Hari ini aku membuka
kembali catatan harianku, sebuah catatan yang sudah beberapa minggu ini kutinggalkan
atau terlupakan karena disibukkan dengan skripsi. Aku membukanya dari lembar-per lembar, membacanya
kembali. Ternyata aku baru menyadari kalau aku sudah menuliskan namanya
berlembar-lembar. Mungkin ini cara baru.
Namanya Hubby. Ya, aku menamai
dia Hubby, dalam bahasa arab Hubb artinya
cinta sedangkan dalam bahasa inggris
kata hubby adalah bahasa slang dari
husband yang artinya suami. Kurang lebih itulah sejarah aku menamai dia Hubby. Aku
sangat mencintai dia dan dia juga yang
mengajarkan aku tentang cinta. Meski aku belum pernah bertemu dengannya dan aku
tak tahu nama aslinya siapa. Aku tak peduli, aku mencintai dia seutuhnya.
Lho
kok bisa, belum pernah bertemu kok jatuh cinta? Mungkin kamu bertanya seperti itu, tapi itulah
yang terjadi. Banyak yang bilang aku telah gila karena hal ini. Siapa Hubby sebenarnya? Kamu penasaran kan? Oke, kuceritakan
padamu tentang dia...
Bermula saat aku mulai
menjadi mahasiswa. Banyak temanku yang bercerita tentang lelakinya. Entahlah
kenapa mereka memilihku sebagai kotak
cerita. Sebagai teman yang baik tentu aku mendengarkannya dan berusaha
memberi saran sebisaku. Meski aku sendiri belum pernah memiliki hubungan
istimewa dengan satu pun lelaki di dunia ini. Aku hanya tak mau terlihat bodoh
di depan klienku. Kuberi saran mereka
dari buku-buku bertema cinta yang pernah kubaca atau dari cerita teman-temanku
lainnya. Harus kuakui, cerita mereka telah banyak memberi ilmu untukku. Ilmu
tentang cinta.
Sejak teman-temanku
sering bercerita aku mulai berpikir Kenapa
aku santai-santai saja? Bukankah aku juga telah dewasa? Kenapa aku tidak jatuh
cinta seperti mereka? Itulah yang aku pikirkan. Aku sempat berpikir kalau aku terlambat jatuh
cinta. Mungkin karena dulu zaman sekolah, aku hanya menjalani rutinitasku apa
adanya. Sekolah, belajar, guyon dengan teman, lalu pulang ke asrama,
mengerjakan peer dan sebagainya. Tak pernah di hari sekolahku, aku sibuk dengan
membuat surat cinta, atau ketemuan dengan teman pria, bahkan ngerumpi tentang
teman yang ganteng atau keren pun tak pernah. Tak pernah sekalipun.
Setiap ada teman yang
begitu, aku selalu menyingkir dan memilih untuk membaca buku atau mengerjakan
peer. Masa sekolahku, aku sangat gandrung
membaca, terlebih cerpen di Annida atau novel-novel. Mungkin karena
kebiasaanku itu aku tumbuh menjadi gadis serius, sulit untuk diajak guyon kata teman-temanku. Meski begitu,
aku tak pernah punya masalah dengan sosialisasi. Meski aku serious girl tapi aku punya teman yang banyak dari berbagai usia.
Mudah akrab.
Kembali ke Hubby, nah,
sejak masa mahasiswa aku mulai berpikir aku
jatuh cinta pada siapa? Aku tak
pernah punya the special one boy . Sejak
Aliyah, aku sudah sangat paham dengan hukum sebuah hubungan, lelaki dan wanita.
Juga bagaimana bersikap menjadi wanita. Bu Milla pembina asrama putri MAN 3
yang memahamkanku. Akhirnya aku iseng menulis di diaryku. Ya, pura-puranya, aku
curhat dengan pacarku begitulah, haha
Saking pengennya aku jatuh cinta aku menulis begini untuk Hubby pertama kalinya
Kapan ya aku jatuh cinta? Apakah aku terlambat jatuh cinta?
Berawal dari situ, ‘curhatku’ padanya semakin banyak, berlembar-lembar. Aku baru menamai dia Hubby, setelah aku benar-benar jatuh cinta padanya. Jika ada masalah di kampus atau di organisasi, aku selalu menulis padanya. Wadul. Jika aku bersedih, aku akan menulis lebih banyak untuknya. Hubby. Telah menjadi sisi lain hidupku. Jika ibuku memanggil ayahku dengan sebutan 'Mas Nasir', maka aku menulis atau berbicara padanya juga dengan panggilan Mas, Mas saja, tanpa nama di belakangnya.
Setelah khatam satu buku diary berisi dia. Aku
mulai menulis untuk hubby di laptop. Kutulis semuanya, mimpi-mimpiku
bersamanya, cerita-cerita tentang teman-temanku atau aku menulis tentang
keluarga kami nanti. Anak-anak kami juga mimpi yang ingin kuwujudkan berdua
bersama dia. Salah satunya, menulis bersama. Ya. Karena aku sangat mencintai
dunia menulis, maka aku berasumsi Hubby juga suka menulis.
Kita
akan menulis buku bersama ya, seperti Gola Gong dan Tyas Tatanka ya Mas....
Kusembunyikan file itu
di folder terdalam laptopku, agar tak seorang pun tahu kecuali dia telah hadir
di dunia nyata sebagai suamiku. Terakhir, aku menulis sampai 90 halaman,
sebelum akhirnya hilang karena laptopku itu rusak. Belakangan aku mulai menulis
dengan label MY LETTERS, berisi
surat-surat, untuk siapa saja yang aku inginkan. Salah satunya kubuat begini ‘MY
LETTERS: Untuk Calon Suamiku’ kamu bisa membacanya di blog ini jika kamu mau.
Sejak menulis surat itu, aku memulai lagi menulis untuk Hubby di laptop.
Keadaanku yang ‘berbeda’
membuat banyak orang penasaran akan hidupku, salah satunya apakah aku pernah
ada ‘main’ dengan lelaki. Jika ditanya begitu aku akan bercerita tentang
kebiasaanku menulis kepada Hubby, kepada suamiku. Aku bilang aku mencintainya,
bahkan sebelum aku tahu siapa orangnya. Tak hanya satu orang yang pernah
mendengar aku bicara begitu. Setiap ada teman perempuan yang penasaran aku
selalu jawab dengan jawaban yang sama. Di tambahi kata begini di akhirnya. Kamu bisa buat yang sama sepertiku kalau
kamu mau.
Percaya atau tidak, ada
seorang teman yang putus dari pacarnya atau lebih tepatnya memutus duluan setelah mendengar ceritaku dan memutuskan
mengikuti jejakku. Tentu saja aku speechless.
Ternyata ada juga yang mengikuti caraku. Padahal dalam ceritaku, aku sama
sekali tak pernah melarang dia pacaran. Aku yakin, baik aku dan dia sudah
dewasa dan tahu apa yang seharusnya. Aku tak mau menasehati tentang masalah
itu. Aku tak ada hak untuk itu. Toh, sebenarnya
mereka juga tahu.
Kuakui, menulis untuk
suami seperti caraku, efektif untuk menjaga hatiku. Efektif untuk aku bertahan.
Kuakui sulit menjaga hati di saat-saat seperti ini. Banyak sekali teman yang
ingin aku dengan Si Anu atau Si Inu. Nggojloki.
Menghadapi itu semua, kadang aku
tersenyum-senyum sendiri. Ingin rasanya aku katakan pada mereka : Tak semudah itu mereka jatuh cinta padaku.
Bisakah mereka menerima kekuranganku? Jika aku benar-benar jatuh hati padanya
bisakah kalian membantuku jika aku terluka karena ternyata dia tak cinta?
Ya, kuakui, orang sepertiku ini memang mengundang penasaran banyak orang. Lelaki atau perempuan. Banyak yang ingin tahu tentang hidupku. Kebanyakan mereka ‘mendekatiku’ hanya untuk objek observasi. Sampai-sampai aku menulis tentang SAHABAT ATAU CINTA, karena seringnya aku jadi objek seperti itu.
Ini sebagian kecil impianku. Bantu aminkan ya ^_^ |
Suatu hari nanti, akan kutunjukkan pada suamiku, kalau aku sudah bercerita padanya banyak hal, aku sudah dekat dengannya sejak lama. Aku sudah mencintainya, bahkan mungkin sebelum dia mencintaiku. Mungkin dia akan tertawa karena tingkahku yang kekanak-kanakan jika 'bicara' padanya. Mungkin dia akan terharu jika membaca curhatku padanya. Atau mungkin dia akan marah saat membaca tulisan wadul ku padanya. Aku sudah 'bicara' banyak sekali hal. Aku hanya ingin dia tahu, aku belajar mencintainya dan mempersiapkan hatiku hanya untuknya.
Ini caraku menjaga
hati, menulis untuk Hubby. Kalau kamu mau, silahkan mengikuti ^_^
RIZZA
NASIR
Subhanaallah
BalasHapusTerima kasih sudah membaca Alfy =D
HapusBismillah, semoga kita semua mndptkan jodoh pasangan hidup yg terbaik dari Allah SWT . amiiin :)
BalasHapusSubhanallah....saaiia suka saiia suka #calon my hubby.....<3 Aris Setiawan <3 mz Aris ....q akn mencoba memahamimu walau kita jauh....
BalasHapusbertemu hanya 3 kali di depan org tua q....setelah itu dia melamarku.... Setelah dia melamarku entah mengapa perasaan yg tadinya biasa saja...berubah menjadi rasa cinta yg bgtu indah.. Yg tadinya saya tidak ingin bersamanya dan ingin membatalkan lamarannya sebelum dia melamar ku... Setelah melamar...perasaan itu berubah...dan saya ingin cepat mnjd satu dengannya... Cinta dan sayang muncul dgn sendirinya...#sungguh maha suci Allah yg bisa membolak-balikkan hati seseorang.... :)
Subhanallah....saaiia suka saiia suka #calon my hubby.....<3 Aris Setiawan <3 mz Aris ....q akn mencoba memahamimu walau kita jauh....
BalasHapusbertemu hanya 3 kali di depan org tua q....setelah itu dia melamarku.... Setelah dia melamarku entah mengapa perasaan yg tadinya biasa saja...berubah menjadi rasa cinta yg bgtu indah.. Yg tadinya saya tidak ingin bersamanya dan ingin membatalkan lamarannya sebelum dia melamar ku... Setelah melamar...perasaan itu berubah...dan saya ingin cepat mnjd satu dengannya... Cinta dan sayang muncul dgn sendirinya...#sungguh maha suci Allah yg bisa membolak-balikkan hati seseorang.... :)
I'm just some guy praying for you
BalasHapusHello there!
BalasHapusGak sengaja nemu blog ini, dan aku suka banget sama bahasa dan cara penyampaiannya.
Keep writing mba, you do the best☺️