Jumat, 12 Juli 2013

Dalam Kamus Bumi Tak Ada Kata Sendiri

Sendiri. Sebuah kata yang tak ada dalam kamus kehidupan, di kehidupan ini hanya ada kebersamaan. Adakah yang lebih indah dari kebersamaan? Kebersamaan dengan orang-orang terkasih. Keluarga, teman kontrakan, teman kelas, atau ketemu dengan teman lama. Semua membawa kebersamaan dan menghapus kesendirian. Bersama orang-orang yang mengenal kita akan terjadi perbincangan. Berupa cerita, curhat diskusi atau apalah namanya.

 Menurut saya kebersamaan adalah keniscayaan. Ya sebuah fitrah makhluk hidup. Tak hanya yang bernama manusia tapi juga makhluk yang bernama hewan, tumbuhan bahkan jin, setan sekalipun semuanya bersama-sama. Menjalankan kehidupan bersama, saling membantu, memberi dan mengasihi.

 Sering saya dengar keluhan tentang mereka yang merasa sendirian atau dengan bahasa lain kesepian. Sendiri karena merasa tidak ada makhluk lain yang bisa diajak bicara, yang bisa diajak berbagi. Sendiri. Sepi. Nah, kalau sudah begini dimana kebersamaan? Dimana kebersamaan yang indah itu?



Perlu diinsyafi bahwa sebagai manusia kita adalah zoon politicon, makhluk sosial. Kita tak pernah lepas dari sebuah interaksi baik interaksi dengan sesama manusia atau makhluk lainnya. Masing-masing diri kita saling membutuhkan. Sebagai manusia pula kita memiliki aktivitas yang harus kita jalani agar terselesaikan semua yang belum selesai, agar tercapai apa yang belum tercapai. Dengan aktivitas itu akan tercapai sebuah dinamisasi kehidupan.

Saat kita membutuhkan orang lain dan ia yang kita butuhkan itu sedang bergelut dengan aktivitasnya maka sebagai sesama manusia hendaknya tak lantas membuat kita merasa diacuhkan. Karena semua punya aktivitasnya sendiri, karena dunianya tak hanya berisi namamu tapi beribu nama. Ketika sendirian plus nganggur tak ada kesibukan, tak ada teman, mau chat juga tak ada teman chat, mau bbm-an nggak ada pulsa bukan berarti kita kesepian. Menurut saya tidak ada kata kesepian di kamus bumi ini. Karena semuanya diciptakan dengan pasangannya, dengan sesamanya, dengan yang digemarinya. Tak hnaya satu tapi bermacam-macam. Kesepian bermakna satu sedang tak ada satu di dunia ini kecuali Allah. Sang Ahad. Iya kan?

Saat kamu juara satu misalnya, seakan-akan dirimulah yang paling top, berada di tangga teratas sementara yang lain ada di bawahmu. Kamu sendirian sebagai juara. Lantas di dunia ini ada berapa banyak yang juara satu? Begitu juga dengan presiden, sepertinya dia satu di negara ini tapi ada banyak presiden di dunia ini. Itu baru presiden manusia belum termasuk presiden jin dan setan.

Saat kamu sendirian di kamar tak ada siapapun atau kesibukan apapun. Sendiri? sepertinya iya. Tapi coba liat di sebelahmu, ada handphone, buku-buku, meja, ada cicak di atas plafon, ada semut jalan-jalan. Tuh kan kamu tak sendiri? Atau bila kamu mau sekali waktu berbincanglah dengan semua yang ada di depanmu meskipun itu benda mati. Berbincanglah seakan ia hidup. Tak perlu takut dianggap orang gila. Bagi sebagian orang termasuk saya hal semacam ini mengasyikkan. Bagi orang yang menggeluti dunia menulis cara ini terbukti ampuh meningkatkan kemampuan mencipta percakapan, imajinasi dan inspirasi baru.

Kawan, tak ada sepi atau sendiri dalam dunia ini. Selalu ada kebersamaan dan dalam kebersamaan itu apapun jenisnya dan dengan siapa selalu ada hikmah yang dapat kita ambil. Jangan pernah merasa sendiri karena kamu masih punya dirimu dan Allah yang selalu bersamamu. Bersama Allah, lebih dari cukup ^_^

Rizza Nasir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar