Wardah, siapa yang tak mengenalmu. Aku rasa seluruh makhluk di bumi
ini tahu tentang nyatamu. Wardah. Warnamu
banyak macamnya. Merah, kuning, pink,
putih, ungu. Bahkan mungkin ada yang hitam. Aku belum pernah melihat mawar hitam,
hanya pernah sampai di telingaku lewat sebuah syair lagu.
Wardah. Aku suka. Aku suka ketika kau menyusup di hidungku.
Harum. Aku suka memegang permukaanmu yang halus. Melepas lembaran mahkotamu dan
kutempelkan di lubang hidungku. Memandangi kuncupmu dengan penasaran, kapan kau
mekar?
Batangmu memang tajam berduri. Pernah kulitku terluka karena tergores tajammu. Sakit memang, tapi inilah bebalku, aku mulai belajar bagaimana memegang batangmu tanpa melukai jemariku. Biasanya dengan kain yang kubebal menutup tanganku.
Batangmu memang tajam berduri. Pernah kulitku terluka karena tergores tajammu. Sakit memang, tapi inilah bebalku, aku mulai belajar bagaimana memegang batangmu tanpa melukai jemariku. Biasanya dengan kain yang kubebal menutup tanganku.
Wardah. Segala tentangmu membuatku memilihmu menjadi nama
emailku. Kutambahkan sholihah dibelakangmu wardah. Karena sholihah
adalah doa untukku yang disematkan lewat namaku. Kunamai kotak info itu dengan wardatussholihah.
Wardatussholihah@gmail.com.
Emailku. Tak hanya sekedar nama. Ada doa dan harapku dalam nama itu. Wardah
sebagai symbol bahwa aku wanita. Aku menyukai harum mawar dan indah warnanya. Banyak
bunga indah disana, aku memilih wardah, karena ia punya duri yang tajam dan melukai.
Bukan aku ingin menjadi pribadi yang keras dan peluka. Tapi karena aku sadar
sebagai manusia ada sisi dalam diriku yang tak sempurna, yang bersanding dengan
kelebihan yang mungkn tanpa sadar membuat goresan dalam hidup. Sebagai cobaan
dan penguat hidup orang yang pernah mengenalku.
Duri wardah meskipun ia peluka, tapi ia menjadi sisi
pelengkap hidupnya, tanpa duri, mungkin wardah tak cantik lagi, tanpa duri ciri
khas wardah akan sirna. Duri itu adalah semua kekuranganku, kekurangan yang
melengkapiku, kekurangan yang menjadi ciriku. Bahwa inilah aku dan diriku. Tak
ada yang sama denganku di dunia ini. Karena memang kita dicipta berbeda agar
dunia berwarna.
Aku ingin menjadi wardah yang sholihah. Dengan warnaku aku mewarnai dunia, dengan duriku aku tahu aku tak sempurna dan aku belajar bagaimana aku tak mudah meluka. Sholihah. Bagi orang tuaku, bagi lelakiku, bagi buah hati, lingkungan dan akhiratku. Wardatussholihah nama yang kupilih untuk emailku. Hubungi saja aku jika kau ingin mencium harumku, berbagi cerita dan menoreh titian asa.
Salam
Aku ingin menjadi wardah yang sholihah. Dengan warnaku aku mewarnai dunia, dengan duriku aku tahu aku tak sempurna dan aku belajar bagaimana aku tak mudah meluka. Sholihah. Bagi orang tuaku, bagi lelakiku, bagi buah hati, lingkungan dan akhiratku. Wardatussholihah nama yang kupilih untuk emailku. Hubungi saja aku jika kau ingin mencium harumku, berbagi cerita dan menoreh titian asa.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar