Yah, terima kasih telah menjadi pelindungku
Ayah, jika ada lelaki yang mencintaiku
Cintamu lebih besar dari siapapun
Untukku
Ayah, aku mencintaimu
RIZZA NASIR
Ayah, ayah pernah bilang padaku. Jadilah perempuan baik-baik
Nak, jadilah putriku yang sholihah. Yang selalu menjaga sholat dan baik pada
semua umat. Ayah pesanmu masih kupegang. Masih terus kuusahakan. Masih terus
kujaga. Aku takut Yah, aku takut jika melanggar kepercayaanmu.
"Nak, jagalah auratmu. Tutuplah rambutmu dengan kerudungmu.
Kamu cantik kalau pakai kerudung. Cantik sekali! Lebih cantik dari ibumu"
" Maaf yah, aku belum siap, aku masih sering teriak-teriak, aku masih sering bolong sholat, aku masih sering tak menjaga pergaulanku. Maaf Yah, aku belum siap. Nanti saja"
" Maaf yah, aku belum siap, aku masih sering teriak-teriak, aku masih sering bolong sholat, aku masih sering tak menjaga pergaulanku. Maaf Yah, aku belum siap. Nanti saja"
"Ayah, tadi pagi pacarku telepon, katanya dia mau ke rumah.
Mau ketemu Ayah. Boleh?" Tiba-tiba saja raut mukamu berubah Yah.
"Benarkah? Ucapmu. Anak mana dia? Temanmu? Apakah kamu mencintainya Nak?"
"Benarkah? Ucapmu. Anak mana dia? Temanmu? Apakah kamu mencintainya Nak?"
"Kenapa Ayah tanya macam-macam Yah, apakah Ayah tak percaya
pada pilihanku? "Ah Ayah selalu begitu. Meragukanku. Menyebalkan!
"Bukan Nak, bukan meragukanmu, tapi Ayah hanya memastikan. Laki-laki yang mendampingimu benar-benar lelaki yang baik. Baik untuk menjadi suamimu, baik untuk menjadi ayah bagi cucu-cucku"
"Bukan Nak, bukan meragukanmu, tapi Ayah hanya memastikan. Laki-laki yang mendampingimu benar-benar lelaki yang baik. Baik untuk menjadi suamimu, baik untuk menjadi ayah bagi cucu-cucku"
Hari itu, aku keluar dari rumahmu Yah, mengikuti lelaki yang
kini menjadi suamiku. Akhirnya kau mengizinkan aku menikah dengannya. Kau
nikahkan aku sendiri. Kau serahkan hidup matiku padanya. Kau berkaca-kaca Yah.
Terima kasih Yah, aku bahagia.
Kini aku menjadi ibu dari cucumu Yah, cucu yang lucu. Kau
suka menggendongnya jika aku main ke rumahmu. Kau selalu memintaku
berlama-lama, ya kutahu agar kau bisa main lebih lama dengan putraku. Aku
berkerudung kini Yah. Kemarin aku baca buku. Kalau jika istri tidak bisa
menjaga dirinya, maka suaminya ikut berdosa. Aku tak mau suamiku berdosa
karenaku Yah. Aku istri yang sholihah bukan?
Suatu hari kau bertanya,"sejak kapan kamu berkerudung Nak?"
"Satu bulan lalu Yah"
"Sudah siap berjilbab? Sudah Yah. Apakah akhlakmu sudah baik? Apakah ibadahmu sudah benar?"Tanyamu lagi. Aku terdiam.
"Belum Yah" jawabku.
"Alhamdulillah, semoga kamu istiqomah dengan jilbabmu ya Nak, Ayah bahagia"
"Satu bulan lalu Yah"
"Sudah siap berjilbab? Sudah Yah. Apakah akhlakmu sudah baik? Apakah ibadahmu sudah benar?"Tanyamu lagi. Aku terdiam.
"Belum Yah" jawabku.
"Alhamdulillah, semoga kamu istiqomah dengan jilbabmu ya Nak, Ayah bahagia"
Begitulah seorang Ayah untuk putrinya, tulus. Banyak orang
mengatakan dia ingin berjilbab setelah menikah, karena tidak ingin suaminya
menaggung dosanya karena tidak menutup aurat.
"Tapi sadarkah kamu Nak, bahwa Ayah yang menanggung dosa itu sebelum kamu menikah?
"Tapi sadarkah kamu Nak, bahwa Ayah yang menanggung dosa itu sebelum kamu menikah?
Apakah kamu tidak ingin melindungi aku juga?"
"Ayah... " aku luruh
RIZZA NASIR
Ucapkan ini :
Bismillah... Aku berniat berjilbab untuk mematuhi perintah Allah, untuk menjaga ayahku dan suamiku dari api neraka. Aku tahu, amaliyahku belum sempurna, tapi bersama jilbabku, aku akan terus berusaha. Menjadi sholihah untuk mereka ^_^
Minta dalil "berhijab sama dengan menjaga ayah atau suami" boleh?
BalasHapus