Sabtu, 26 Mei 2012

KETIKA AKU DIPANGGIL BU RIZZA


                Rizza namaku, orang-orang yang mengenalku memanggil dengan nam itu, tapi hari ini ada panggilan lain di depan namaku, Bu. Ya, aku dipanggil Bu Rizza oleh siswa-siswi di SD Insan Amanah. Entahlah, sebenarnya aku sudah biasa di panggil Bu rizza ketika aku mengajar teman-teman ICP, tapi kali ini terasa lain. Mungkin karena yang memanggilku adalah murid asli.
                SD Insan Amanah,  tempatku observasi PKM. Rupanya aku tak salah memilih sekolah ini sebagai objek observasiku, Sekolah yang asri, lingkungan yang islami, guru-gurunya pun ramah, jilbab-jilbabnya sopan, bapak gurunya juga tak kalah ramah, semuanya menyambutku dengan tangan terbuka dan senyuman. Thanks Allah, atas tempat observasi yang sesuai untukku.
                Hari ini aku sadar, bahwa aku adalah calon ibu, tak hanya ibu bagi anak-anakku tapi juga ibu bagi anak yang pendidikan dasarnya dipercayakan padaku. Aku rasa aku belumlah pantas untuk menjadi seorang guru, kadangaku masih kekanakan, aku masih egois dan aku dengan segala kelemahanku yang lainnya. Tapi aku janji aku akan belajar menjadi ibu mulai hari ini. Belajar sabar, belajar peduli, belajar mengayomi dan belajar mendidik dengan benar. 

                Saat memasuki SD Insan Amanah, jujur aku sempat merasa ciut, ketika banyak mata binar kecil menatapku dengan pandangan aneh, ya, mungkin mereka asing denganku atau asing dengan cara jalanku yang lain. Aku sempat merasa takut ketika menaiki tangga tanpa pegangan. Aku tak bisa menaiki tangga ataupun menuruninya tanpa berpegangan Kawan. Tanya Kenapa?. Baca diaryku yang lainnya yah, disitu aku ceritan semuaanya tentangku dan diriku. Bukan maksud apa-apa, aku hanya ingin menuliskan kisahku, agar bisa dibaca dan dan membuat semua orang tersenyum dalam hiduo. Hanya itu. Tapi sekali lagi, aku kembali membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selama kita mau mencoba dan masih punya keberanian untuk mencari. Karena disitulah pasti ada jalan. Aku menemukan ‘jalan lain’ yang bisa kulewati dengan selamat ^_^
                 Pertama kali aku memasuki kelas 3 B sebagai variable control penelitianku,merekla yang semula ramai langsung tenang “ada guru baru”, begitu bisik mereka. Bu Endah guru pamongku mulai memperkenalkan diriku dan semuanya cair, aku mulai mengajar seperti biasanya aku mengajar temen-temen kelas. Mereka begitu antusias atas kehadiranku dan Taufik, partner penelitianku. Begitulah anak-anak, mereka selalu cari perhatian pada kami, keaktifan yang alami anak-anak delapan tahun.
“ Bu, tali gelangku lepas”
“Bu, aku belum dapet gambar”
“Bu Aldo nakal, masak kertas soalnya nggak dikumpulin”
Bu…Bu…Bu…
Rupanya anak-anak memang cenderung memanggil ibu, atau Bu Guru daripada Pak Guru, sejujurnya aku agak rishi dengan celoteh anak-anak yang riuh, tapi kembali lagi, it is my life, my dream. Celoteh mereka adalah nyawa mengajarku, So, aku harus mebiasakan diriku dengan semua ini.
Saat kami akan mengakhiri pertemuan, satu per satu mereka menghampiriku dan menarik tanganku untuk dicium. Allah aku trenyuh, sudah pantaskah tangan ini dicium oleh manusia-manusia suci itu?
Allah, ketika aku menatap mata-mata itu, mata-mata  suci, bening dan ikhlas, Kau tutupkan segala kekuranganku, mereka seperti tak melihat lainnya cara jalanku, mereka hanya menatap wajahku dan mendengarkan peneranganku. Ketika aku lewat, siswa-siswa itu kembali menyapaku “ Bu Rizza”. Subhanallah
Aku akan belajar lagi Allah, belajar menjadi ibu. Ibu yang baik bagi anakku dan anak didikku.Pertemuan selanjutnya aku harus mengajar lebih baik lagi

Terima kasih telah membaca perjalanan Rizza hari ini.....semoga bisa membuat antum tersenyum dan semangat dalam hidup...
Bila Antum ada waktu baca perjalanan saya selanjutnya yah.....kritik dan saran antum sangat saya harapkan...
Semangatt ^_^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar