Dingin...
Merasuk angin ke sumsum tulang....jussss
Menyapu wajahku kasar.....wushhhh
Menyusup ke celah pori yang kian tak terkendali.
Sedingin wajah-wajah yang tertangkap retina
Mengapa kalian masih dingin?
Bukankah aku sudah menghangatkanmu?
Seteko kopi mengepul kusajikan
Tidakkah kepulan itu menghapuskan dinginmu
Cukup....
Apakah perlu kusiram ke wajahmu?
Biarkan cekakik mengotori rambutmu
Biarkan pula ia membuat corak di bajumu
Dingin, Kau tak bersuara
Bicaralah, apa susahnya mengeluarkan abab-abab kebenaran?
Sudahi dingin,aku hanya butuh kehangatan
Sudahi benci, aku tak ingin banyak hati tersakiti
Merasuk angin ke sumsum tulang....jussss
Menyapu wajahku kasar.....wushhhh
Menyusup ke celah pori yang kian tak terkendali.
Sedingin wajah-wajah yang tertangkap retina
Mengapa kalian masih dingin?
Bukankah aku sudah menghangatkanmu?
Seteko kopi mengepul kusajikan
Tidakkah kepulan itu menghapuskan dinginmu
Cukup....
Apakah perlu kusiram ke wajahmu?
Biarkan cekakik mengotori rambutmu
Biarkan pula ia membuat corak di bajumu
Dingin, Kau tak bersuara
Bicaralah, apa susahnya mengeluarkan abab-abab kebenaran?
Sudahi dingin,aku hanya butuh kehangatan
Sudahi benci, aku tak ingin banyak hati tersakiti
Dedicated to Gus dan Ning
Cogito Ergo Sum!!!!
Cogito Ergo Sum!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar