Kamis, 29 Agustus 2013

Mencintai atau Dicintai? Pilih mana?


Mencintai atau dicintai? Kamu pilih mana? Jangan takut salah, ini Cuma pertanyaan kok, bukan ujian ^_

Mencintai atau dicintai, keduanya sama-sama membincang tentang cinta. Apa itu cinta? Saya juga tak tahu definisinya, kata orang yang lagi jatuh cinta sih “ Cinta itu tak dapat diungkapkan dengan kata-kata Za” Saya tak tahu cinta itu apa dan bagaimana, apakah cinta itu sesuatu yang indah, tiba-tiba ada bunga dimana-mana, yang membuat kita tak bisa tidur, katanya sih begitu

Oke, kembali ke masalah mencintai atau dicintai. Menurut pengalaman saya mendengarkan bermacam kisah cinta lelaki dan wanita dari berbagai usia, saya menyimpulan bahwa mencintai itu cenderung dimiliki oleh lelaki sementara wanita lebih senang jika dicintai. Benarkah begitu Kawan?



Seorang lelaki yang kesengsem dengan teman perempuannya, dia akan berusaha sekuat tenaga mencintai dan melakukan yang terbaik bagi wanita. Cinta yang ia miliki merubah dia menjadi seseorang lelaki sejati yang siap melindungi, mengayomi dan memuliakan wanita yang dicintainya. Seorang teman saya bahkan rela pagi-pagi berangkat dari Mojokerto ke Malang untuk menjemput kekasihnya, mulai bekerja agar dia mendapatkan penghasilan dan bisa memberikan kekasihnya sesuatu.

Saya pernah bertanya pada seorang teman lelaki yang lain
“ Seberapa besar kamu mencintai Annisa, Rijal?” (nama samaran , biar kayak di berita-berita itu, hehe )
“ Gimana ya Za, ya, aku sayang aja sama dia, aku pengen terus melindungi dia, dia baik, keibuan, sabar. Kayaknya dia cocok jadi ibu dari anakku Za”  Dan begitulah Kawan, mencintai memang selau memberi, mencintai itu sebuah keikhlasan. Saya hanya bertanya sebarapa besar tapi jawaban yang ia berikan begitu membuat saya terharu. Begitu ya ternyata mencintai?  

Dengan mencintai, kita menerima pasangan kita itu satu paket. Cantiknya juga jeleknya, sabarnya juga cerewetnya, di mata orang yang mencintai, semua keburukan pasangannya menjadi tertutupi oleh kelebihannya, siapa yang menutupi? Cinta.

“ Gus kamu tahu kan Indah suka sama kamu, kok kamu innocent  gitu sih, kasihan dia jangan digantung. Kalau kamu suka ya suka kalau nggak ya nggak “  tanyaku pada seorang teman (Bagus dan Indah, masih samaran)

“ Za, maaf bukannya aku nggak tegas sama Indah, aku sudah bilang sama dia kalau baiknya kita berdua temenan. Aku nggak suka ya ada perempuan yang ngejar  begitu. Okelah, aku hargai perasaan dia ke aku tapi tolong jangan ngejar aku kayak gitu. Aku ini lelaki Za, aku nggak suka di kejar cewek, emangnya aku ini cowok apaan, lagian bukan tempatnya lagi cewek ngejar-ngejar cowok, jatuhin martabat dia aja, apa dia nggak malu? Ya setidaknya sama aku. Kalau aku suka sama dia sih nggak masalah, fine. Masalahnya aku nggak suka sama dia, dia udah kadung aku anggap temen sendiri. Maaf aku nggak bisa” Glek. Aku Cuma bisa terdiam mendengar jawabannya.

Bagi seorang laki-laki, dikejar seorang wanita yang mencintainya bisa menjadi satu masalah tersendiri. Ya, mereka sama-sama suka sih nggak masalah, kalau yang suka perempuannya apalagi sampai ngejar cinta si lelaki dengan berbagai cara, itu malah membuat lelaki semakin rishi, semakin menjauh. Agaknya teori Kejarlah Daku Kau Kutangkap  tidak berlaku bagi lelaki pecinta.

Hal ini sejalan dengan syariat Islam bahwa dalam perjodohan. Hak memilih wanita atau calon istri ada pada lelaki. Lelaki berhak memilih perempuan mana saja yang ia pandang baik agamanya, akhlaknya dan ilmunya untuk mendampinginya, melengkapi separuh agamanya. Di dalam proses taaruf  ini lelaki berhak melihat wajah istrinya dan bagian tubuh lain yang biasa nampak darinya atau jika ingin memastikan bagian tubuh lain ( aurat) maka dibolehkan dengan syarat yang melihat adalah sesama wanita atau mahromnya yang dapat dipercayai perkataannya.

Jika lelaki sreg, maka lelaki itu akan meminang wanitanya, dan si wanita berhak menolak atau menerima pinangan itu. Adil kan? Yang satu berhak memilih, yang satu berhak mempertimbangkan. Menolak atau menerima.  Kenapa ijab Kabul yang berhadapan dengan wali adalah lelaki langsung? Karena dia yang membeli  dia yang memilih. 


Muhammad dan Khadijah, bukankah Khadijah yang meminang lebih dulu? Yang mencintai Muhammad lebih dulu? Iya, memang begitu, memang cinta bisa bermula dari pihak mana saja, akan tetapi Khadijah yang mencintai lebih dulu Muhammad mencintai dengan anggun, tidak menggebu-gebu dan kejar-kejaran seperti wanita sekarang. Idealnya dan Jamaknya mencintai memang kecenderungan lelaki, karena dia punya logika yang matang, tidak semerta-merta mengandalkan perasaan seperti wanita.

Bagi seorang wanita, ia cenderung ingin dicintai. Ingin dilindungi. Dicintai bagi seorang wanita adalah kehormatan dan kebahagiaan. Karena dengan dicintai maka ia telah mendapatkan kepastian tentang nasib percintaannya.  Ada yang mencintainya, berarti ada yang harus ia jaga cintanya. Ia hormati pecintanya dan ia kasihi sepenuh hatinya.

“ Bagaimana nih rasanya menikah?” tanyaku pada seorang teman yang baru menikah
“Alhamdulillah, mas ku sangat menjagaku. Menjagaku seperti aku adik kecilnya. Aku senang bersama dia Za, aku nyaman, ngerasa aman. Sekarang aku punya  semuanya di dirinya, aku punya ayah, mas, suami dan teman hidup yang baik. Alhamdulillah” katanya berbinar

Begitulah Kawan, wanita memang ingin dicintai dan dimengerti lewat tutur lembut dan laku agung, karena wanita ingin dimengerti, manjakan dia dengan kasih sayang, eh kok jadi nyayi ^_^
Ya, begitulah adanya, wanita itu ingin hidup bersama lelaki yang santun dan sabar. Meski kenyataannya tidak semua lelaki sesabar lelaki yang sabar, tapi aku yakin setiap lelaki, segarang apapun, ketika dia telah bertemu wanitanya, wanita yang dicintainya, ia akan berubah menjadi lelaki yang amat penyayang. Garangnya lewat deh…

Wanita cenderung mudah luluh, artinya hatinya mudah tersentuh. Karena hak memilih ada di lelaki dan cinta bermula dari lelaki sangat mungkin si wanita awalnya tidak mencintai lelaki yang mencintainya itu. Tapi yakin deh, lama-lama dia akan luluh, dia akan mencintaimu seperti kamu mencintainya. Hanya saja kamu perlu waktu dan sabar ya lelaki, kadang-kadang wanita model begini mudah emosi dan maunya menang sendiri. Masih jual mahal sih.

Saling mencintai itulah yang seharusnya, namun untuk menambahkan kata saling di depan kata mencintai memang butuh waktu. Yang penting harus tetap sabar ya para pecinta. Mencintailah dengan anggun, jangan karena cinta kamu sampai kehilangan harga diri. Terutama untuk para wanita nih yang biasanya selalu tergila-gila dan heboh lihat lelaki bening dikit. Kamu itu istimewa lho Girls, jangan sampai karena cinta, kamu jadi binasa.

Hormatilah orang yang mencintaimu, jangan hanya karena kamu tak mencintai dia kamu jadi acuh dan semau gue sama dia, hargai perasaannya. Sadarkah, lelaki yang mencintaimu telah bersedia menyisakan rongga di hatinya untuk namamu? Jadi meski kamu tak mencintainya, jangan sakiti dia ya

Tidak ada yang tahu siapa yang mencintai siapa dan siapa yang dicintai siapa. Hanya Allah yang mengetahuinya, kita manusia hanya mengira-ngira. Aku hanya meyakini ada seseorang diluar sana yang diciptakan untuk kita, diciptakan untuk melengkapi separuh agama kita. Semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Nama, usia, dan dimana kita pertama bertemu dia. Mungkin saja aku dan kamu sama-sama pernah bertemu jodoh, hanya saja kita nggak tahu kalau dia orangnya. Atau mungkin jodoh kita adalah orang yang selamaini kita kenal? Dekat sekali dengan kita? Atau yang sering kita jahilin, kita marahin? Wallahu’alam.  Tugas kita sekarang adalah, belajar dengan baik, upgrade ilmu, upgrade kemampuan, upgrade kualitas keimanan, seseorang yang melengkapi kita telah dipersiapkan tinggal tunggu tanggal mainnya aja.

Menurutku kita harus punya cermin yang besar dan cling Kawan. Kalau ingin cinta yang tampan apakah kamu cantik?, ingin yang pandai, apakah kamu pandai?, ingin yang seksi, apakah kamu juga seksi? Ingin yang kaya, apakah kamu kaya?, Ingin yang bla.., bla…, bla… apakah kamu bla..., bla…, bla….? Tanpa kamu pasang kriteria pun Allah sudah tahu yang pas untuk mendampingimu, yang klik di hatimu.

Lelaki,  jika kamu sudah menemukan cintamu, kalau kamu sudah siap. Segera lamar dia ya, dia sudah menunggumu lama lho, jangan risaukan masalah maisyah, bukankah menikah itu membuka pintu rezeki?

Wanita, kamu memang cantik, kaya, berpendidikan, sempurna.  Ketika ada yang melamarmu jangan jual mahal ya, permudahlah ia menyempurnakan agamanya, dia melamarmu, berarti dia menyiapkan cinta untukmu. Dia sudah berhari-hari mengumpulkan keberanian untuk  ‘bicara’ padamu dan orang tuamu. Bukankah itu yang kamu impikan? Dan bukankah wanita yang mudah maharnya adalah wanita mulia?


Catatan ini dari berbagai kisah cinta yang pernah dilisankan pada saya, saya dedikasikan Untuk para pecinta dan untuk diri saya dan diri-diri lainnya yang sedang menyelami makna cinta. Semoga kita bisa mencintai dan dicintai dengan sebenar-benarnya cinta ya. Yang mencintaimu dan kamu cintai…..Amiin.
Saya bukan dokter cinta, entahlah kenapa banyak kisah cinta yang sampai pada saya. bahkan saya tidak tahu sebenarnya cinta itu apa dan bagaimana, tapi setidaknya lewat berbagai kisah itu dan beberapa buku yang saya baca prosentase kebodohan saya akan cinta sedikit terkurangi,hehe
Mari berdiskusi ^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar