Minggu, 08 Januari 2012

Akhirnya Aku Bisa Melihatnya.......


05 Januari 2011..............23:23

Semalam aku baru menjejakkan kakiku kembali kesini, ke kamarku. Setelah satu minggu sebelumnya kuhabiskan di rumah saudaraku, Mbak Luluk. Menghabiskan malam tahun baru dengan keluarganya, jalan-jalan, mengasuh dan bermain bersama Zaki, Lia dan Iza, tiga keponakan kecilku yang lucu. Kini aku kemali ke peraduanku. ZONARIZZA yang sesungguhnya.
Tentang rasa.......
Aku baru saja meletakkan tasku, diatas bed, ketika dua teman kamarku Mbak Nova dan Ningrum menutup mata dengan kedua tangannya dan menjerit ketakutan. Ya. Itulah ekspresi yang mereka keluarkan, rupanya malam itu mereka sedang melihat film bergenre hollywood bernuansa kerajaan, entah apa judulnya aku lupa, dan tak mau terlalu menginggatnya. Di film itu kulihat orang-orang memegang pedang berdarah-darah, seorang wanita berbaju seksi khas kerajaan dan wanita lain merintih, meraung karena melahirkan bayinya, bayi yang dilahirkan dengan sangat kasar dan dengan cara yang tak lazim menurut mataku. Ah....aku langsung menyingkir, aku tak terlalu suka melihat film-film jaman dulu, mungkin sejarah asli manusia atau hanya sejarah yang dibuat-buat, aku tak tahu., film-film yang hanya mengedepankan kekuatan otot dan emosi, darah dimana-mana, kilatan pedang, ringkikan kuda....aku tak suka dengan film-film seperti itu.

 
Untung saja film itu selesai tak lama setelah aku menyingkir. Laptop besar milik tetangga kamarku itu dimatikan, dan Ningrum pergi ke bed-nya, Mbak Nova melanjutkan belajarnya, esok hari ia masih harus ujian. Fakultas Saintek di kampusku melaksanakan ujian lebih lama dari fakultas lain, apalagi aku yang hanya tiga hari saja. Sabar ya Mbak....
“Mbak di laptop itu film-nya apa aja”, tanyaku sekenanya
“Banyak Za, cari aja apa yang kamu mau, paling kamu juga nggak suka”
Kubuka Toshiba marun besar itu, kucari file movie. Benar saja, semua film yang ada disitu tak kusukai, semuanya film hollywood, film actions, film horor, bahkan film korea pun ada. Hampir saja aku keluar dari folder itu ketika mataku membaca tulisan Dalam Lindungan Ka’bah. Mataku membulat. Sudah lama aku ingin melihat film itu. Tunggu, aku tak ingin kecewa,,,
“Mbak, Dalam Lindungan Ka’bah ini novel, ta?”
“Nggak Za, itu film”, kata Mbak Nova mantap
“Benarkah?, halah, paling Cuma trailer”,aku masih tidak percaya, dalam hatiku aku brharap bahwa bukan trailer tapi benar-benar film yang utuh.
“ Bukan, itu film, lha wong  aku tadi pagi liat sama Ningrum kok”, belanya
Alhamdulillah..........kuklik judul itu, aku tersenyum, perasanku campur aduk, ada semacam getar aneh, senang, haru, penasaran saat melihat Herjunot Ali di atas kereta api, dan Laudya Chintya Bellla dengan jilbab putihnya, perasaan seperti ini adalah perasaan yang sama saat pertama kali aku melihat Cholidi A’sadil Alam sebagai Azzam dan Oki Setiana sebagai Anna, juga ketika aku mendengar soundtrack Ayat-Ayat Cinta dan melihat Aisyah dalam bentuk yang nyata,perasaan itu masih sama.  Buatku mendapatkan film yang selama ini ingin kulihat, atau hanya kureka dalam khayalku karena sebelumya aku hanya membaca di novel-novel pinjaman adalah kebahagiaan tersendiri, aku kadang sampai ber- alhamdulillah bekali-kali. Laskar Pelangi, Wanita Berkalung Sorban, Sang Pemimpi, Sang Pencerah adalah film lainnya yang menghadirkan rasa yang sama di hatiku......Terima kasih Allah, Kau izinkan mataku melihat film-film impian dan banyak belajar darinya.
Semuanya sudah bermimpi, ketika aku tenggelam dalam kekagumanku pada film dambaanku ini, film yang bermula dari novel karya Buya Hamka dengan judul yang sama, aku belumlah habis baca novelnya namun kini aku sudah berada di hadapan tokoh nyatanya. Hamid yang gagah dan santun, Zainab yang cantik dan sederhana. Aku tersihir dengan kesederhanaan, kecerdasan, kesopanan, keshalehan Hamid. Adakah laki-laki yang seperti Hamid di dunia ini,  tak usah jauh-jauh, adakah mahasiswa UIN Maliki tempatku belajar kini yang seperti itu???. Aku belum menemukannya.....
Zainab. Gadis jelita,ceria nan sederhana, walaupun berasal dari keluarga kaya namun ia tetap bersahaja, ramah pada siapa saja, sabar, patuh,  ayah dan emaknya, taat pada titah Tuhannya, Bisakah aku seperti Zainab??. Aku tetap ingin menjadi diriku, namun aku juga ingin menjadi orang yang baik....aku akan belajar ya Allah...aku akan menjadi Rizza yang memiliki pribadi seperti Zainab.
Aku belajar banyak dari film ini, aku belajar bagaimana seorang gadis taat pada orang tuanya,teguh menjaga hati, meski ia tahu itu sulit. Zainab yang begitu mencintai Hamid begitu pula sebaliknya. Keyakinan pada kuasa Allah begitu kuat tertanam dalam benak tiap penduduk di pulau itu, semuanya teguh menjalankan syariat. Subhanallah......
Allah, bisakah Indonesiaku yang sudah terluka ini bisa disembuhkan?, Andai Indonesiaku yang besar bisa mencontoh pulau kecil itu...Pulau yang damai....
Kebiasaanku setelah nonton sebuah film adalah mencatat seluruh ‘emas’ yang ada di dalamnya dalam diaryku. Inilah emas-emas itu Kawan....
Emas 1
“ Apa cita-cita terbesarmu dalam hidupmu, Hamid?”
“Aku ingin pergi ke Tanah Suci”
“Hamid, bila Kau berhasil mewujudkan cita-citamu, kutitipkan doaku padamu”
“Apa itu Zainab?”
“Doakan aku, agar aku menikah dengan orang yang kucintai dan mencintaiku”
Emas 2
Hamid, Kau pasti sedih sekali, diusir dan dibuang dari kampung ini. Bagaimana Kau mengatasinya, Mid?”
“Untuk melawan badai, kita harus terus berjalan, bukan berhenti, Dan untuk terus berjalan kita hanya butuh dua kekuatan yakni keyakinan dan cinta”
Emas 3
Aku tak tega meninggalkan kau sendiri, Mak”
“Bukankah kau disana juga sendiri Hamid, kita tidak pernah sendiri karena kita punya Allah, bila kau sendiri, maka bersama Allah Kau telah cukup”
Emas 4
Biarkan surat ini menjalani takdirnya sendiri
Emas 5
Bahkan di saat aku kalah. Tuhan memberiku kekuatan yang besar untuk terus mencintaimu. Akhirnya maka disinilah aku berada Zainab, di negeri dimana impian kita berpusat, kubawa jiwamu, cintamu dan cintaNya bersamaku,teruslah memohon Zainab, agar cinta kita menuju jalan terindah milik Allah semata....

Subhanallah...kata-kata yang begitu indah dan bermakna. Kalimat tasbih tak henti terucap ketika mata ini melihat, telinga ini mendengar drama yang beitu bersahaja dan bermakana. Sebuah film tentang kepasrahan dan kekuatan cinta, cinta yang disandarkan pada mihrab Sang Maha Cinta....Allah Azza Wa Jalla.
Sejak dulu hinnga malam ini aku tak tahu, apa itu cinta. Yang kutahu cinta itu . C.I.N.T.A.
Cinta yang kumaksudkan adalah cinta antar pejantan dan betina. Aku awam soal cinta dalam ranah ini., yang kutahu, cinta itu ada pada senyum ayahku, ada pada perhatian ibuku, ada pada kejahilan adik-adikku. Aku tak mau tau soal cinta anak muda, bukan karena aku tak punya cinta, atau karena aku apatis. Terserah orang bilang apa, katrok lah, sok alim lah, munafik lah. Bagiku cinta yang hadir saat ini adalah gumulan nafsu yang hanya kamuflase. Aku hanya tak ingin jatuh cinta sebelum waktunya. Itu saja
Allah...bila menurut-Mu diriku dan hatiku telah siap menerima cinta.
Bila kau mengizinkan aku tahu apa itu cinta
Pilihkan untukku cinta yang indah tak terkata
Seperti cinta Hamid pada Zainab
Cinta yang hanya padamu
Cinta yang hanya karena-Mu
Allah....bila aku adalah mata air yang mengalir menuju muara
Aku berharap di tengah aliranku, aku bertemu dengan air dari mata airmu yang lain
Kami dua mata air tenang perlahan menuju-Mu
Menuju Samudera cinta-Mu
Allah.....kini aku ingin berbakti kepada ayah dan ibuku
Menghadirkan senyum mereka lewat prestasiku
Agar seluruh dunia tau, orang sepertiku bisa mewarnai hidup
Dan agar cintaku nanti bangga dan tersenyum manis padaku

Aku akan terus bermimpi dalam nyataku.....
Masih ada beberapa film yang masuk list ­­ _film impian_
1.       Sang Penari
2.       Surat Kecil Untuk Tuhan
3.       Ayah, Mengapa aku Berbeda
4.       Hafalan Surat Delisa
Semoga aku segera bisa mendapatkannya,copy paste sana sini, semoga saja ada yang punya dan menontonnya saat senggang menyapaku dengan senyuman....
Entahlah...mengapa aku suka dengan film Indonesia dan semua film yang bagus dan mellow, akuu tak suka garang aku benci kasar......
Semua orang punya pilihan kan?
Dan aku memilih....untuk terus mencintai indonesia, walaupun banyak polemik di dalamnya, aku tetap mencintainya...karena di tanah inilah aku di lahirkan, di negara inilah aku bersekolah, belajar membaca dan menulis, hingga malam ini aku berhasil menuliskan diaryku. Semua karena Indonesia. Terima kasih ya Allah Kau pilihkan negara ini sebagai tempat aku di lahirkan. I Love U phull deh....
Ups..sudah terlampau malam, aku harus tidur,esok adalah awal perjuanganku sebulan ke depan. Bismillah...nawaitu li........Aku akan mengukir kisah lagi esok, Aku harus kuat, harus bisa dan pasti bisa ^_^ Go Za... go!!!!
Now....go to bed!!! Good Night Za...
Good job for today....











Tidak ada komentar:

Posting Komentar