Minggu, 23 Juni 2013

Karena Cinta Punya Waktu

"Dek,mbokya sekali-kali pacaran kek, cek tau. Nah,ajak pacarnya main kesini"
"Mbak nikah sama pacarnya nggak?"
"enggak,ketemu dilamar,nikah deh"
"Nah lho, aku pacarannya nanti saja kalau sudah pasti dia jadi suami"
"iya wes iya,lanjutkan!" 


Itu adalah petikan status yang beberapa hari lalu saya tuliskan. Agak geli memang, tapi ya, saya memaklumi mungkin memang yang dipikirkan orang tua atau seorang kakak jika melihat adiknya dewasa adalah soal pendamping hidupnya. Apalagi kalau si adik sama sekali tidak terindikasi punya pacar selama ini.


Pacar. Apa itu? Yang saya tahu pacar adalah seorang teman spesial. Teman yang dengannya kita mengikat suatu hubungan. Aku cinta kamu, aku sayang kamu atau mulai hari ini kta jadian ya dan kata-kata lainnya yang mengisyaratkan bahwa seorang wanita atau lelaki telah 'bersama' teman lawan jenisnya.

Selama ini saya mengenal pacar dari teman-teman saya, dari cerita-cerita mereka. Hanya itu. Sekali pun saya tak pernah mencoba atau coba-coba dengan hubungan antara lelaki dan wanita. Bagi saya hubungan yang terjalin antara wanita dan lelaki bukan untuk main-main. Bukan hanya sekedar tembak atau kata-kata aku sayang kamu, kita jadian ya, i love you. Hubungan ini jauh lebih dari itu.

Saya tak menyalahkan mereka yang pacaran atau menjalan hubungan sebelum pernikahan. Semua punya hak masing-masing dalam menjalani hidupnya. Dengan cara apa dan dengan siapa. Toh, kita sebenarnya sama-sama tahu yang seharusnya. Kita juga cukup dewasa untuk membedakan dan memilih untuk kehidupan.

Percuma saya bilang 'jangan pacaran', memangnya saya siapa? saya bukan ustadzah seperti Teh Nini yang cantik itu, saya juga bukan Tuhan yang berhak menilai mana yang benar mana yang salah. Kita semua punya sepasang nurani dan nafsu. Mana yang lebih dominan tentu hanya kita yang tahu. Tanyakan pada nuranimu, mana yang seharusnya? Karena hanya kamu yang tahu yang terbaik untukmu. Semua punya pilihan.

Saya memilih untuk tetap fokus pada diri saya sendiri. Pada kuliah saya, pada organisasi saya. Pada semua yang telah dibebankan pada pundak ini sampai suatu hari nanti saya bertemu dengannya. Dia yang meminta pada ayah saya untuk menjadikan saya istrinya, dia yang menerima kekurangan saya, dia yang melengkapi saya dan saya tak lengkap tanpanya juga dia yang mencintaiku dan kucintai.

Saya percaya, ada seseorang yang diciptakan untuk saya dan saya diciptakan untuk dia. Kami saling melengkapi satu sama lain. Karena cinta punya waktu, hanya saja sekarang bukan waktu cinta saya. Saya hanya harus menunggu. Dan saya berharap itu tak lama karena saya ingin segera terjaga dan menjaga.

Suatu hari nanti ketika saya sudah bersamanya, akan saya katakan pada mereka
"Akhirnya saya punya pacar juga. Pacar yang halal dan sah secara hukum dan agama"

Insyaallah.... ^_^


Catatan Cinta Rizza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar