Aku
sedang menyendok makan siang ketika perawat masuk dan mengatakan aku boleh
pulang sore ini. Alhamdulillah! Akhirnya aku pulang juga.
Bulek
El segera mengabari ibuku di rumah untu menjemputku. Aku pergi ke kamar mandi
dan mandi sendiri. Hari ini untuk pertama kalinya aku mandi sendiri pasca
operasi. Suster benar kenapa aku tak diperbolehkan maandi sendiri kemarin sore.
Karena memang nyeri sekali rasanya jika melakukan aktivitas mengambil air lalu
menyiramnya. Tapi akuenikmatinya.
Aku
mandi grujukan sore ini. Kubasahi
ranbut dan seluruh tubuhku dari air yang kuambil dari tanganku sendiri. Rasanya
lega dan segar sekali. Setelah aku selesai mandi. Kuganti baju rumah sakit itu
dengan bajuku sendiri. Tentunya harus memakai rok yang tak terlalu mengikat
diperut. Rasanya senang bisa memakai baju sesempurna hari ini.
Oya,
saat mandi sendiri itulah aku melihat jahitan operasiku masih tertutup kasa
anti air. Kuucap tasbih dalam hati. Terima
kasih atas kesempatan keluar dari penyakit ini Allah, terima kasih.
Aku
pulang, bersama ibu, Paklik, Bulik dan adikku Farid. Dari kamar ke mobi suster membawaku dengan kursi roda.
Meski sebenarnya aku ingin berjalan saja.
“Ini
lantai 3 Rizza, jangan main-main kamu ya!”
Di
kursi roda kuucapkan terima kasih pada suster itu. Suster yang tak sempat
kuketahu namanya, padahal setiap hari kulihat nametag di saku dadanya. Setiap pagi dia yang memandikan aku. Siapapun namamu suster. Terima kasih ya…
Aku
tak bisa naik mobil sendiri. Jahitan ini masih nyeri. Paklik menggendongku.
Diperjalanan aku benar-benar merasa senang. Sangat senang, senang sekali.
Akhirnya aku pulang! Alhamdulillah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar