Mencintai atau dicintai? Kamu pilih mana? Jangan takut salah, ini Cuma pertanyaan kok, bukan ujian ^_
Mencintai atau dicintai, keduanya sama-sama membincang
tentang cinta. Apa itu cinta? Saya juga tak tahu definisinya, kata orang yang
lagi jatuh cinta sih “ Cinta itu tak dapat diungkapkan dengan kata-kata Za”
Saya tak tahu cinta itu apa dan bagaimana, apakah cinta itu sesuatu yang indah,
tiba-tiba ada bunga dimana-mana, yang membuat kita tak bisa tidur, katanya sih
begitu
Oke, kembali ke masalah mencintai atau dicintai. Menurut
pengalaman saya mendengarkan bermacam kisah cinta lelaki dan wanita dari
berbagai usia, saya menyimpulan bahwa mencintai itu cenderung dimiliki oleh lelaki
sementara wanita lebih senang jika dicintai. Benarkah begitu Kawan?
Seorang lelaki yang kesengsem dengan teman
perempuannya, dia akan berusaha sekuat tenaga mencintai dan melakukan yang
terbaik bagi wanita. Cinta yang ia miliki merubah dia menjadi seseorang lelaki
sejati yang siap melindungi, mengayomi dan memuliakan wanita yang dicintainya.
Seorang teman saya bahkan rela pagi-pagi berangkat dari Mojokerto ke Malang
untuk menjemput kekasihnya, mulai bekerja agar dia mendapatkan penghasilan dan
bisa memberikan kekasihnya sesuatu.
Saya pernah bertanya pada seorang teman lelaki yang lain
“ Seberapa besar kamu mencintai Annisa, Rijal?” (nama
samaran , biar kayak di berita-berita itu, hehe )
“ Gimana ya Za, ya, aku sayang aja sama dia, aku pengen
terus melindungi dia, dia baik, keibuan, sabar. Kayaknya dia cocok jadi ibu
dari anakku Za” Dan begitulah Kawan,
mencintai memang selau memberi, mencintai itu sebuah keikhlasan. Saya hanya
bertanya sebarapa besar tapi jawaban yang ia berikan begitu membuat saya
terharu. Begitu ya ternyata mencintai?
Dengan mencintai, kita menerima pasangan kita itu satu
paket. Cantiknya juga jeleknya, sabarnya juga cerewetnya, di mata orang yang
mencintai, semua keburukan pasangannya menjadi tertutupi oleh kelebihannya,
siapa yang menutupi? Cinta.
“ Gus kamu tahu kan Indah suka sama kamu, kok kamu innocent gitu sih, kasihan dia jangan digantung.
Kalau kamu suka ya suka kalau nggak ya nggak “
tanyaku pada seorang teman (Bagus dan Indah, masih samaran)
“ Za, maaf bukannya aku nggak tegas sama Indah, aku sudah
bilang sama dia kalau baiknya kita berdua temenan. Aku nggak suka ya ada
perempuan yang ngejar begitu.
Okelah, aku hargai perasaan dia ke aku tapi tolong jangan ngejar aku kayak
gitu. Aku ini lelaki Za, aku nggak suka di kejar cewek, emangnya aku ini cowok
apaan, lagian bukan tempatnya lagi cewek ngejar-ngejar cowok, jatuhin martabat
dia aja, apa dia nggak malu? Ya setidaknya sama aku. Kalau aku suka sama dia
sih nggak masalah, fine. Masalahnya aku nggak suka sama dia, dia udah kadung
aku anggap temen sendiri. Maaf aku nggak bisa” Glek. Aku Cuma bisa terdiam
mendengar jawabannya.
Bagi seorang laki-laki, dikejar seorang wanita yang
mencintainya bisa menjadi satu masalah tersendiri. Ya, mereka sama-sama suka
sih nggak masalah, kalau yang suka perempuannya apalagi sampai ngejar cinta si
lelaki dengan berbagai cara, itu malah membuat lelaki semakin rishi, semakin
menjauh. Agaknya teori Kejarlah Daku Kau Kutangkap tidak berlaku bagi lelaki pecinta.
Hal ini sejalan dengan syariat Islam bahwa dalam perjodohan.
Hak memilih wanita atau calon istri ada pada lelaki. Lelaki berhak memilih
perempuan mana saja yang ia pandang baik agamanya, akhlaknya dan ilmunya untuk
mendampinginya, melengkapi separuh agamanya. Di dalam proses taaruf ini lelaki berhak melihat wajah istrinya dan
bagian tubuh lain yang biasa nampak darinya atau jika ingin memastikan bagian
tubuh lain ( aurat) maka dibolehkan dengan syarat yang melihat adalah sesama
wanita atau mahromnya yang dapat dipercayai perkataannya.
Jika lelaki sreg, maka lelaki itu akan meminang
wanitanya, dan si wanita berhak menolak atau menerima pinangan itu. Adil kan?
Yang satu berhak memilih, yang satu berhak mempertimbangkan. Menolak atau
menerima. Kenapa ijab Kabul yang
berhadapan dengan wali adalah lelaki langsung? Karena dia yang membeli dia yang memilih.
Muhammad dan Khadijah, bukankah Khadijah yang meminang lebih dulu? Yang mencintai Muhammad lebih dulu? Iya, memang begitu, memang cinta bisa bermula dari pihak mana saja, akan tetapi Khadijah yang mencintai lebih dulu Muhammad mencintai dengan anggun, tidak menggebu-gebu dan kejar-kejaran seperti wanita sekarang. Idealnya dan Jamaknya mencintai memang kecenderungan lelaki, karena dia punya logika yang matang, tidak semerta-merta mengandalkan perasaan seperti wanita.
Muhammad dan Khadijah, bukankah Khadijah yang meminang lebih dulu? Yang mencintai Muhammad lebih dulu? Iya, memang begitu, memang cinta bisa bermula dari pihak mana saja, akan tetapi Khadijah yang mencintai lebih dulu Muhammad mencintai dengan anggun, tidak menggebu-gebu dan kejar-kejaran seperti wanita sekarang. Idealnya dan Jamaknya mencintai memang kecenderungan lelaki, karena dia punya logika yang matang, tidak semerta-merta mengandalkan perasaan seperti wanita.
Bagi seorang wanita, ia cenderung ingin dicintai. Ingin
dilindungi. Dicintai bagi seorang wanita adalah kehormatan dan kebahagiaan.
Karena dengan dicintai maka ia telah mendapatkan kepastian tentang nasib
percintaannya. Ada yang
mencintainya, berarti ada yang harus ia jaga cintanya. Ia hormati pecintanya
dan ia kasihi sepenuh hatinya.
“ Bagaimana nih rasanya menikah?” tanyaku pada seorang teman
yang baru menikah
“Alhamdulillah, mas ku sangat menjagaku. Menjagaku seperti
aku adik kecilnya. Aku senang bersama dia Za, aku nyaman, ngerasa aman.
Sekarang aku punya semuanya di dirinya,
aku punya ayah, mas, suami dan teman hidup yang baik. Alhamdulillah” katanya
berbinar
Begitulah Kawan, wanita memang ingin dicintai dan dimengerti
lewat tutur lembut dan laku agung, karena wanita ingin dimengerti, manjakan dia
dengan kasih sayang, eh kok jadi nyayi ^_^
Ya, begitulah adanya, wanita itu ingin hidup bersama lelaki
yang santun dan sabar. Meski kenyataannya tidak semua lelaki sesabar lelaki
yang sabar, tapi aku yakin setiap lelaki, segarang apapun, ketika dia telah
bertemu wanitanya, wanita yang dicintainya, ia akan berubah menjadi lelaki yang
amat penyayang. Garangnya lewat deh…
Wanita cenderung mudah luluh, artinya hatinya mudah tersentuh.
Karena hak memilih ada di lelaki dan cinta bermula dari lelaki sangat mungkin
si wanita awalnya tidak mencintai lelaki yang mencintainya itu. Tapi yakin deh,
lama-lama dia akan luluh, dia akan mencintaimu seperti kamu mencintainya. Hanya
saja kamu perlu waktu dan sabar ya lelaki, kadang-kadang wanita model begini
mudah emosi dan maunya menang sendiri. Masih jual mahal sih.
Saling mencintai itulah yang seharusnya, namun untuk
menambahkan kata saling di depan kata mencintai memang butuh waktu. Yang
penting harus tetap sabar ya para pecinta. Mencintailah dengan anggun, jangan
karena cinta kamu sampai kehilangan harga diri. Terutama untuk para wanita nih
yang biasanya selalu tergila-gila dan heboh lihat lelaki bening dikit. Kamu itu
istimewa lho Girls, jangan sampai karena cinta, kamu jadi binasa.
Hormatilah orang yang mencintaimu, jangan hanya karena kamu
tak mencintai dia kamu jadi acuh dan semau gue sama dia, hargai perasaannya.
Sadarkah, lelaki yang mencintaimu telah bersedia menyisakan rongga di hatinya
untuk namamu? Jadi meski kamu tak mencintainya, jangan sakiti dia ya
Tidak ada yang tahu siapa yang mencintai siapa dan siapa
yang dicintai siapa. Hanya Allah yang mengetahuinya, kita manusia hanya
mengira-ngira. Aku hanya meyakini ada seseorang diluar sana yang diciptakan
untuk kita, diciptakan untuk melengkapi separuh agama kita. Semua sudah
tertulis di Lauh Mahfudz. Nama, usia, dan dimana kita pertama bertemu dia.
Mungkin saja aku dan kamu sama-sama pernah bertemu jodoh, hanya saja kita nggak
tahu kalau dia orangnya. Atau mungkin jodoh kita adalah orang yang selamaini
kita kenal? Dekat sekali dengan kita? Atau yang sering kita jahilin, kita
marahin? Wallahu’alam. Tugas kita
sekarang adalah, belajar dengan baik, upgrade ilmu, upgrade kemampuan, upgrade
kualitas keimanan, seseorang yang melengkapi kita telah dipersiapkan tinggal
tunggu tanggal mainnya aja.
Menurutku kita harus punya cermin yang besar dan cling
Kawan. Kalau ingin cinta yang tampan apakah kamu cantik?, ingin yang pandai,
apakah kamu pandai?, ingin yang seksi, apakah kamu juga seksi? Ingin yang kaya,
apakah kamu kaya?, Ingin yang bla.., bla…, bla… apakah kamu bla..., bla…,
bla….? Tanpa kamu pasang kriteria pun Allah sudah tahu yang pas untuk
mendampingimu, yang klik di hatimu.
Lelaki, jika kamu
sudah menemukan cintamu, kalau kamu sudah siap. Segera lamar dia ya, dia sudah
menunggumu lama lho, jangan risaukan masalah maisyah, bukankah menikah itu
membuka pintu rezeki?
Wanita, kamu memang cantik, kaya, berpendidikan,
sempurna. Ketika ada yang melamarmu
jangan jual mahal ya, permudahlah ia menyempurnakan agamanya, dia melamarmu,
berarti dia menyiapkan cinta untukmu. Dia sudah berhari-hari mengumpulkan
keberanian untuk ‘bicara’ padamu dan
orang tuamu. Bukankah itu yang kamu impikan? Dan bukankah wanita yang mudah
maharnya adalah wanita mulia?
Catatan ini dari berbagai kisah cinta yang pernah
dilisankan pada saya, saya dedikasikan Untuk para pecinta dan untuk diri saya
dan diri-diri lainnya yang sedang menyelami makna cinta. Semoga kita bisa
mencintai dan dicintai dengan sebenar-benarnya cinta ya. Yang mencintaimu dan
kamu cintai…..Amiin.
Saya bukan dokter cinta, entahlah kenapa banyak kisah
cinta yang sampai pada saya. bahkan saya tidak tahu sebenarnya cinta itu apa
dan bagaimana, tapi setidaknya lewat berbagai kisah itu dan beberapa buku yang
saya baca prosentase kebodohan saya akan cinta sedikit terkurangi,hehe
Mari berdiskusi ^_^
Mari berdiskusi ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar