Kamis, 16 Januari 2014

BERLIBUR DENGAN AYAT-AYAT CINTA



Melihat mereka memeluknya dan memejamkan mata dengan mulut terus merapal ayat-ayat cinta. Aku cemburu

Seharian kemarin, aku sengaja, mengosongkan hari itu untuk tidak pergi ke sekolah dan bertemu teman kecil dan guru-guru. Di sekolah sedang ada perayaan maulid nabi, ada pengajian dan shalawat bersama, sudah bisa dipastikan tidak ada aktifitas belajar mengajar dan tentu saja aku tak bisa penelitian.  Aku memilih menggunakan hari itu untuk menyelesaikan administrasi kampus dan pergi ke bank membayar uang kuliah.

“Mbak Rizza, nanti selesai dari bank jangan pulang dulu ya, tunggu aku di Mastar (Masjid Tarbiyah UIN Maliki Malang), aku mengangguk. Ah.. Lia memang selalu begitu, menganggapku seperti kakaknya, dia tak mau aku pulang sendirian.

Lia, mengikuti program SYAUQI (Syahrul Qur’ani ) yang diadakan Hai’ah Tahfidz Al-Qur’an jadi pagi begini adalah jadwal dia untuk setoran pada mushohihah-nya. Selesai dari Bank BRI, aku langsung menuju Masjid Tarbiyah, berniat menunggu Lia pulang sambil menyelesaikan bacaan.


Melihat mereka memeluknya dan memejamkan mata dengan mulut terus merapal ayat-ayat cinta. Aku cemburu.



Mereka, mahasiswa-mahasiswa, adik tingkatku itu, terus merapal ayat demi ayat, berharap ayat itu menempel kuat diingatannya agar segera bisa disetorkan pada mushohih.  Mereka terus membaca berulang-ulang kemudian menutup mushafnya dan mulai membaca dengan bil ghaib (tanpa melihat).  Entah ssudah dari jam berapa mereka duduk di masjid ini, entah sudah berapa halaman yang dia baca. Seingatku program setoran syauqi dua tahun lalu dimulai jam 8 pagi hingga dhuhur. Jika memang jadwalnya masih sama, berarti mereka sudah mengaji dua jam lamanya.

Aku seperti tertampar, adik-adik HTQ begitu serius menghafal, begitu gigih menambah hafalan. Bagaimana dengan kamu Rizza, sudah juz berapa yang kamu hapal sekarang?  Ya Allah, sungguh aku cemburu. Al- Qur’an hafalanku sudah tiga hari ini tak tersentuh. Bukan, bukan karena aku menstruasi tapi karena aku yang terlalu sibuk atau lebih tepatnya menyibukkan diri.

Jika mahasiswa lainnya di luar sana menghabiskan liburan dengan plesir ke kota-kota impian, membeli barang yang tak terlalu ia butuhkan. Jika diluar sana mahasiswa lain sedang meng-upload foto liburan mereka, tidak dengan para peserta syauqi. Mereka memilih menghabiskan liburan sebulan ini untuk menghafal kalam Illahi. Jika hari aktif kuliah mereka hanya menghafal satu halaman sehari, maka saat liburan seperti ini, mereka bisa tiga halaman sehari. Masyaallah


Melihat mereka memeluknya dan memejamkan mata dengan mulut terus merapal ayat-ayat cinta. Aku cemburu.

Aku duduk di beranda Masjid Tarbiyah, disitu dipenuhi peserta lelaki yang muroja’ah (mengulang) hafalan, sementara peserta putri berjejer di tangga lantai dua. Kubuka  buku bacaanku, aku memang sedang tidak shalat jadi aku memilih di beranda saja. Mendengarkan peserta lelaki di belakangku membaca, sambil menirukan dia dan melatih ingatanku, surat dan berapa yang sedang dia baca. Lamat-lamat mendengarkan ia membaca tanpa terasa setetes air mata membasahi bukuku. Ya Allah, aku malu. Aku cemburu.

Mataku memang menghadap lurus pada bukuku, tapi telingaku mendengar ayat-ayat itu dan hatiku terus merasa cemburu. Aku tak selancar mereka, aku tak seistiqomah mereka. Tiba-tiba saja sosok yang kukenal mendekat. Ternyata dia Fiqh, adik tingkat di UKM LKP2M dan FLP UIN

“Fiqh, kamu kok disini?” harusnya aku tidak bertanya begitu, karena aku tahu Fiqh pasti ikut Syauqi dan mau setoran.

“Iya, ikut itu” katanya sambil menunjuk teman-temannya yang muroja’ah. “Mbak Rizza ikut syauqi juga ta?”

“Tahun ini enggak Fiqh, ada penelitian, pembekalan dan skripsi. Wes ndang setoran keburu pulang lho mushohihnya” kataku padanya sambil memberikan satu jempol. Sebenarnya aku menyuruh Fiqh segera setoran bukan hanya karena jam setoran yang keburu habis, tapi karena aku malu padanya. Ternyata Fiqh juga ikut menghafal dan memeluk ayat cinta-Nya di saat semua temannya pulang. Ya Rabb.

Setelah Fiqh berlalu, tiba-tiba saja Ning Maftuchah menghampiriku, dia adalah mushohihahku dulu di Mabna Khadijah Al-Kubra, bertemu denganku serta merta dia menyalami dan memelukku.

“Gimana kabarnya Dek Rizza, sehat? Sudah juz berapa nih hafalannya?” dan beginilah, tidak ada pertanyaan yang lebih agung di organisasi ini selain itu. Pertanyaan itu bisa berarti dua macam, memotivasi atau menampar. Menampar jiwa-jiwa yang mulai lalai dengan hafalannya. Kubalas salamannya dan kubisikkan di telinganya jawaban dari pertanyaannya.

Disusul kemudian ada Ning Khilfatin, Ning Zahro’. Mereka berdua dan Ning Maftuchah sudah hafal 30 juz.  Ning Maftuchah memilih untuk membimbing peserta syauqi daripada pulang kampung. Padahal rumahnya di Jawa Tengah sana hanya ia kunjungi setahun sekali! Dan mereka juga peserta lainnya memilih disini. Lagi-lagi aku cemburu Ya Rabb.

Tiba-tiba saja bayangan Ustadzah Lutfi yang sekarang ada di Rusia, Ning Nikita yang dulu jadi pendamping hafalanku di semester pertama, Ning Nurul di semester kedua. Juga ustadzah Nurul dan Ustadzah Nury tak terkecuali aku teringat Ustad Imam Muslimin berkelebat. Kapan terakhir kali aku kumpul dengan mereka? Kapan terakhir kali aku ke kantor HTQ? Rasanya sudah lama sekali.


Melihat mereka memeluknya dan memejamkan mata dengan mulut terus merapal ayat-ayat cinta. Aku cemburu.

Rabb, kau tahu betapa besar hati-hati ini ingin menjadi penjaga kalam-Mu, Hanya kau yang tahu, seberapa mampu kami menjaganya, Jika memang kau percayakan kami sebagai penjaga Ya Allah, tolong perkuat ingatan kami, tolong jagalah hati kami dari main-main, agar kami istiqomah untuk menghafal. Dan Ya Rabb, jika semangat kami menghafal mulai melemah bahkan memudar, ingatkan kami bahwa kami harus tetap teguh pada cita-cita kami. Engkaulah sebaik-baiknya penjaga dan engkaulah sebaik-baik penerima pengharapan. Ijabahlah doa kami Ya Rabb.

Kepada teman-teman HTQ dan peserta Syauqi, terima kasih sudah membuatku cemburu hari ini ^_^
Semoga kita tetap istiqomah menghafal ya



 RIZZA NASIR



2 komentar:

  1. Subhanallah.....Inspiratif banget artikel2 yang ad di blog ni.., bener-bener salut saya... :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berkunjung Yasir ^_^

    BalasHapus