Jumat, 28 Maret 2014

SERASA BERADA DI INDIA




Hari Keenam, Senin 3 Maret 2014
Teman-teman dari SIK dan Dhamansara hari ini mulai ke sekolah. Penyerahan mahasiswa yang didampingi oleh Bu Sulalah, Pak Imam Bani, Pak Trio dan Imam Ahmad. Ini hari pertama mereka ke sekolah. Pasti menyenangkan.

Kami yang mendapat tempat di Sekolah Islam Adni? Karena Adni hari ini ada cuti peristiwa (libur kondisional) maka masa Adni dikurangi sehari. Lalu apa yang kami lakukan hari ini? Ke masjid India. Seperti apa ya masjid India itu? Itu yang menjadi pikirku beberapa hari ini.

Aku, Najib, Navis dan Nida nekat pergi ke Masjid India. Meski kami tak tahu letak persisnya dimana masjid India itu. Jalan saja. Nanti tanya orang, itu modalnya. Dengan naik LRT jurusan Pasar Seni kami mulai petualangan kami hari ini.

Ternyata Masjid India itu adalah sebuah masjid yang berada di lingkungan masyarakat keturunan India. Bentuk masjidnya pun hampir sama dengan masjid-masjid di India. Banyak orang india disini. Penjual es India, penjual baju India. Kain-kain sari menjuntai banyak dijumpai. Meski sebelum-sebelumnya aku sering menjumpai orang India di jalanan. Berada di lingkungan masjid India ini membuatku merasa benar-benar ada di India. Masyaallah





Masjid India letaknya tak terlalu jauh dari Masjid Jamek, mungkin sekitar 300 meter. Kami juga menyambangi Masjid Jamek. Masjid yang besar dan indah. Kami kaget ketika melihat banyak orang berjubah ungu. Oh ternyata mereka adalah pengunjung yang tak berjilbab. Bagi pengunjung yang tak berjilbab diharuskan menyewa jubah dengan tutup kepala di atasnya.  

 
Kain adalah oleh-oleh pertama yang kami beli. Nida bilang di Malaysia itu kainnya bagus dan murah. Setelah berkeliling lama di sekitar pertokoan Masjid India, akhirnya kami menemukan toko kain yang murah dengan kualitas bagus. Aku membeli dua potong kain untuk ibuku. Semoga beliau senang.






Evaluasi malam ini. Ya, setiap malam kita selalu melakukan evaluasi, tak peduli jam berapa. Yang penting kegiatan selesai kami melakukan ritual evaluasi. Berkumpul di ruang tengah. Di pimpin Pak Trio kami melakukan evaluasi. Jika ada yang bertugas masak, ya masak. Tetap terdengar, karena rumah ini tak terlalu besar. 

Saat teman-teman bercerita tentang pemyambutannya, kami yang bertempat di Adni malah bercerita tentang Masjid India dan beli kain. Pak Trio berseloroh “Oh jadi yang di dapat hari ini dari teman-teman Adni adalah bisa naik LRT, nggak nyasar dan bisa beli kain. Alhamdulillah” kontan saja semua tertawa.

Aku suka film India, aku suka tarian, nyanyian dan cara mereka menjaga budaya lokal. Aku pernah menuliskan sebuah mimpi “Aku ingin ke India” Meski aku belum pernah ke India, hari ini aku merasakan seperti berada di India. Wanita-wanita bersari menjuntai dan bersindur merah disana adalah atmosfernya.

Chow Kit, terbayang kain sari
Pelajaran hari ini:
ü  Jika membeli kain –apalagi belum tahu harga pasaran disana-berkelilinglah dulu. Carilah perbandingan. Karena kualitas sama, kadang ada yang dibandrol dengam harga berbeda.
ü  Jika tak bisa bahasa India, pakailah bahasa Inggris. (berlaku juga untuk bahasa asing lain)
ü  Berminat membeli kain sari? Di pertokoan masjid Indialah tempatnya
Hari Selanjutnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar