendiri tak tahu, atas dasar apa kamu mencintaiku. Cinta ya
cinta saja. Tanpa alasan dan tak perlu dijejelaskan panjang lebar.
Barangkali kamu orangnya pendiam sehingga Allah menjodohkanmu denganku yang
cerewet ini. Barangkali kamu orangnya santai seperti di pantai sehingga Allah
memeberimu aku yang selalu ingin cepat selesai, cepat ganti pekerjaan yang
lain. Barangkali kamu orangnya sabar betul sehingga Allah menjodohkanmu
denganku yang gampang sekali marah. Barangkali kamu orangnya suka berantakan
dan (agak) jorok sehingga Allah menjodohkanmu denganku yang suka rapi dan
bersih. Dulu aku jorok juga sih Mas, tapi sekarang aku sadar, jadi orang jorok
itu menjijikkan. sekarang aku sudah tobat. Jadi lebih rajin, bersih dan rapi.
Barangkali kamu orangnya nggak suka pedas sehingga Allah menjodohkanmu denganku
yang cabeholic ini, bagaimana tak penyuka pedas, lha cabe nandur
dewe haha. Aku anak petani Mas, petani desa di Kediri sana, atau
barangkali kamu bukan anak petani? Pedagang, wirausaha rumahan, pegawai
kantoran atau pengusaha besar? Apapun pekerjaan orang tua kita Mas, tak
penting. Yang penting, nanti kita bisa menjadi pasangan yang mandiri. Siap?
Mas, jujur saja, aku belum pernah menjalin hubungan special dengan satu
lelaki pun. Pacar? Ah, tak ada yang melirikku. Lagipula, aku juga tak mau kok
terlibat pacaran. Sejak MTs kelas 1 aku paham kalau pacaran itu tak dibenarkan
dalam Islam, untuk itulah aku berkomitmen kalau aku tak akan pacaran.
Alhamdulillahnya, selama ini tak ada lelaki yang mendekatiku, apalagi ngajaki
aku pacaran! Ah, cerita seperti itu hanya kutahu di FTV picisan. Alhamdulillah!
Alhamdulillah!
Apakah aku iri dengan mereka yang pacaran? Tidak! Aku tidak iri dengan yang
pacaran, aku iri dengan mereka yang telah menemukan belahan jiwa untuk diajak
bersama hidup dalam pernikahan. Kapan kamu menemukanku dan aku menemukanmu ya
Mas?
Mas, sebagai lelaki, kamu pasti sangat tersiksa dengan penantian ini kan?
Pasti sudah banyak perempuan-perempuan imut yang menggodamu, minta tolong kamu
jemput, minta tolong kamu angkatin barang-barangnya, menembakmu lebih dulu
barangkali, mengirimi kamu surat rahasia, diam-diam stalking di akun
facebookmu, komen-komen nakal di statusmu. Atau ada pula yang cari perhatian
terus padamu, sms-sms menggodamu atau mengajakku jalan. Barangkali kamu
pernah tergoda dan jadian dengan mereka. Kalian pacaran. Kamu dan dia pernah
mengikat kesetiaan. Kamu jatuh cinta padanya dan dia mencintaimu.
Saat kamu bertemu denganku, ceritamu dengannya sudah menjadi masa lalu.
Kamu dan dia sudah selesai. Kamu bahkan sudah bisa tenang dengan banyaknya
perempuan yang menggodamu. Kamu tak akan galau lagi jika ada perempuan yang
menggodamu atau mengungkapkan cintanya padamu. Karena kamu menganngap mereka
terlalu berlebihan padamu dan kamu menganggap mereka belum dewasa sebagai
seorang wanita.
Aku tak akan cemburu Mas, aku tak akan cemburu dengan masa lalumu itu dan juga perempuan imut, cantik, dan tak bisa kamu lupakan di masa lalumu. Aku malah berterima kasih pada Allah, karena mempertemukanmu dengannya. Paling tidak, dengannya kamu mulai merasakan bahwa kamu adalah lelaki yang meyukai perempuan, dengannya kamu mulai merasakan nikmatnya disukai dan menyukai. Sampai akhirnya waktu membawamu bertemu denganku. Saat itulah kamu sadar, kenapa dulu kamu harus bertemu dengannya lalu berpisah. Kenapa kamu digoda banyak perempuan tetapi tak satu pun yang menarik di hatimu. Karena ada aku di masa depanmu, yang melengkapimu lebih dari perempuan manapun.
Bukankah setiap pagi selalu menawarkan kesempatan baru? Bukankah setiap
orang berhak atas perjalanan yang lebih menjanjikan untuk dijalani kemudian?
Mas, aku percaya. Kamu dan aku akan saling ada, untuk hidup kita di masa depan.
Aku sangat suka dengan kalimat ini. Kalimat ini yang melatihku untuk mengelola
rasa cemburu. Kalimat milik Habibie dan Ainun. “Masa laluku adalah
milikku, masa lalumu adalah milikmu, tapi masa depan adalah milik kita”
Jika setiap hari kamu harus sekuat tenaga menjaga matamu agar tak mudah
tergoda oleh desiran perempuan mempesona, aku juga Mas, setiap hari aku harus
menjaga, agar aku hanya untukmu saja. Tangan ini, tubuh ini, perasaan ini.
Ingin utuh kupersembahkan untukmu nanti.
Jika setiap malam kamu merasa kesepian, dan bertanya, “Bosan tidur
sendirian, kapan ada istri yang menemani?” lalu kamu memeluk guling erat-erat.
dan berusaha menutup mata agar segera lelap. Begitu pun denganku, setiap malam,
jika sedang tak capek betul, aku sering tak bisa tidur, hanya kedip-kedip
menatap langit-langit kamar kosku dan untuk sejenak aku terpikir dirimu.
Seandainya kita sudah bertemu pasti malam sebelum tidur begini akan menjadi
sesi diskusi yang seru. Cerita hal lucu atau rencana hari esok. Atau aku akan
bertanya, “Mas, ingin dimasakkan apa besok?”
Aku sudah belajar banyak menu masakan lho Mas, aku sudah belajar bikin
kue-kue. Alhamdulillah, disela waktu kuliahku kini, aku membuat kue untuk
dijual atau memenuhi pesanan. Alhamdulillah ya, ternyata hobi masakku nggak
sia-sia. Semua ini juga untukmu. Aku tahu, lelaki sepertimu kelak akan sangat
suka jika tiap hari ada yang memasakkanmu. Makanmu lahap sekali, dan semua yang
kumasakkan untukmu tandas! Dan setelahnya, aku akan tersenyum lega. Tak ada
yang melegakan bagi seorang perempuan yang memasak kecuali masakannya enak dan
habis Mas!
Mas, tak apa, mungkin sekarang kita sedang berkutat dengan buku-buku,
laptop, pekerjaan yang butuh perjuangan namun kadang membosankan dan juga kerinduan
yang menyesakkan. Tapi yakinlah Mas, Allah tak akan mengingkari janjinya untuk
menyatukan kita dalam pernikahan. Aku percaya itu!
Bersabarlah Mas, bersabarlah diriku. Bahwa semua perasaan yang belum kita
luapkan ini akan menemui muaranya. Menjumpai akhir yang kita tunggu sebagai
pesta perayaan. Jika menahan diri untuk tidak membuka hati pada sembarang orang
adalah puasa, berjumpa denganmu jadi momen berbuka yang telah ditunggu sekian
lama.
Sampai hari itu datang, jangan lelah untuk terus berjuang. Meski tak
bersisian, ketahuilah kau tak pernah sendirian. Padamu, yang kuyakini telah
ditakdirkan namun tetap perlu diperjuangkan. Aku dan kamu sama-sama
memperjuangkan kebaikan diri kita. Untuk anak-anak dan kehidupan kita nanti.
Aku menunggu Mas, siapa namamu? apakah kita sudah pernah bertemu?
Salam
Rizza Nasir
I Like....Bagus tulisanya...
BalasHapusAssalam.Wr.Wb. Maaf mbak kalau saya boleh komentar Tulisan2 di blognya bagus semua...kapan2 bisa sering2 tentang menuliskah? Oia kenalkan My Name Is Adid Anak Aceh yang terdampar ke Pulau Jawa sekarang Study di UMM malang..main2 ke blog saya klik Sangtrainermuhammadhadidimeraihmimpi.blogspot.com dan muhammadhadidimagisterilmuhukum.blogspot.com
BalasHapusTerima kasih Adid. Salam kenal ya
HapusKalau mau sharing silahkan hubungi nomer handphone saya
Terima kasih
Salam
Rizza Nasir