Jumat, 23 November 2012

PUTRI RANIA



Seorang permaisuri melahirkan sore tadi
Rakyat bersuka dan bersyukur pada Tuhanya
Raja menggendong putrinya
Membisikkan adzan dan iqomat pada lubang telinga

"Dinda betapa anak kita jelita"
"Kanda kita harus menjaganya"
"Tentu ,dia adalah segalanya",
"Meski aku tak berputra
Memilikinya aku bahagia"

Putri itu bernama Rania
Waktu telah membuatnya menjadi gadis jelita
Bertutur lembut dan berlaku santun
Dicintai raja, permaisuri dan rakyatnya

Rania adalah putri raja namun ia merasakan dirinya sama seperti anak laimmya
Setiap hari ia bermain dengan anak-anak di sekitar istana
Dunianya selalu ramai gelak tawa
Bahagia

Rania punya satu buku yang ia bawa kemana-mana
Catatan kisah harinya, mimpi dan harapnya
"Tuan Putri, sudikah engkau mengatakan padaku apa isinya" kata dayang
"Dayangku, buku ini adalah harta yang tak ternilai bahkan dari tahta ayahanda
Buku ini adalah hidupku"

"Rania, kau sudah dewasa sekarang","Tidakah kau ingin bersanding dengan seorang pria?"
Ayahku, tentu saja aku mau, hanya saja aku tak tahu dengan siapakah pria itu
"Banyak yang singgah di istana ini untuk coba memilikimu",
"Adakah satu dari mereka menarik hatimu?"

"Semua yang datang padaku bukan laki-laki biasa Ayah",
"Mereka putra mahkota",
"Bila mereka menikahiku maka aku akan menjadi permaisuri di istananya",
"Membawaku dengan kereta kudanya"

"Berikan buku ini pada lelaki yang singgah sebelum mereka menemuiku"
Raja dan permaisuri terdiam
Apa yang terjadi pada putrinya?
Buku ini apa isinya?



Beberapa hari berlalu, tak ada lagi putra mahkota yang singgah
Raja dan permaisuri mulai gelisah
Rania?
Dia percaya bahwa setiap insan akan bertemu pasangnya
Dia percaya bahwa setiap hati punya kunci
Pembawa kunci hatinya belum singgah

Pria itu pria sederhana
Bukan putra mahkota atau saudagar kaya
Ia datang hanya membawa satu buku
Buku yang isinya untuk belahan jiwanya
Betapa kagetnya Rania
Mengapa semuanya nyaris sama?

Rania membaca buku itu, begitu juga dengan pemuda
Menyelami kisah, memahami cita dan mengerti asa
Kini mereka mengerti bahwa inilah jalinan hati
Tak pernah bersua, tak pernah bicara
Hanya lewat sebuah buku catatan hati
Mereka merasakan getaran seiring kesamaan yang ditemukan dan perbedaan yang mewarnai

"Rania, kubawakan seikat mawar aneka warna
Sekotak coklat cinta dan seekor kuda putih, keluarlah!!!"
Itulah yang tertulis di halaman terakhir buku Rania
Wahai pemuda, bila kau ingin mempersuntingku
bawakan aku seikat mawar aneka warna, sekotak coklat cinta dan seekor kuda putih

Tertulis di halaman terakhir tak terbaca oleh pemuda yang pernah singgah
Mereka tak suka dengan kata-kata, apalagi membaca
Baru beberapa halaman saja sudah muak dan mengembalikannya pada raja

Pemuda sederhana itu, ia membacanya sampai akhir
Pemuda sederhana itu, menulis buku yang sama dengan Rania
Buku catatan hati mereka
Yang tak pernah terungkap dengan kata-kata
Hanya dituliskan
Dan membiarkannya, sampai ada hati yang mengerti

Rania keluar dari istananya, bersama permaisuri dan raja
Memakai jubah marun bebunga menjuntai indah
Jilbab warna senada menutup rambutnya
Rania semakin jelita

Mata pemuda terpesona
Inilah inginnya tertulis di halaman terakhir
Bagiku semua gadis itu cantik bila ia belum dipinang
Gadis, siapapun dirimu, bila kau sudi menjadi gadisku

Pakailah jubah marun, dan izinkan aku melihat pesonamu

Ikrar telah terucap
Rania kini telah menemukan belahan jiwanya
Seorang pemuda sederhana, santun dan sahaja
Rakyat bergembira melihat Putri Rania dan pemuda bersama melambaikan tanganya
Pemuda itu, pria sederhana tak bernama
Yang tak bisa dipahami oleh logika

Bahwa cinta tak pernah salah memilih
Bahwa cinta mendamaikan hati dan melengkapi
Seperti cinta Rania dan pemuda yang tak pernah terkata dan terbahas sebelumnya
Hanya tertaut lewat kata yang tertulis
Catatan hati itulah yang menyampaikannya
Dan kini pintu hati Rania telah terbuka
Berbahagialah Rania ^_^

*Kisah Putri Rania dari Istana Mimpi dan Negara Hati
Sobat, tulislah isi hatimu
Menulis Yuk !!!!

2 komentar:

  1. Great...Sederhana dan indah...Tulisan yang bisa menginspirasi semua usia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah..
      Syukron Pak Dian baca Putri Rania
      Ah...jadi malau..
      Saya sekarang ini belajar nulis cerita anak..
      tapi yang ini, kok ya masih begini ya, hehe

      Hapus