Hari ini
adalah wisuda keempat yang kuikuti selama aku tercatat menjadi mahasiswa di
kampus UIN Maulan Malik Ibrahim Malang. Seperti wisuda sebelumya, kampusku
selalu ramai penjual yang menjajakan barangannya, mulai dari bakso, es, sandal,
kerudung sampai buah-buahan ada semuanya tumplek
blek di areal kampus. Pasar tumpah, atau orang jawa sering menyebutnya pasar krempyeng.
Saat-saat
wisuda seperti ini, memberikan berkah tersendiri bagi kami mahasiswa yang tak
ikut diwisuda atau dengan kata lain masih berangan wisuda untuk menambah
penghasilan baik penghasilan pribadi maupun organisasi. Hari ini
organisasi-organisasi yang kuikuti juga membuka stand, masing-masing menjual
bakso, pernak-pernik, jilbab dll. Demi mencoba adil pada mereka, hari ini aku
menjelma menjadi setrika hidup. Mondar-mandir kesana kemari menyambangi satu
persatu stand yang didiirikan. Capek? Nggak..Semuanya menguap begitu saja,
ketika aku sudah bertemu teman-teman di masing-masing stand. Bercerita banyak
hal tentang pengalaman dan menanyakan dagangan masing-masing. Sudah laku kah???
Mungkin
wisuda hari ini adalah wisuda terlengkap. Lengkap versiku, dari penglihatanku.
Hari ini aku berhasil menyalami calon wisudawan yang akan berangkat ke SC, ada
ustadzah Nurul, dan juga mbak-mbak lainnya, aku berhasil membagi diriku ke tiga
organisasiku, Melihat calon wisudawan musyrif diarak (masih menggunakan kendaraan pasukan kuning sepertisebelumya), ada
juga yang diarak naik singgasana khusus yang diangkat oleh empat orang, dan
diiringi banyak orang bersholawat di belakangnya, dan aku tahu ternyata mereka
adalah pasukan dari Pondok Luhur, dan wisudawan itu adalah satu-satunya santri
Luhur yang diwisuda hari ini. Hari
ini pula aku melihat rektor dan
bawahannya bersiap di Gedung SC, mengenakan pakaian kebesaran mereka, pakaian
keramat yang tak semua orang bisa memakainya, pakaian ketinggian ilmu. (Rabbi, izinkan aku menuntut ilmu lebih tinggi lagi agar aku bisa
seperti mereka).
Seperti
wisuda sebelum-sebelumnya, selalu ada ritual sambut wisudawan/wisudawati dan
seperti sebelumnya pula didepan Masjid Ulul Albab selalu penuh oleh anggota
PMII dan HMI. Bergerombol nersama dengan membentangkan bendera kebesaran
mereka, menyanyikan lagu perjuangan mahasiswa dan mars ori masing-masing, meski
masih tampak garis pemisah dari dua warna yang berbaur itu, telingaku sempat
mendengar bahwa mereka sepakat untuk aksi damai. Alhamdulillah, suasana seperti
inilah yang selalu aku harapkan tercipta dari sahabat/sahabati dan
kawan/kawani. Meski aku bukanlah aktivis dari dua organisasi itu, tapi aku
berharap mereka bisa saling sapa dan melepas ikhlas senyuman, seperti layaknya
saudara sesama muslim yang lain (Rabbi,
aku sungguh percaya bahwa persatuan kami pada satu titik tidak menjadikan titik
lain hilang, hilangkanlah hitam dii hati mereka, meski kadang hitam tampak
putih dan putih seakan menghitam, bisikanlah di hati mereka bahwa ukhuwah atas
nama Islam itu indah)
Baru hari
ini aku tahu, bahwa teman-teman UKM selalu menjadikan tempat tepat di depan
tangga SC untuk menyambut wisudawan/wisudawati. Ada LKP2M, Seni Religius, UAPM
INOVASI dan Teater K2 yang berdiri disitu, membentangkan bendera kami
masing-masing. Teman-teman SR mulai beraksi dengan sholawatnya, kami
mengikutinya sambil menatap dua pintu SC lekat-lekat, berharap cepat dibuka dan
benar saja sejurus kemudian aku melihat teman-teman MENWA keluar dari pintu dan
mulai membentuk formasi berjaga di depan kami, tak lami terlihatlah dimataku
tongkat kebesaran UIN berjalan diikuti Pak Imam Suprayoga dan petinggi lainnya
beriringan menuruni tangga SC, Demi melihat mereka serentak kami bersholawat
Thala’al badru alaina min tsaniyatil
wada’, wa jaba syuggru alaina wadaal lillahida
Satu-persatu
air mataku menetes seiring langkah mereka menuruni tangga. Entahlah keharuan
jenis apa yang kurasa, ada seikat kekaguman, kehormatan, kasihan dan kebanggaan
pada mereka, orang-orang yang telah memberikan aku kampus ini dengan segala
isinya. Bagiku mereka adalah ilmuwan islam dengan semua kesederhanaan dan pengabdian,
aku seakan acuh dengan pemberitaan yang selama ini beredar,manusia tidaklah
sempurna, celadan nista selalu ada, Wahai
Rabbiku, Kaulah yang berhak menyalahkan, kau yang berhak menghakimi,Kau yang
berhak memutuskan.
Warna-warni
jubbah wisuda mulai berjalan, bersama orang tua mereka masing-masing, aku
semakin tersedu, melihat ayah dan ibu mereka berdesakan menuruni tangga, pelan,
mantap dan penuh senyuman kelegaan. Wallahi,
aku sadari dalam nyataku bahwa orang tua tak pernah menuntut anaknya untuk
sebuah ambisi hidup, merela hanya menunjukkan jalan mana yang harus di tempuh untuk buah hatinya.
Hingga hari berbahagia ini pun mereka rela berpanas-pans dan berdesakan. Aku
membayang tentang kedua orang tuaku, ada diantara mereka (Rabbi, berikanlah kesehatan pada ayah dan ibuku agar mereka bisa
melihat putrinya bertoga, aku janji akan membuat mereka tersenyum padaku)
Bunga-bunga yang telah disiapkan telah dibagikan, ucapan selamat dan bahagia diucapkan, hati hati yang galau karena skripsi kini telah menemui bahagianya, foto-foto bertoga dengan keluarga dicipta. Ada yang bersama ayah ibunya, adik-adiknya, Calon istrinya, suami serta anak-anaknya. Fabiayyi alaaai rabbikuma tukadziban??
Bunga-bunga yang telah disiapkan telah dibagikan, ucapan selamat dan bahagia diucapkan, hati hati yang galau karena skripsi kini telah menemui bahagianya, foto-foto bertoga dengan keluarga dicipta. Ada yang bersama ayah ibunya, adik-adiknya, Calon istrinya, suami serta anak-anaknya. Fabiayyi alaaai rabbikuma tukadziban??
Kuucapkan selamat dan sukses kepada kakak-kakak wisudawan/wisudawati yang telah dipindahkan letak tali toganya hari ini.
Semoga ilmu yang kau dapatkan
bermanfaat Kak.
Ajarkanlah dan mengabdilah pada
kehidupan.
Dunia ini menunggu dedikasimu.
Jangan pernah kau lupakan kampus
ini, saksi bisu dari perjalanan
keilmuan, persahabatan dan perjuanganmu
Aku akan menyusulmu kelak, doakan aku
agar Rabbiku selalu mempermudah jejakku
Saat dunia mimpi
dipenuhi manusia
Sariri 01:34
Terima
kasih telah membaca perjalanan Rizza hari ini.....semoga bisa membuat antum
tersenyum dan semangat dalam hidup...
Bila
Antum ada waktu, baca perjalanan saya
selanjutnya yah.....kritik dan saran antum sangat saya harapkan.Syukron ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar