Untuk kalian berdua yang sedang berbahagia,
El, apa kabar kamu malam ini? Kamu pikir setelah kamu ketik
pemberitahuan itu kami akan lega? Kami akan senang? Oh tidak kamu salah besar
El. Salah besar! Kamu salah, karena kamu sudah membuat kami tak bisa tidur
malam ini. Kamu puas?
Ya, kami tidak bisa tidur, karena tak habis pikir. Darimana
kamu mengenal lelaki itu El? Darimana? Ayo coba katakan! *wkwk sudah pas belum
kalau dialog ini diucapkan oleh antagonis dalam sebuah sinetron? *
El, begitu aku buka notif FB malam ini dan ada kiriman baru
dari kamu, aku sudah mengira kalau kamu akan mengabarkan itu. Aku klik, pelan
pelan kubaca dari atas sampai bawah, berkali-kali kuucap Alhamdulillah. Sampai
akhirnya aku membaca dua nama di baris paling akhir. Namamu dan nama lelaki
itu. Oh...
Afiqie dan Eliya. Masyaallah, aku seperti tersengat listrik
El, terserah kalau kamu bilang aku lebay, tapi beneran, aku berpikir "Apa
benar ini Afiqie? Apa benar Afiqie yang itu?"
Cepat-cepat kurunut komentar di bawahnya. Sudah ada Dewi dan
Febrina Cholifatur Rosidha yang komen, dari komentar mereka, sepertinya mereka
mengalami hal yang sama denganku. Hampir semaput! Dan ternyata benar. Afiqie
yang tertulis disitu adalah Afiqie yang itu.
El, satu pertanyaanku. Darimana kamu kenal Afiqie? Oh,
pertanyaanku salah ya? Tentu kalian sudah mengenal sejak di MAN 3 dulu.
Baiklah, kali ini bukan pertanyaan, tapi kalimat keheranan. Sangat-sangat
heran. "Kok bisa sama Afiqie El?"
El, kalau kamu masih ingat, kamulah teman pertamaku di asrama
putri. tempat tidurmu bersebelahan denganku. Tepat disamping pintu kamar
Fatimah Azzahra. Kamu masih ingat? Kamu datang paling awal karena rumah kamu
jauh, di Jombang, sedangkan aku adalah murid yang baru masuk beberapa hari
kemudian setelah kamu.
Lalu kamu ulurkan tanganmu, "Eliya!"
"Rizza" balsku
Lalu aku mulai mengenal yang lainnya, Ada Ana Laila Sibta
M. Chumairo' Jeany Ef El Ana Nurmaya Putri Prameswari Irma Fitriana Farih
Najah Rosyadiah , Ubaidatir Roziqoh Ria 'Chil' , Ira, Ruli, Nurin dan kakak kelas dan adik kelas.
Kalau tidak salah waktu itu jumlahnya 90 orang.
Lalu di tahun ketiga kamu
dan Hauradewimerelakan diri tinggal di lantai 1 demi menemaniku. Kita
bertiga satu kamar. Sementara teman-teman kelas 3 yang lain harus menempati kamar di lantai dua
agar fokus belajar menjelang UNAS
El, hidup sekamar bertiga inilah yang membuat aku semakin
mengenal kamu. Kamu itu sabar banget, dewasa, shalihah dan cerdas. Cita-cita kamu untuk meneruskan jejak ibumu
menjadi bidan begitu kuat, bahkan sejak tahun pertama masuk aliyah.
Kalau aku bertanya "Apa cita-citamu El?"
"Aku ingin menjadi bidan Za, meneruskan ibuku"
Disaat aku dan teman yang lain masih menerawang tentang jalan hidupnya, kamu
sudah begitu yakin. Aku banyak belajar dari kamu El. Terima kasih ya, sudah
sabar banget denganku.
Berbeda denganmu yang kukenal di asrama putri. Aku mengenal
Afiqie mungkin lebih dulu dari kamu, karena aku, Ana Fit, Maya, Ira dan Farih
dulunya adalah satu kelas di X-5 kalau tidak salah dulu kamu di X-2?
Kalau aku merunut sejarah, dulu Afiqie adalah ketua kelas
pertama di kelasku, lalu digantikan Sayqul sampai akhir tahun. Dalam kelas,
Afiqie termasuk satu-satunya anak lelaki yang pendiam, sementara murid lelaki
yang lain begitu ramai dan suka membuat gaduh.
Dia satu-satunya siswa di kelasku yang concern ke karya
tulis ilmiah waktu itu. Ia masuk ekskul KIR An-Nahl bareng Norma
Rizkiananingrum Bahkan kalau tak salah pernah menjuarai lomba. Gara-gara
prestasinya itu Bu Zidni Rachmawati selalu meminta kami teman-temannya yang
lain untuk mencontoh Afiqie. Ahaha...
Lalu Afiqie, Ana Fit, Fadrik, dan aku bergabung di ekskul
jurnalistik. Sebenarnya di Pers Jurnalistik Afiqie ini salah satu wartawan yang
dipandang cakap pada awalnya. Ia dan Nurin aktif di Majalah IQRO' sementara aku
lebih ke Radio.tapi karena ia aktif di dua ekskul, akhirnya ia lebih memilih
aktif di KIR An-Nahl. Hidup adalah pilihan bukan? =D
Lalu organisasimu apa El? Oya, aku masih ingat, kamu aktif
di SKI bersama Dewi. Akhirnya kita memilih organisasi sesuai minat dan bakat
kita masing-masing. Oya, kalau aku tidak salah, kamu aktif di Kopsisi juga? Iya
tidak? Maaf kalau salah.
Sampai pada paragraf ini, aku masih bertanya, darimana Allah
dapat menyatukan kalian? Mengingat ekskul yang kalian ikuti berbeda. Di kelas
XI pun kalian masuk kelas yang berbeda, kamu masuk IPA 2 dan Afiqie IPA 3. Apa mungkin saat-saat itu
teman-teman sudah menjodoh-jodohkan kalian? Oh tidak! tidak! Kali ini tebakanku
pasti salah.
Oya, bukankah kalian satu harakah? Iya kan? Nah kalau
disini. aku bisa mengatakan kemungkinan kamu menjawab "iya" itu lebih
besar daripada tebakanku yang pertama.
Tapi, bukankah Afiqie di Malang dan kamu di Jombang?
Bagaimana bisa? Oh.. sudah-sudah, aku tidak akan menebak lagi El. Rupanya aku
lupa, kalau Afiqie akan menjadi suamimu itu sudah dituliskan bahkan sebelum
kalian berdua dilahirkan. Sebelum Afiqie kenal Si Anu, Si Ane dan Si Ano.
Sebelum kamu mengenal Si Bara, Si Bere dan Si Buru. Allah juga sudah
menuliskan, lewat jalan manakah kalian akan bersatu. Jalan cinta itu.
Dengan bersatunya kalian, aku semakin sadar kalau dunia itu
sempit sekali dan waktu itu cepat sekali. Rasanya baru kemarin aku dan kamu
juga teman-teman yang lain berlarian keluar asrama saat bel dibunyikan karena
takut kena takzir sie keamanan. Rasanya baru kemarin kita sering godain kamu,
kamu begitu susah payah mengucapkan huruf "R" sementara kamu selalu
mendorongmu untung bisa mengucapkannya
Kusadari pula, dunia ini begitu sempit dan kita tak bisa
apa-apa kecuali atas izin-Nya? Siapa yang sangka gadis dari Jombang akan
menikah dengan lelaki Kediri yang dulu
temannya sendiri? Siapa yang menyangka, kelas yang dulu bersebelahan itu
adalah pemisah sementara sebelum nantinya disatukan? Kami semua anak-anak
asrama putra dan asrama putri tak ada yang menyangka sama sekali. Sungguh!
El, di akhir catatan ini aku ingin mengucapkan terima kasih
sama kamu, terima kasih atas semuanya yang sudah kamu berikan. Selamat ya,
akhirnya kamu yang menyusul Maya lebih dulu. Kenapa kamu? Karena ini waktumu.
Waktumu untuk menjadi seorang istri dan seorang ibu. Aku dan teman-teman yang
lain juga akan menyusulmu. Insyaallah. Nanti saatnya tiba waktu kami. Doakan
kami ya El =D
Doakan aku semoga aku dan teman-teman yang lain bisa datang
di hari bahagiamu itu. 6 Agustus 2014. Ya, akan kucatat tanggal itu baik-baik.
Tanggal bahagia kalian.
Afiqie Fadhihansah jaga Eliya Zulkarnain baik-baik ya =D
Semoga kalian tenang di hari mendebarkan ini. Penantian ini.
Delapan belas hari lagi. Bukan waktu yang lama sebenarnya, Iya kan? ^_^
Bagaimana rasanya akan menikah?
Barakallah untuk kalian berdua <3 p="">
3>
Salam
Rizza Nasir
3>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar