Jumat, 28 Maret 2014

BELAJAR BERSAMA AL-ATTAS



Hari Kesebelas, Sabtu 8 Maret 2014
Naquieb Al Attas. Aku baru mendengarnya hari ini. Siapa dia? Aku tak tahu. Di buku-buku ‘berat’ yang kubaca tak pernah ada namanya. Hari ini aku mengikuti kuliahnya. Kuliah tanu yang ditunggu seluruh mahasiswa disitu. Mungkin hanya aku yang tak tahu siapa dia?
Acara hari ini adalah kolokium. Sebut saja presentasi ilmiah. Menurutku kolokium itu begitu. Karena sejak pukul 11 pagi hingga sore aku mendengarkan pemaparan dari calon sarjana UTM (Universitas Teknologi Malaysia). Hanya kudengarkan dan kutangkap intinya sebisa otakku mencerna. Jujur saja, bahasa Melayu lebih sulit kupahami, apalagi jika mereka berbicara cepat. Lebih terdengar seperti bahasa Madura di telingaku. 


Sesi pertama tiga jam yang disampaikan dengan bahasa Melayu sama sekali tak kunikmati. Aku justru paham dengan sesi kedua yang disampaikan dengan bahasa inggris. Pemateri sangat berapi-api, bahkan sampai ada yang menangis saat menyampaikan harapannya pada kaum muda.

Siapa Naquieb Al Attas? Ternyata beliau adalah ilmuwan kelas dunia yang sudah melakukan riset dan memiliki peran penting dalam keilmuan. Baik keislaman maupun umum. Buku miliknya banyak menjadi rujukan perguruan tinggi dunia. Dan aku sama sekali tak mengenal, bahkan mendengar namanya saja baru hari ini. Bodohnya aku.

Sosok di depan sana, adalah sosok lelaki renta yang bicaranya berbobot dan tertata, menggunakan bahasa Inggris dengan vocab yang mudah dipahami. Saat beliau bicara, ruangan berkapasitas seribu orang itu diam. Hening. Telinga-telinga mendengarkan dan mungkin saja hati-hati ini mengamini yang ia ucapkan. Dia orang luar biasa Allah.



UTM dan Naquieb Al-attas hari ini menyisakan renungan tersendiri untukku. Ternyata menjadi ilmuwan besar dunia itu memiliki tanggung jawab berat, terutama pada keilmuan. Naquib al Atass yang usianya lebih dari 80 tahun saja masih melakukan riset dan menghadiri banyak seminar. Lalu pantaskah kita yang muda malas-malasan. Aku seperti tertampar. Allah terima kasih kesempatan mengunjungi UTM hari ini. Aku tak akan melupakannya.

Hari Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar