Hari
Kesepuluh, Jum’at 7 Januari 2014
Hari
ini aku, Navis dan Najib mengajar bahasa Inggris di kelas Farabi. Dengan materi
filling blank box dengan speeling. Menggunakan lagu Happy Birthday sebagai
pengantar.
Kami
mulai dengan menanyakan pada siswa tanggal lahir mereka. Kebetulan ada satu
siswa yang bernama Amesha dari Rusia yang akan berulang tahun pada 8 Maret
besok. Karena besok sekolah libur, tentu saja teman teman Amesha tidak bisa
mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung, jadilah hari ini kami
bernyanyi bersama untuk Amesha. Dilengkapi dengan gambar tart yang dibuat Navis di papan tulis. Yey,
anak-anak berhasil masuk pada materi kami, semua antusias sekali.
Karena
mereka sudah mulai fokus, kami mulai menyuruh mereka membuka workbook halaman
27 untuk mengerjakan speelling. Memenggal
lagu happy birthday sesuai suku katanya. Dan mereka bisa menyelesaikannya
kurang dari sepuluh menit!
Anak-anak
juga sangat antusias saat kami menyebut kata Indonesia. Ada beberapa anak
Indonesia di kelas itu. Sayangnya mereka tak paham bahasa Indonesia, mereka
hanya paham bahasa Melayu dan Inggris.
Seperti
hari-hari sebelumnya kami sempat minder, bagaimana jika bahasa inggris kami
belepotan saat mengajar dan mereka tak paham? Alhamdulillah, hari ini
kepercayaan diriku besar sekali. Alhamdulillah mereka paham ucapku. Tak ada
ucapan “What do you say Teacher?” Seperti hari sebelumnya, mereka tak paham apa
yang kuucapkan, karena vocab yang kugunakan bukan yang seharusnya.
Hari
ini adalah hari terakhirku di sekolah Adni, ada perasaan tak ingin hari ini
cepat selesai. Tak ingin rombongan Pak Trio datang menjemput. Aku sudah
terlanjur krasan menjadi guru disini. Aku terlanjur jatuh cinta pada anak-anak
cerdas itu.
Inilah
yang namanya hidup, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Semua awal pasti
menemui akhirnya. Pak Trio, Pak Yahya dan Pak Zainuddin datang menjemput.
Vandel penghargaan diserahkan dan tibalah saatnya pulang.
Aku
teringat pesan Puan Maimunah saat makan siang Nasi Biryani sebelum mereka para
penjemput datang. Puan Maimunah sangat senanng dengan kedatangan kami dari
indonesia. Kami adalah mahasiswa PKL dari luar negeri pertama yamg mengunjungi
sekolahnya. Hanya saja pihak sekolah merasa kurang dalam memberikan kami
pelayanan. “Andai sebelumnya ada orientasi dari Indonesia” itu yang beliau
katakan. Baik Bu, saya akan sampaikan itu di evaluasi nanti malam, batinku.
Aku
dan Navis bercerita banyak hal dengan beliau, itulah yang mebuatku terkenang.
Sosok yang keibuan, lembut dan cerdas. Andai aku bisa lebih lama disini Puan,
aku akan banyak belajar darimu. Sayangnya, bapak dosen telah menjemputku.
Sekali lagi, kami harus pulang.
Adni
Islamic School. Terima kasih untuk kesempatan belajar dari kalian. Semoga kami
yang calon guru ini bisa membangun sekolah sekualitas Adni atau minimal menjadi
guru seperti guru-guru di Sekolah Adni. Guru yang cerdas, sabar namun sangat
dekt dengan murid-muridnya. Teacher Rizza pamit.
Chow
Kit, begini rasanya terpisah setelah menyayangi lingkungan baru? Sedih
Hari Selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar