18-19 Januari 2012
Sebuah
pengalaman yang membuka mindsetku tentang dunia politik kampus, bahkan lebih
dari itu
Aku
baru saja meneima SK dari AD-HOC
Musyawarah Mahasiswa. Sebuah sms masuk di hapeku. sms dari Direktur
"Ning tanggal 18-20 bisa mewakili LKP2M untuk delegasi MUSMA?"
"Afwan, nggak da Gus dan Ning yang lainnya ya??, q da agenda lain"
" Semuanya mewakili OMIK masing-masing Ning, Gus Atok di PAI, Ning Puji di Psikologi. Gmn bs???"
Tidak ada pilihan lain, aku terpaksa izin dari agenda sebelumya selama tiga hari ke depan untuk menjadi peseserta mewakili LKP2M dengan Gus Lutfi dan Ning Ariani, jujur aku tak tahu apa yang akan terjadi selama tiga hari ke depan.
"Ning tanggal 18-20 bisa mewakili LKP2M untuk delegasi MUSMA?"
"Afwan, nggak da Gus dan Ning yang lainnya ya??, q da agenda lain"
" Semuanya mewakili OMIK masing-masing Ning, Gus Atok di PAI, Ning Puji di Psikologi. Gmn bs???"
Tidak ada pilihan lain, aku terpaksa izin dari agenda sebelumya selama tiga hari ke depan untuk menjadi peseserta mewakili LKP2M dengan Gus Lutfi dan Ning Ariani, jujur aku tak tahu apa yang akan terjadi selama tiga hari ke depan.
Ngapain
aja sih disana? Itulah pertanyaan yang menggelayut di pikiranku. Bismillah..aku
berangkat pukul 14.30 WIB tepat setelah hujan berhenti
Dengan
menggendarai bus kampus kami para delegasi dari OMIK dan UKM berangkat menuju
tempat MUSMA yakni Villa Bimasakti Batu. Di dalam bus nampaklah di mataku para
pemuda-pemuda dengan style khas dari UKM dan OMIK-nya. Menwa dengan seragam
militernya-lah yang paling mencolok, sedangkan yang lainnya hanya mengenakan
jaket atau kaos seragam yang kami banggakan, termasuk aku dan kedua temanku
dari LKP2M.
Sampailah
kami di tempat tujuan. Hanya ada waktu dua jam untuk beristirahat selanjutnya
kami mengikuti opening ceremony MUSMA yang dibuka langsung oleh Pak Agus
Maimun. Beginilah pidato beliau sejauh yang terekam di memori saya
“
Sebagai mahasiswa saya sangat berharap kalian yang hadir disini menjadi
mahasiswa yang benar-benar mahasiswa yang selalu memakai logika dan
rasionalitas dalam segala hal, mahasiswa yang tidak mengedepankan emosi dan
pandai menghujat sana-sini. Lewat MUSMA hari ini saya harapkan akan tercipta
keselarasan dalam keberlangsungan Republik Mahasiswa ke
depan................tidak ada lagi partai dalam dunia kampus, karena kampus
adalah arena intelektual bukan arena politik. Mulai tahun ini pemerintah
memberikan standarisasi bahwa siapapun yang ingin maju pada pemira tidak
melalui partai namun melalui OMIK dan calonnya adalah mereka yang berhasil
memenuhi syarat-syarat yang akan dirumuskan hari ini untuk kemudian dipilih
langsung melalui Pemira.......”
Itulah
petikan sambutan Pak Agus Maimun. Dari pidato inilah aku tahu apa yang harus
kulalukan.
Sidang
demi sidang harus kami jalankan untuk membahas :
1.
AD/ART
2.
UU
Pemilu Raya
3.
Rekomendasi
4.
LPJ
DEMA
5.
Tatib
Pemilihan KPU
6.
Pemilihan
KPU
Kami juga membahas kejelasan status
kami dari pihak UKM terkait posisi kami di Republik Mahasiswa. Mengingat posisi
UKM bukanlah pada ranah politik namun pada ranah minat dan bakat. Setelah
beberapa rasinalisasi diajukan, akhirnya jelas sudah posisi kami.
UKM bukanlah kelompok di bawah DEMA
melainkan langsung dibawah kemahasiswaan. Posisi UKM dan OMIK setara, keduanya setingkat
di bawah kemahasiswaan. Garis kami adalah garis koordinatif bukan struktural.
Jelas. UKM dan OMIK bercerai secara struktural. Meskipun begitu pihak UKM
sepakat mengawal semua kebijakan DEMA selama tidak bertentangan dengan
stabilitas dan ketetapan bersama
Aku menjadi saksi dua hari bersejarah bagi kelangsungan OMIK dan UKM
setahun ke depan. Merasakan betapa susahnya merumuskan undang-undang Pemira,
membuat ketetapan bersama UKM. Opsi satu, opsi dua, afirmasi, lobying, PK.
Semakin malam semakin panas. Semua berpikir. Meskipun serangkain sidang ini bukanlah kali pertama untukku, tapi aku merasakan tanggung jawab hasil sidang inilah yang terberat.
Beginikah rasanya mennjadi anggota DPR???
Beginikah rasanya mennjadi anggota DPR???
Ingatanku melayang ke setahun lalu,
saat kisruh pemira terjadi, demo sana sini, penggagalan pemira. Sangat disayangkan
bila perjuangan tim musma yang saat itu bernama konggres harus berakhir
mengenaskan seperti itu. Semoga hal itu tak terulang lagi. Cukup.
Tak ada lagi partai politik untuk mengusung bakal calon. Mungkin PKDM, PP, PMB hanya tinggal kenangan. Balon-balon akan terbang sendiri meniti takdirnya. Semuanya independent. HMJ dan DEMA itulah pintu Anda untuk menjadi 'pejabat' di republik ini. Siapapun Anda bisa menjadi Ketua DEMA, SEMA dan HMJ asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah dirumuskan.
Tak ada lagi partai politik untuk mengusung bakal calon. Mungkin PKDM, PP, PMB hanya tinggal kenangan. Balon-balon akan terbang sendiri meniti takdirnya. Semuanya independent. HMJ dan DEMA itulah pintu Anda untuk menjadi 'pejabat' di republik ini. Siapapun Anda bisa menjadi Ketua DEMA, SEMA dan HMJ asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah dirumuskan.
Di acara ini pula aku tahu bagaimana
seluk beluk dunia politik di kampusku. Aku pun bisa mengenal lebih dekat semua
delegasi dari UKM dan OMIK. Aku jadi tahu nama mbak ini, aku pun tahu nama mas
itu dan banyak lagi yang mungkin dulu hanya ketemu saat berpapasan di dalam SC. Kini
aku kenal mereka. Ngobrol tentang banyak hal, keluh kesah organisasi, kebijakan
rektorat, polemik mahasiswa, tentang
OMIK dan UKM. Berpikir, bertukar informasi dan bercanda bersama. Sebuah ukhuwah
yang indah terjalin atas nama perjuangan mahasiswa.
Acara ini berakhir Hari Jum'at pukul 11.30 WIB
Setahun lalu aku boleh awam tentang
politik kampus dan segala isinya. Penduduk SC dan segalanya polemiknya, bahkan aku sering bertanya kepada teman-temanku tentang apa yang sebenarnya terjadi, mencerna semua persepsi mereka tentang peristiwa yang ada di kampus dengan otakku sendiri, namun
kini siapa yang menyangka aku bisa ikut dalam MUSMA. Aku paham semuanya. Politik, kebijakan, polemik kampus, yang dulu buram di anganku perlahan kini mendapatkan titik terang. Allah terima kasih....skenariomu sungguh indah
Untuk kawan-kawan peserta Musyawarah
Mahasiswa, terima kasih atas kerjasama yang solid dan pemikiran-pemikiran
kalian. Semoga apa yang telah dirumuskan bersama menjadikan Republik Mahasiswa
dan UKM ke depan berjalan dengan stabil dan aman. Mari kita bangun kembali
kampus kita dengan segenap pemikiran dan skill yang kita punya. Hidup
Mahasiswa!!!!
Untuk AD-HOC Musyawarah Mahasiswa
terima kasih pula undangan Kalian telah memberi warna baru dalam mozaik
pemikiran saya.
ZONARIZZA
01 :35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar