Hari
Kesembilan, Kamis, 6 Maret 2014
Kelas hari ini adalah kelas Farabi, boys class. Dengan materi English dan
Art & Craft. Selayaknya mata pelajaran lain yang disampaikan menggunakan
bahasa Inggris. Dua pelajaran ini pun begitu. Anak-anak begitu fasih berbahasa
Inggris.
Kelas ini kelas lelaki. Agak susah
dikondisikan. Meski begitu mereka masih mengikuti pembelajaran dengan baik.
Hari ini agendanya adalah membuat anyaman. Anyaman dari kertas berwarna. Meski
laki-laki, ada beberapa siswa yang mengerjakannya rapi sekali.
Malam ini, mungkin aku akan lebih
banyak bercerita tentang Pak Amar. Beliau adalah guru di Sekolah Adni, kami
berjumpa tidak sengaja, di persimpangan antara kantor dan sekolah. Dalam
perbincangan singkat itu, beliau mengundang kami untuk main ke rumahnya.
Awalnya kami sangsi namun setelah pulang sekolah kami menyanggupinya.
Sebelum berangkat ke rumah beliau
yang terletak di Kampung Pandan, kutelepon beliau menggunakan hape Najib,
mengutarakan niat kami ingi silaturahim. Beliau malah melarang “Jangan kesini
sendirian, kalian belum paham daerah sini, apalagi naik taksi. Mahal. Nanti
kalo ada massa (waktu) saya nak (ingin) kesana”
Setelah sholat Maghrib tadi, aku
diajak Farida untuk membeli nasi goreng. Sebenarnya aku tidak lapar, tapi apa
salahnya menemani dia? Hitung-hitung jalan-jalan dan beli pulsa. Pulsaku sudah
habis. Betapa kagetnya aku saat kembali ke penginapan, ada Pak Amar disana!
Berbincang dengan Pak Trio, Najib dan teman lainnya. Beliau kesini?
Ternyata beliau bermaksud menjemput
kami untuk berkunjunjung ke rumahnya. Ya Rabb. Baik sekali beliau ini. Tamu
tapi dijemput.Kami diajak mampir ke kedainya. Kedai yang sangat sederhana,
berjualan jamu racik, pulsa juga menerima jasa pengiriman uang ke Indonesia.
Bertemu dengan istrinya yang kalem,
di usianya yang tak lagi muda masih tampak gurat kecantikannya. Mereka berdua
asli Lamongan dan orang-orang yang tinggal di daerah ini banyak didominasi
orang Indonesia. Pantas saja, sejak tadi Pak Amar berbicara bahasa jawa! Orang
Indonesia ada di setiap sudut Malaysia.
Setelah menghabiskan setangkup
burger telur yang dibelikan istri Pak Amar di pinggir jalan. Kami diajak
menaiki mobil untuk ke rumahnya. Rumah beliau adalah apartemen lawas yang
dimiliki dengan sistem sewa. Berisi tiga kamar. Cukup besar. Balkon yang
langsung menghadap petronas, jika tirai disibak. Petronas langsung tampak,
meski kecil sekali.
Pak Amar bercerita banyak hal.
Tentang awal mula beliau ke Malaysia, tentang pekerjaannya yang lebih suka
wiraswasta daripada guru. “Guru itu sampingan, meski gajinya pasti, tapi saya
lebih suka yang penuh kejutan. Kalau wiraswasta begini kan min haitsu la yahtasib kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit.
Lebih menantang” itu yang beliau katakan.
Rasanya beliau ingin mengeluarkan
semua makannan yang ada di rumahnya, menawari kami banyak hal, dari mulai
cemilan sampai minuman. Beliau banyak stok makanan Indonesia. Dari mulai
Marimas sampai kacang telur. Kami sudah kenyang dengan burger tadi. Akhirnya
kurmalah yang kami pilih, kebetulan ini sisa umroh.
Entah kenapa, aku merasa Pak Amar
dan istrinya seperti orang tua sendiri, sangat dekat. Padahal kami baru kenal
sehari. Mungkin karena mereka yang sangat perhatian. Maklum saja, mungkin
mereka rindu dengan anak. Ketiga anak mereka tinggal di asrama dan baru pulang
saat liburan tiba.
Sebelum pulang, kami diberi minyak
wangi yang beliau beli dari Arab. Semua ini, bahkan penjemputan beliau ke
penginapan adalah min haitsu la yahtasib bagi
kami. Ah Pak Amar, Terima kasih untuk hari ini. Semoga kami bisa memenuhi
undangan makan nasi biryani dengan teman-teman
seperti yang njenengan utarakan.
Pelajaran
hari ini:
ü Kadang
sesuatu yang sudah pasti ada atau diterima seperti : Gaji tetap justru tidak
membuat orang bahagia. Banyak orang lebih suka sesuatu yang tidak pasti,
menantang dan penuh kejutan
ü Min haitsu ka yahtasib datang
dari arah yang tidak disangka-sangka.
ü Selama
kita memposisikan diri sebagai anak. Kita akan menemukan orang tua, dimana pun
tempatnya.
Hari Selanjutnya:
Team Teaching Dan Perpisahan
Hari Selanjutnya:
Team Teaching Dan Perpisahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar