Jangan benci aku
Aku hanyalah manusia biasa penuh luka
Aku hanyalah kerikil kecil di atas bumi
Aku hanya ingin merasa manisnya nasi
Tapi...
Tak ada sarapan pagi hari ini
Tak ada sebutir nasi pun yang tersisa
Kususuri jalan-jalan
Kuraih yang terbuang berserakan
Aku lapar..tapi tak ada yang bisa kumakan
Lihatlah itu tong-tong aneka warna dengan bongkahan emas di dalamnya
Tong-tong tempatmu melempar barang-barang tak berguna
Itu adalah emas bagiku
Akan kuraih mereka dengan tanganku
Tolong jangan benci aku.....
Meski kutahu emasku sangat nenusuk hidungmu
Apakah kau kira aku tak merasaknnya???
Aku merasakan apa yang kau rasa
Anyir, jijik...
Tapi aku bisa apa...hanya dengan sampah nan bau itu aku hidup
Aku juga manusia sepertimu
Aku punya rasa untuk mencinta, aku punya hati yang bisa tersakiti
Aku sakit hati saat kau jijik padaku, mencibirku
Aku merana saat kau buang makananmu
Aku kecewa saat kau lempar barang-barang bagusmu
Betapa kau sangat tak mencintai nikmat Tuhan yang menghampiri harimu
Mungkin keserakahanmu adalah nikmat Tuhan untukku
Agar timbangan emasku semakin berat
Agar aku bisa mencecap nikmat makanku
Kudengar tawamu berderai-derai
Dan aku disini merintih pedih
Aku tak tahu rahsia apa yang tersimpan di kolong langit
Aku hanya ingin merangkai nafasku sedikit demi sedikit
Tolong jangan benci aku
Karena aku hanya ingin melanjutkan hidupku
Untuk laki-laki tua yang berjalan terengah-engah dengan gunungan sampah namun tetap tersenyum ramah dan penuh kata hikmah..
Semoga engkau tetap tabah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar