Hari ini Selasa, 8 Oktober 2013. Hari tes PKLI ke Malaysia.
Jam tes tertera 15.30 WIB di Microteaching dan pada jam yang sama aku masih
duduk-duduk di stand workshop FLP UIN. Seorang disitu, Zahra namanya, tanya “
Mbak Rizza kan sudah semester 7, PKL dimana?”
Belum sempat kujawab tiba-tiba ada seloroh dari Mas Fahri,
ketua FLP UIN, “Ke Malaysia dong, Rizza kan mahasiswa ICP jadi PKLI ke luar
negeri kan internasional”
“Eh, siapa bilang, Mas Fahri bohong Dek, aku tes aja belum” kataku. Dalam hati aku mengamini kata-kata Mas Fahri itu. Amin
Aku termasuk orang yang percaya dengan kata-kata, aku selalu percaya, sebagian dari kata-kata yang baik adalah doa. Semoga kata-kata
Mas Fahri itu meskipun seloroh, tak sengaja atau hanya bercanda akan menjadi doa
untukku.
“Tes-nya jam berapa Za?” katanya lagi
"Masih nanti sore kok, jam setengah empat”
"Masih nanti sore kok, jam setengah empat”
“Lha, sekarang sudah jam empat kurang seperempat”
“He??” aku belum
sholat pula, oh...
Segera saja aku ke Masjid Ulul Albab, sholat Ashar, ditutup
dengan doa
“ Ya Allah kok aku
dredeg ya? Bagaimana nanti, aku tak tahu apakah aku bisa? Allah jika memang kau
mengizinkan aku menjadi salah satu mahasiswa yang PKLI ke Malaysia, bantulah
aku, aku hanya ingin mencoret mimpiku dan membuat bangga ayahku” Tak terasa
sebulir air mata jatuh di mukena. Belum apa-apa sudah nangis.
Di microteaching tepatnya ruang 102, semua sudah memegang
kertas kecil, menuliskan sesuatu di sebuah kertas HVS, serius sekali. Apa itu? Mereka nulis
apa?
Oh, ternyata kertas kecil itu berisi topik, dan kita diminta
untuk membuat tulisan singkat tentang itu
Kira-kira begini: If
you have sibling, what prefer you do. Life and grow with your sibling or you
life in other family? Give your reason!
Kutulis apa yang ada di otakku. Ada beberapa vocab yang lupa
bahkan vocab segampang allow pun aku
lupa. Oh... rupanya tergesa-gesa dan lari
membuat aku mendadak amnesia.
Setelah selesai, kami harus menunggu panggilan interview. Di
sela menunggu teman-teman kasak-kusuk kapan
berangkatnya? Berapa lama disana? Bayar berapa? Aku hanya bisa diam dan mendengarkan.
Jujur aku lapar, seharian belum makan nasi, apalagi tadi habis lari-lari dan
mengerjakan essay.
Aku hanya bertanya pada Uswah, temanku. “Siapa pengujinya
Us?”
“Bu Ulfa”
Bu Ulfa? Kayak pernah
dengar, tapi aku belum pernah liat orangnya. Siapapun orangnya aku harus
siap kan apapun pertanyaannya.
“Rizza kamu selanjutnya”
Aku keluar dari ruangan, santai. Lebih tepatnya berusaha
santai
“Assalamualaikum Mirs Ul.....fa”, sapaku gugup
“Ya Rizza, are you ready?” tanyanya dengan senyuman
Bismillah, kamu bisa
Rizza
Dan inilah pertanyaan Bu Ulfa padaku
This is My Diary : Diary Rizza |
Hanya dua pertanyaan itu saja, tapi aku dan beliau bersama
sekitar 10 menit. Entahlah, aku tak seperti mahasiswa yang sedang ikut tes
seleksi, aku dan Bu Ulfa seperti dua teman akrab yang curhat, padahal aku belum
mengenal beliau sebelumnya. Kedua pertanyaan itu kujawab dengan santai,
sesekali kami tertawa...
Salah satu jawabanku kira-kira begini :
I know this is a competition,
someone can pass or fail. I know that my friend have very compelete ability to
go there, actually they have that i don’t have. Why i follow this program? because of i wanna make my parents proud of
me. I never do something special for them before, maybe if i pass this test and
go there, it will make them smiling.
You know my condition?
I will declare to all person, to all my friend, to all someone who have some condition
with me, that our condition no obscure
us to do everything. You know, i have one word that i believe it. Rizza, believe that you can do everything and do the
best for everything you do.
Mrs, i’m a writer, i
like write very much, i write all of happen in my live. Actually if i pass this
exam and have chance to go to Malaysia, i will make some note or maybe i will
make some short story about my journey. Just like a journey diary.
Dan tulisan ini, adalah salah satu bukti dari kata-kataku
itu
Tes untukku selesai. Aku harus pulang, aku lapar
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar