Pers Jurnalistik.
Itulah organisasi ekstrakurikuler pertama yang kuikuti. Di MAN 3 KEDIRI, di
sekolah inilah aku mendapatkan segalanya. Aku mendapatkan eksistensi diriku.
Dulu saat masih duduk di MTsN Negeri 2 Kediri. Aku hanyalanya siswa yang tak
tahu apa itu organisasi. Setelah selesai sekolah aku pulang ke Pondok dan
mengikuti kegiatannya. Hanya itu.
Aku punya jiwa
jurnalistik yang besar. Aku sangat mencintai dunia ini. Diawal keikutsertaanku
aku sangat antusias. Di dunia ini aku punya kakak-kakak yang baik, cerdas dan
lucu. Aku punya teman-teman yang selalu kompak dam pengertian satu sama lain.
Suka duka organisasi kita pikul bersama.
Disini aku bisa jadi apa yang kumau, aku jadi adik yang baik, aku jadi penyiar
yang profesional, aku jadi penulis, aku jadi reporter, bahkan aku sering ikut
mendesain mading.Aku pun bisa jadi kakak bagi adik-adik jurnalistku. Semoga
mereka tetap baik-baik saja tanpaku, tanpa Fadrik, Helmi, Dewi, Maya, Nurin, Jefri
Latif, dan semuanya yang tak mungkin kutulis. Karena kami keluarga besar.
Keluarga Besar Pers Jurnalistik MAN 3 Kediri
Kini saat aku menjadi
mahasiswa, aku terputus dengan kepenyiaran. Ada Simphoni FM di kampusku, tapi
entah, aku tak ikut gabung di radio ini. Bagiku menjadi penyiar tetaplah masuk
dalam daftar cita-cita. Tapi mungkin tidak sekarang.
Beberapa hari yang
lalu, aku melihat pengumuman di mading kampus, ada open recruitmen untuk
Reporter dan Staff Redaksi Suara Akademika. Dalam hatiku ingin rasanya aku
mendaftarkan diriku menjadi reporter. Tapi aku sadar, aku tak mungkin mampu
menembus batas tantangan seorang jurnalist di dunia mahasiswa. Harus punya
fisik yang kuat, kalau aku sering bilang harus bisa mobile kemana-mana.
Wara-wiri tanpa henti. Keinginan boleh tinggi tapi harus pula memperhatikan
kekuatan diri, bukan????
Aku masih punya
sahabat-sahabat yang mempunyai jiwa sama sepertiku, jiwa tulis menulis. Aku
punya Uswah, Latifah, Mas Fahri, Robi, Atok, Fifin dan masih banyak lagi. Kalau
aku tidak bisa, biarlah mereka yang mewujudkan inginku. Aku sms mereka,
kukabarkan kesempatan emas ini, kuharap
mereka mau mengambil tantangan ini. Alhamdulillah Uswah dan Atok mendaftar
sebagai calon reporter dan Mas Fahri mendaftar sebagi Staff Redaksi. Uswah
akhir-akhir ini sering bertanya padaku tentang jurnalistik, dia pun kupinjami
KTA keramat Pers Jurnalistik MAN 3 Kediri, dibaliknya ada list kode etik
jurnalistik.
Kami sekelas memberi
semangat Uswah untuk mengikuti seleksi ini. Sebelum Uswah menjalani tesnya.
Kami sekelas seperti sudah janjian
memberi semangat padanya
Ayo
Us...Semangat...semangat....
Mbak Us ntar kalo masuk
traktiran ya...
Us...Go !!!!!Chayooo
Di keberhasilannya
menembus tes pertama. Sms berita bahagia itu menyebar. Dan kami bahagia atas
keberhasilannya.
Satu minggu berlalu.....
Rupanya harapan kami
pupus. Uswah gagal tembus reporter Suara Akademika. Malam setelah pengumuman
sebuah sms masuk di hapeku
Rizza....aku nggak
ketrima.....
Allah...aku tahu Uswah
pasti sedih sekali. Walaupun awalnya dia hanya coba-coba. Tapi aku tahu seiring
berjalannya waktu pasti rasa ingin memiliki, rasa ingin menembus Suara
Akademika itu ada di hatinya.
Pagi hari. Di Kelas
Kecil
Aku menemui Uswah. Dia
tersenyum, tapi senyuman itu adalah senyum duka yang ia miliki. Hari itu dia
berbaju hitam-hitam seperti orang takziah. Hanya kerudung orange-nyalah yang
membuat ia nampak cerah.
Kucoba mendekatinya.
Dan mengalirlah kisah dari bibirnya. Tentang pendaftaran, tes demi tes, tanya
demi tanya dan jawab demi jawab, ketika rasa coba-coba menjadi rasa ingin ada
di dalamnya, tentang kekecewaan dan tangisan.
Aku beruntung memiliki
makhluk-makhluk kelas kecil. Kulihat mereka sama sekali tak mengingatkan Uswah
tentang kegagalannya. Mereka seperti tak tahu. Padahal aku tahu berita itu
sudah menyapanya. Hari itu kami telah menghapus dukanya dengan guyonan segar
dan diskusi menarik. Dan dia pun tertawa. Allah....terima kasih.
Di belahan dunia lain.
Sahabatku yang lain berhasil. Ada Atok dan Mas Fahri.Alhamdulillah....
Aku tahu mereka berdua punya basic dan skills yang mumpuni di bidang
penulisan. Congratulations Guys....
Uswah.....tak selamanya
apa yang kita inginkan dapat kita wujudkan. Inilah keputusan yang terbaik. Untukmu. Kami tetap bangga
memilikimu. Coz u are our reporter. Reporter for our magazine ^_^
Allah.....terlalu
banyak inginku
Terlalu rumit citaku
Tapi aku yakin bisa
mewujudkanya atas ridho-Mu
Mungkin memang tak
semua citaku sesuai dengan kemampuanku
Aku mengerti....aku
sadari dalam nyataku
Bahwa aku punya batas
yang menjadi tepian mimpiku
Allah....meski aku tak
mampu
Aku punya banyak orang
yang mengukir hari bersamaku
Sahabat-sahabat
terbaikku
Yang kau kirimkan untuk
mengisi hari dan mengenalku
Biarlah mereka saja
yang mewujudkan mimpiku
Karena mereka punya
kemampuan yamg lebih dariku
Allah....terima kasih..
Kau wujudkan mimpiku
Melalui raga
sahabat-sahabatku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar