Senin, 02 Januari 2012

Me dan D'Jour


Pers Jurnalistik. Itulah organisasi ekstrakurikuler pertama yang kuikuti. Di MAN 3 KEDIRI, di sekolah inilah aku mendapatkan segalanya. Aku mendapatkan eksistensi diriku. Dulu saat masih duduk di MTsN Negeri 2 Kediri. Aku hanyalanya siswa yang tak tahu apa itu organisasi. Setelah selesai sekolah aku pulang ke Pondok dan mengikuti kegiatannya. Hanya itu.
Aku punya jiwa jurnalistik yang besar. Aku sangat mencintai dunia ini. Diawal keikutsertaanku aku sangat antusias. Di dunia ini aku punya kakak-kakak yang baik, cerdas dan lucu. Aku punya teman-teman yang selalu kompak dam pengertian satu sama lain. Suka duka organisasi kita pikul  bersama. Disini aku bisa jadi apa yang kumau, aku jadi adik yang baik, aku jadi penyiar yang profesional, aku jadi penulis, aku jadi reporter, bahkan aku sering ikut mendesain mading.Aku pun bisa jadi kakak bagi adik-adik jurnalistku. Semoga mereka tetap baik-baik saja tanpaku, tanpa Fadrik, Helmi, Dewi, Maya, Nurin, Jefri Latif, dan semuanya yang tak mungkin kutulis. Karena kami keluarga besar. Keluarga Besar Pers Jurnalistik MAN 3 Kediri
Kini saat aku menjadi mahasiswa, aku terputus dengan kepenyiaran. Ada Simphoni FM di kampusku, tapi entah, aku tak ikut gabung di radio ini. Bagiku menjadi penyiar tetaplah masuk dalam daftar cita-cita. Tapi mungkin tidak sekarang.
Beberapa hari yang lalu, aku melihat pengumuman di mading kampus, ada open recruitmen untuk Reporter dan Staff Redaksi Suara Akademika. Dalam hatiku ingin rasanya aku mendaftarkan diriku menjadi reporter. Tapi aku sadar, aku tak mungkin mampu menembus batas tantangan seorang jurnalist di dunia mahasiswa. Harus punya fisik yang kuat, kalau aku sering bilang harus bisa mobile kemana-mana. Wara-wiri tanpa henti. Keinginan boleh tinggi tapi harus pula memperhatikan kekuatan diri, bukan????

Aku masih punya sahabat-sahabat yang mempunyai jiwa sama sepertiku, jiwa tulis menulis. Aku punya Uswah, Latifah, Mas Fahri, Robi, Atok, Fifin dan masih banyak lagi. Kalau aku tidak bisa, biarlah mereka yang mewujudkan inginku. Aku sms mereka, kukabarkan kesempatan emas ini,  kuharap mereka mau mengambil tantangan ini. Alhamdulillah Uswah dan Atok mendaftar sebagai calon reporter dan Mas Fahri mendaftar sebagi Staff Redaksi. Uswah akhir-akhir ini sering bertanya padaku tentang jurnalistik, dia pun kupinjami KTA keramat Pers Jurnalistik MAN 3 Kediri, dibaliknya ada list kode etik jurnalistik.
Kami sekelas memberi semangat Uswah untuk mengikuti seleksi ini. Sebelum Uswah menjalani tesnya. Kami sekelas seperti sudah janjian  memberi semangat padanya
Ayo Us...Semangat...semangat....
Mbak Us ntar kalo masuk traktiran ya...
Us...Go !!!!!Chayooo
Di keberhasilannya menembus tes pertama. Sms berita bahagia itu menyebar. Dan kami bahagia atas keberhasilannya.

Satu minggu berlalu.....
Rupanya harapan kami pupus. Uswah gagal tembus reporter Suara Akademika. Malam setelah pengumuman sebuah sms masuk di hapeku
Rizza....aku nggak ketrima.....
Allah...aku tahu Uswah pasti sedih sekali. Walaupun awalnya dia hanya coba-coba. Tapi aku tahu seiring berjalannya waktu pasti rasa ingin memiliki, rasa ingin menembus Suara Akademika itu ada di hatinya.
Pagi hari. Di Kelas Kecil
Aku menemui Uswah. Dia tersenyum, tapi senyuman itu adalah senyum duka yang ia miliki. Hari itu dia berbaju hitam-hitam seperti orang takziah. Hanya kerudung orange-nyalah yang membuat ia nampak cerah.
Kucoba mendekatinya. Dan mengalirlah kisah dari bibirnya. Tentang pendaftaran, tes demi tes, tanya demi tanya dan jawab demi jawab, ketika rasa coba-coba menjadi rasa ingin ada di dalamnya, tentang kekecewaan dan tangisan.
Aku beruntung memiliki makhluk-makhluk kelas kecil. Kulihat mereka sama sekali tak mengingatkan Uswah tentang kegagalannya. Mereka seperti tak tahu. Padahal aku tahu berita itu sudah menyapanya. Hari itu kami telah menghapus dukanya dengan guyonan segar dan diskusi menarik. Dan dia pun tertawa. Allah....terima kasih.
Di belahan dunia lain. Sahabatku yang lain berhasil. Ada Atok dan Mas Fahri.Alhamdulillah.... Aku tahu mereka berdua punya basic dan skills yang mumpuni di bidang penulisan. Congratulations Guys....

Uswah.....tak selamanya apa yang kita inginkan dapat kita wujudkan. Inilah keputusan  yang terbaik. Untukmu. Kami tetap bangga memilikimu. Coz u are our reporter. Reporter for our magazine  ^_^

Allah.....terlalu banyak inginku
Terlalu rumit citaku
Tapi aku yakin bisa mewujudkanya atas ridho-Mu
Mungkin memang tak semua citaku sesuai dengan kemampuanku
Aku mengerti....aku sadari dalam nyataku
Bahwa aku punya batas yang menjadi tepian mimpiku
Allah....meski aku tak mampu
Aku punya banyak orang yang mengukir hari bersamaku
Sahabat-sahabat terbaikku
Yang kau kirimkan untuk mengisi hari dan mengenalku
Biarlah mereka saja yang mewujudkan mimpiku
Karena mereka punya kemampuan yamg lebih dariku
Allah....terima kasih..
Kau wujudkan mimpiku
Melalui raga sahabat-sahabatku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar