Minggu, 23 Juni 2013

"Saya bukan Pencuci Mulut" tegas Buah

Umumnya orang Indonesia beranggapan buah-buahan itu adalah sebagai “pencuci mulut” setelah makan. Biasanya buah-buahan yang sering dihidangkan setelah makan adalah pisang atau jeruk. Pada setiap jamuan makan prasmanan selalu ada hidangan buah potong seperti semangka, pepaya, dan buah melon. Kalau anda perhatikan kebanyakan orang mengambil buah potong itu sebagai penutup makan. Ini memang kebiasaan yang turun temurun sejak zaman Belanda.

Ternyata makan buah setelah makan nasi itu tidak mempunyai manfaat apa-apa bagi kesehatan. Apa manfaat makan buah sebelum makan berat, akhirnya saya mengerti alasannya. Setelah kita makan, tubuh kita memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencerna makanan berat yang kita makan, sehingga buah-buahan yang dikosumsi setelah makan berat “sudah terlambat” dicerna sehingga nutrisinya tidak diserap dengan baik.



Yang terbaik adalah makan buah dalam keadaan perut kosong agar penyerapan nutrisi buah-buahan oleh tubuh menjadi lebih maksimal. Buah-buahan lebih cepat dicerna oleh tubuh kita daripada karbohidrat. Setelah makan buah, beri jeda lima belas menit hingga dua puluh menit untuk memberi kesempatan bagi tubuh mencerna buah-buahan dan menyerap nutrisinya, barulah sesudah itu makan berat seperti nasi dan lauk pauk lainnya.

Sebelumnya mari kita simak hasil penelitian Dr. Stephen Carr Leon, yang pernah melakukan penelitian selama 8 tahun di Israel. Ia menyatakan bahwa orang Yahudi terkenal cerdas, salah satunya karena kebiasaan konsumsi buah sebelum makan makanan berat. Ia pernah berkunjung pada salah satu kediaman di Yahudi, begitu masuk langsung disuguhi buah-buahan terlebih dahulu. Memang, orang yahudi terbiasa mengkonsumsi buah-buahan terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, dengan memakan hidangan karbohidrat dahulu kemudian baru buah-buahan, akan menyebabkan kantuk. Akhirnya lemah dan payah dalam memahami sesuatu. Oleh karena itu, orang yahudi membiasakan makan buah sebelum makan makanan berat.

Sebenarnya etika islam telah menganjurkan kita untuk mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging, sebagai upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh para penghuni surga.
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al-Waqi’ah : 20-21).

Makan buah sebelum makan makanan berat merupakan salah satu pola makan Rasulullah. Jika kita mengamalkan sunah beliau, selain berpahala, tubuh juga menjadi sehat (Suwardi, 2009).
Beberapa penelitian membuktikan bahwa makan buah terlebih dahulu dapat memancing getah lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan membantu dalam proses pencernaan makanan yang lain (Basith, 2006). 

Selain itu, buah menyediakan enzim yang baik untuk pencernaan. Enzim dari buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak. Tubuh pun lebih ringan mencerna karena tidak perlu repot memproduksi enzim pencernaan (Sutrisno).

Mengkonsumsi makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan pembuangan. Itulah sebabnya banyak dari kita merasa mengantuk dan lelah setelah makan. Akan lebih baik bila kita menikmati buah terlebih dahulu sebelum makan, agar usus menjadi bersih (Harmanto, 2007).
Jika kita sudah mengetahui manfaat tentang makan buah sebelum makan makanan berat. Lantas, Bagaimana dengan kebiasaan memakan buah setelah memakan makan berat??? Kita juga perlu mengetahui dampaknya bagi tubuh :

dr. Muhammad Suwardi, dalam bukunya yang berjudul Al-Qur’an The Amazing Secret, menjelaskan bahwa buah yang dikonsumsi sebagai hidangan pencuci mulut justru akan menjadi sampah dalam tubuh karena buah tidak dicerna secara alami di lambung, tetapi ikut berkumpul bersama makanan selama berjam-jam dalam kubangan asam lambung yang pekat.


Jadi, mulai sekarang, dibiasakan kalo makan buah setelah makan aja ya Kawan, biar semua nutrisi terserap sempurna, tak ada yang terbuang sia-sia. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar