Kamis, 29 Agustus 2013

Aku Ingin Jatuh Cinta, Boleh Ya?

Suatu hari seseorang yang bertanya padaku, “ Rizza kamu pernah jatuh cinta?”

“Belum” jawabku pelan.                                 

“What???. Kamu serius”, “ berapa umurmu sekarang?” tanyanya excited. Ngapain ini orang tanya umur segala, batinku.

 “Dua satu” jawabku. Aku menunggu responnya masihkah se-heboh tadi atau lebih heboh lagi? Mimik mukanya kelihatan serius. Antara serius dan prihatin, entahlah..

“Kamu lesbi ya Za?’ tanyanya. Masih dengan raut serius.

Mencintai atau Dicintai? Pilih mana?


Mencintai atau dicintai? Kamu pilih mana? Jangan takut salah, ini Cuma pertanyaan kok, bukan ujian ^_

Mencintai atau dicintai, keduanya sama-sama membincang tentang cinta. Apa itu cinta? Saya juga tak tahu definisinya, kata orang yang lagi jatuh cinta sih “ Cinta itu tak dapat diungkapkan dengan kata-kata Za” Saya tak tahu cinta itu apa dan bagaimana, apakah cinta itu sesuatu yang indah, tiba-tiba ada bunga dimana-mana, yang membuat kita tak bisa tidur, katanya sih begitu

Oke, kembali ke masalah mencintai atau dicintai. Menurut pengalaman saya mendengarkan bermacam kisah cinta lelaki dan wanita dari berbagai usia, saya menyimpulan bahwa mencintai itu cenderung dimiliki oleh lelaki sementara wanita lebih senang jika dicintai. Benarkah begitu Kawan?

Rabu, 28 Agustus 2013

Pasar Senggol dan Taman Seribu Janji



 
Aku rasa seluruh mahasiswa UIN tahu dua tempat itu. Ya, pasar senggol dan taman seribu janji. UIN punya keduanya. Kita mulai. Pasar senggol adalah beranda dari gedung A, sebuah gedung kuliah pertama yang dimiliki UIN. Terdiri dari 20 kelas memanjang dengan beranda yang sempit. Ya, mungkin hanya cukup dilewati tiga orang langsing bergandengan atau dua orang berbadan

 Jika ada mahasiswa yang ngobrol di depan kelas atau nongkrong di pinggir beranda dan ada orang lain lewat sudah pasti tempat ini menjadi pasar senggol. Harus pandai-pandai lewat dan sleat sleot agar tidak bersinggungan dengan temannya, senggolan. Ditambah lagi kebiasaan mahasiswa yang lapuk, masuk telat, sudah bisa dipastikan banyak orang berlarian di beranda ini. Nah, kalo nggak pinter-pinter ngerem bisa tabrakan tuh.

Bagiku, nama pasar senggol ini unik, bisa-bisanya sebuah beranda perkuliahan dinamai dengan sebuah istilah pasar yang identik dengan senggolan. Kamu tahu kan maksudku? Adanya beranda sempit ini – entah karena kesalahan arsitek yang bangun atau apa- telah membuat mahasiswanya belajar. Belajar bagaimana sih caranya mengatur diri, mengatur diri agar nggak menuh-menuhin tempat, bagaimanapun juga akan sangat mengganggu jika kita nongkrong di pinggir sedangkan banyak mahasiswa lewat, ngejar jam kuliah.

Selanjutnya, ada Taman Seribu Janji, letaknya persis di depan gedung rektorat. Ya, benar, gedung paling depan. Sebuah hamparan rerumputan dengan kontur yang tak begitu rata. Tiap hari pasti penuh ada saja mahasiswa menduduki rumput-rumput itu.Sendirian, berdua, bertiga, berbanyak. Duduk melingkar, membuat halaqoh kecil. Entah materi kuliah, diskusi, atau kumpul organisasi. 

Kamis, 22 Agustus 2013

Nugget Ala Rizza Nasir

Resep ini adalah resep jaman saya sekolah dulu, saya dapat dari mata pelajaran kewirausahaan. Nah salah satunya adalah diajari bagaimana cara buat nugget. Nugget yang notabene makanan yang gampang dan disukai anak-anak. Kalau beli yang instan. Ya, gampang sih tinggal goreng, tapi kalau anaknya doyan? Waduh bisa jebol tuh kantong. Buat sendiri aja yuk, lebih hemat, lebih sehat insyaallah.  ^_^

Sista dan Bunda bisa kreasikan bentuknya biar ananda lahap makannya. Oke bahan-bahan yang harus sista dan bunda siapkan adalah
1. 2 bungkus roti tawar (kupas pinggirnya)
2. 500 gram fillet ayam. Haluskan, nggak ada yang buat menghaluskan? dicacah kasar juga bisa (bagi yang belum tahu, fillet itu daging ayam tanpa tulang tanpa kulit. Di pasar atau di supermarket ada, atau kalau pengen buat sendiri juga boleh)
3. 400 cc susu putih cair
4 Bumbu : bawang putih, bawang merah, lada, garam, haluskan.
5. 2 buah telur (pisahkan putih dengan kuningnya)
6. tepung panir

Selasa, 20 Agustus 2013

PESTA RAKYAT : MENGAJARKAN ANAK KOMPETISI SEHAT




Indnesia telah berusia 68 tahun kini, sebuah usia yang masuk kategori senja bagi manusia.  Setiap pertambahan usianya Indonesia selalu diwarnai berbagai perlombaan yang biasa kita sebut pesta rakyat atau agustusan. Bagi para pengamat atau pejabat pertambahann usia Indonesia selalu disibukkan untuk berkaca apa saja kemajuan yang telah diraih Indonesia seiring pertambahan usianya atau apa saja yang perlu dibenahi dan diinstropeksi agar kelemahan yang menelikung tak terulang lagi. Agaknya bagi rakyat biasa topik berat begini tak jadi soal. Mereka hanya ingin bergembira menyambut pertambahan usia negaranya.

Bagi anak-anak tentu saja moment tujuh belasan sangat dinanti. Tak hanya baris berbaris atau karnaval pakaian adat nasional, anak-anak bahkan orang dewasa menanti serunya lomba khas tujuh belasan itu. Ada lomba makan kerupuk, balap karung, bangkiak dobel dan yang paling puncak dan yang punya puncak tertinggi adalah panjat pinang. Perlombaan ini tentu banyak variasi di tiap tempat, banyak macamnya, apapun lombanya yang jelas rakyat bisa gembira.

Senin, 19 Agustus 2013

KEPALA DUA



Usiaku kepala dua kini
Angka satu tersemat manis dibelakang angka itu
Usiaku kepala dua kini
Lalu apa saja yang telah aku lakukan?
Sudahkah aku berarti?
Sudahkah aku dicari?
Usiaku kepala dua kini
Tak lagi remaja, sudah dewasa
Usiaku kepala dua kini
Aku bukan siapa-siapa. Aku bukan apa-apa

Namanya Pairah

Namanya Pairah. Ia bukan pejabat, ia adalah rakyat yang taat. Taat pada negaranya , taat pada Tuhannya. Pairah muda adalah seorang dukun beranak, entah sudah berapa puluh bayi yang lahir dengan bantuannya. Setelah selesai membantu melahirkan bayinya,  Pairah biasa dikontrak memandikan bayi selama selapan  atau 40 hari atau sampai tali pusar bayi itu pupak, putus.  Aku dan adik-adikku saat bayi adalah pasiennya. Ia tak pernah mematok bayaran pada ibu si bayi. Seikhlasnya. Tak hanya itu, Pairah adalah umat yang  taat. Ia tak pernah absen shalat jamaah di masjid. Kebetulan rumah saya berhadapan langsung dengan masjid. Masjid Baiturrahman namanya. Di masjid itulah Pairah menenggelamkan dzikirnya, ingat pada Tuhannya. Ia selalu menjadi jamaah pertama saat waktu shalat tiba. Bahkan sebelum muadzin mengumandangkan adzannya. 

Ia tak pernah absen ia shalat di masjid, mulai Shubuh sampai Isya’ ia dengan semangat pergi ke masjid untuk shalat. Jangan dikira ia pergi ke masjid naik sepeda atau motor seperti orang masa kini, atau berlari dengan riang seperti anak-anak. Ia dengan susah payah melangkahkan kakinya. Kini, ia adalah wanita 70 tahunan yang tak lagi bisa pergi ke masjid. Kenapa? Karena penyakit tua yang semakin mempersusah gerak kakinya. Kaki yang semakin rapuh digerus usia. Entah dia menderita asam urat, kolestrol atau apalah namanya, yang jelas melangkahkan kaki adalah hal paling menyakitkan baginya.

Minggu, 18 Agustus 2013

#intropeksi



1. Salah satu 'keuntungan' karena punya 'kekurangan' adalah menjadi terkenal. Jadi saya tak perlu repot-repot kampanye dan pencintraan supaya saya dikenal. Ya setidaknya saya dikenal di tengah ramai orang berjalan, hehe
Atau jika ada yang bertanya "mana yang namanya Rizza?" lawan bicaranya tak perlu repot menyebutkan ciri-ciri saya. Tinggal bilang "Rizza itu yang itu lho orangnya, bla bla bla" gampang kan?

Oya satu lagi, karena mudah dikenal saya jadi banyak teman. Saya bisa berteman dengan siapa saja tanpa perlu gengsi atau memoles diri cantik-cantik. Kadang ada yang menyapa saya "Rizza darimana?, Rizza apa kabar kamu?" atau hanya tersenyum mengaggukan kepala. Kadang saya pun tak tahu dia siapa, tapi dia tahu saya, nama saya sedangkan saya sama sekali tak mengenal dia. Alhamdulillah ala kulli hal. Alhamdulillah
#instropeksi
_todaysdiary_

2. Kamu sedang duduk atau berdiri Kawan? apapun posisimu membaca status ini, sedetik saja lihatlah sepasang anggota tubuhmu paling bawah. Sepasang istimewa yang tak saya punya. Saya tak punya seindah dan sesempurna milikmu. Saya harus belajar seumur hidup saya agar bisa memiliki yang seperti milikmu. Dijaga baik-baik ya, melangkahlah kemanapun kau mau, raihlah semua cita-citamu. Kamu punya yang lebih kuat dari milikku. So, jangan pernah menyerah ya Kawan. Tidak ada ketidakmungkinan untukmu. Semangat
#intropeksi
_todaysdiary_

Saya Berbeda, Saya Bahagia

Perkenalkan nama akte saya Rizza Mar’atus Sholikhah. Nama Pena saya Rizza Nasir.  Kenapa saya pakai nama pena?  karena saya seorang penulis dan kenapa pakai kata Nasir? Karena Nasir adalah nama ayah saya. Mohammad Nasir.  Rizza (binti) Nasir ,begitulah kira-kira. Saya terlahir dengan berat 18 ons di usia kandungan ibu yang masih 6 bulan. Berat badan saya terus menurun hingga tersisa 13 ons. 13 ons 21 tahun lalu. Ya, Alhamdulillah bayi sangat mungil itu kini tumbuh mendewasa dan bisa menuliskan kisah ini untuk Anda.

Entah kenapa saya kemudian telat berjalan. Saya baru bisa berjalan di usia 4 tahun, saat itu bahkan saya sudah punya adik. Saat adik mulai berjalan pada usia 11 bulan saya pun mulai tergerak belajar berjalan, tertatih-tatih. Ada yang bilang jalan saya 'berbeda' begini karena saya lahir prematur. Nyatanya banyak juga bayi prematur yang tumbuh normal seutuhnya. Semua yang ada di tubuh saya normal kecuali kaki yang berjalan berbeda dari orang lain. Mungkin sudah jalan hidup saya begini.

Berbagai pengobatan telah saya jalani, mulai pijat urut, dokter, berbagai pil, pijat refleksi, terapi elektromagnetik bahkan memakai sepatu besi pun perbah saya lakoni. Orang tua saya telah mengusahakan untuk kesembuhan kaki saya dari mulai saya lahir hingga saat ini.

Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adik saya laki-laki. Dua adik yang ekstra jahil, ada aja tingkahnya. Dua adik yang selalu bilang   " Itu mbakku, namanya Mbak Rizza", ketika ada yang tanya, "Perempuan itu siapa?"

Ya, saya selalu selalu menjadi perhatian jika berjalan di samping adik saya, maklum adik-adik saya banyak fansnya. Mereka lelaki yang tak pernah malu berjalan disamping saya.


 Faisal (bawah) dan Farid (atas)
Mereka 2 laki-laki yang memanggil saya Mbak Risa, Dua lelaki jahil yang suka godain saya, sering membuat saya senewen, tapi jika saya jauh selalu kangen. Saya tahu, mereka berdua sayang dan melindungi saya. Love you both Bro ^_^




Alhamdulillah, kondisi saya berangsur membaik, jalan saya pun membaik meski tidak sesempurna orang kebanyakan. Sebagai anak dengan kekurangan kentara yang melekat di tubuhnya, saya pun pernah down, saya malu dengan teman-teman saya, dengan orang-orang yang melihat saya berjalan, saya menangis hampir tiap malam menjelang masuk MTs hanya karena saya takut tak bisa diterima di lingkungan baru saya. Tapi ternyata saya salah, tak ada yang merendahkan saya, semua menghormati saya. Saya mengenal banyak orang dan saya banyak di kenal karena saya mencolok ‘berbeda’ dari teman-teman saya.

Teman-teman MTSN 2 Kediri, 9 A : Bersama mereka, saya mulai belajar hidup mandiri



Mereka XII IPS 3, teman yang mengajari saya menjadi remaja yang tangguh, mengajari saya bagaimna menembus batas. Sesungguhnya kita sendiri yang membatasi bukan batas yang membatasi

Razta : Menjelang akhir

Orang tua saya memang tak ingin saya menjadi gadis yang manja karena saya punya kekurangan. Meski saya ‘berbeda ‘ saya harus mandiri. Untuk itulah pada usia 12 tahun saya dengan mantap sekolah MTs jauh dari orang tua, saya masuk pondok pesantren. Pondok Pesantren Putra-Putri Avissina namanya. Letaknya tepat di sebelah kanan MTsN 2 Kediri tempat saya bersekolah. Sejak itu hingga kini terhitung hampir 10 tahun saya hidup mandiri. Melanjutkan sekolah di MAN 3 Kediri  tinggal di Asrama Putri dan sekarang tinggal di Malang untuk menyelesaikan studi S1 saya di PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Jumat, 16 Agustus 2013

#LadiesorGent

1. Lelaki yang kemayu (tapi bukan banci yang sering narget malam-malam itu lho) sering sekali menjadi olok-olokan teman-temannya. Hey dasar banci lu!
Padahal lelaki yang seperti itu sepenuhnya dan seutuhnya lelaki hanya saja ia lebih halus dari lelaki kebanyakan.
‪#‎LadiesorGent‬



2. Saya sering sekali menemui lelaki yang seperti itu dan mengalami hal seperti itu. Beberapa dari mereka teman baik saya. Nah, lelaki yang kemayu itu pasti ada backgroundnya. Ada yang karena saudaranya semua perempuan, ada yang karena ibunya pengen anak perempuan atau memang dia keseringan berteman dengan perempuan
‪#‎LadiesorGent‬



3. Kita perlu melihat lebih jauh sebelum menilai atau nge-judge seseorang apalagi dengan label BANCI. Hati orang yang terlabel itu pasti sakit sekali, sepertinya sih cengengas-cengenges tapi pasti hatinya mbrebes.
Saya hanya heran, kenapa perempuan yang tomboy lebih 'dimaklumi dan dimaafkan daripada lelaki yang kemayu (lemah lembut tapi bukan banci) ?
‪#‎LadiesorGent‬
 


Kamis, 15 Agustus 2013

#ketupat

1. Ini soal tradisi. Ketupat. Tahukah kamu kenapa namanya ketupat? Bahasa jawa dari kata salah adalah lepat. Kupat = Tutup lepat yang artinya menutup (memaafkan) kesalahan sesama. Ketupat adalah simbol yang dikenalkan oleh Sunan Kalijaga pada masa penyebaran Islam di tanah jawa.
‪#‎ketupat‬
 


2. Ingat! hanya simbol bukan wajib ataupun rukun. Simbol yang filosofis sekali, mengajarkan manusia islam masa itu untuk mengenal ajaran islam tentang pentingnya saling memaafkan lewat hal-hal yang mudah dipahami. Produk budaya yang membuat mereka belajar namun tanpa beban. Karena manusia islam masa itu masih abangan, jadi belum bisa diajarkan macam-macam. Belum nyanthol.
‪#‎ketupat‬



3. Saya tidak masalah, apakah ketupat itu tradisi kejawen, tradisi masa lalu antah berantah yang tak ada relevansinya sama sekali dengan kekinian yang terlampau kompleks. Bagi saya ketupat itu tak sembarang produk manusia. Kalau bukan orang yang cerdas, nggak mungkin punya ide dakwah brilian bernama ketupat
‪#‎ketupat‬
 


#saveegypt

1. Tentang Mesir, Mursi, kudeta atau apapun namanya, saya sangat tidak sepakat dengan teman-teman yang meng-upload gambar-gambar hasil kebiadaban mereka. Gambar mayat bergelimpangan, darah yang memerah di jalanan, juga gambar mereka yang saling serang.
‪#‎saveegypt‬
2. Baiklah, saya tahu maksud kalian meng-upload gambar-gambar itu di FB agar mata Indonesia dan dunia terbuka tentang apa yang terjadi di Mesir. Tapi tidak semua orang sekuat dan setegar kalian melihat gambar kebiadaban itu. Ada orang yang tidak bisa melihat darah, muntah-muntah, bahkan pingsan. Tidakkah kalian pikirkan orang-orang yang begitu?
‪#‎saveegypt‬


3.
Pemberitaan di media televisi sudah cukup memberi tahu kita tentang segala bentuk kebiadaban itu, menurut saya tak perlu 'diperjelas' dengan mengupload gambar-gambar mereka di FB. Di televisi maupun di FB meski sama-sama media. Di FB gambarnya lebih terlihat nyata dan jelas-sejelas nya dan mereka yang ketakutan itu akan takut setakut-takutnya. Tidakkah kalian kasihan pada mereka?
‪#‎saveegypt‬


#‎pengamatbaru

1. Saya beranggapan kalau politik itu pasti busuk. Ada kongkalikong, ada mata-mata, ada kutu loncat sana loncat sini, cari mana yang paling aman. Kalau tidak aman pasti semua keder. Takut jatuh, takut dibredel
Itu dulu...
‪#‎pengamatbaru‬
‪#‎politics‬
2. Ya memang saya baru mengenalnya. Ya baru-baru ini sejak sekolah berganti menjadi ngampus. Apa itu politik, apa itu pemerintahan, apa itu gerakan, apa itu perjuangan, apa itu kekuasaan, apa itu taktik, apa itu damai dan apa itu kepuasaan. Meski kata politik tak selalu bersanding dengan kuasa.
Ya, setidaknya stigma busuk tentang politik sedikit menghilang
‪#‎pengamatbaru‬
‪#‎politics‬


3. Kamu tahu para pejabat itu kan? Itu lho yang fotonya ada dimana-mana. Yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Yang senyumnya bersahabat dan pro rakyat. Yang janji-janjinya memikat dan yang selalu datang saat pintu kekuasaan sedikit bergeser dari tempat semula. Apapun kata-kata yang tertulis di spanduk, kaos dan stiker bergambar dirinya semuanya bermakna sama.
"Pilih saya ya, please"
‪#‎pengamatbaru‬
‪#‎politics‬


4.Sah-sah saja sih pengen jadi penguasa, siapa yang tak ingin terkenal? Ya setidaknya terkenal di daerahnya.
Siapa pilih yang tak ingin berjuang? Berjuang untuk rakyat katanya (ini khusus penguasa yang tulus lho ya, kalau yang gombal yah paling-paling buat balik modal)
Saya rasa dunia politik bukan hanya milik sarjana hukum saja kok, yang bisa cas cis cus tanpa putus. Politik bicara soal Passion: kesenangan, kepuasaan dan uji ketulusan
‪#‎pengamatbaru‬
‪#‎politics‬


5. Rakyat sekarang sudah tidak bodoh kok, tenang saja. Rakyat sekarang itu sudah bisa memilih. Memilih yang bukan karena 'uang' atau bukan karena gencarnya 'serangan fajar'. Satu lagi, agaknya rakyat akan cenderung mengenal yang 'dekat' dengan rakyat. Malang, punya walikota namanya ABAH Anton, Kediri, punya Walikota namanya PAK DOKTER dan wakilnya namanya MAS Abu. Jatim punya gubernur namanya PAKDHE Karwo. Bukankah 'nama' mereka dekat sekali. Seperti keluarga sendiri, katanya...
‪#‎pengamatbaru‬
‪#‎politics‬
 
 

#‎semuapenulisnovel‬

1. Hanya dia yang membuatku penasaran, penasaran apalagi kisah selanjutnya? Siapa lagi yang akan muncul? dan hanya dia yang membuatku betah lama-lama melakoni ritual bernama membaca, membuka lembar demi lembar, mengurai kisah demi kisah dan berdecak karenanya
‪#‎semuapenulisnovel‬
‪#‎memulaikebiasaanlama‬
‪#‎sebuahmimpibar
2. Menurutku dia orang gila, orang gila yang asyik dengan dunianya. Bagaimana bisa dia memunculkan beberapa nama, beberapa siang, beberapa malam dan beberapa-beberapa lainnya. Mungkin dia telah berada di depan komputer selama berbulan-bulan atau bahkan hanya seminggu!
Mencoba merangkai kekata yang lain dari orang lain, yang biasa yang mengundang sejuta tanya. Ya, setidaknya berhasil membuatku penasaran bagaimana akhir inspirasinya. Kamu juga kan?
‪#‎semuapenulisnovel‬
‪#‎memulaikebiasaanlama‬
‪#‎sebuahmimpibaru‬


3. Aku memang tak pernah mengenal siapa dia itu, karena dia di otakku bermacam-macam nama,ah tapi itu tak terlalu penting. Yang penting adalah ritual membaca yang berhasil dia lestarikan pada seluruh umat manusia. Yang berhasil menyeret manusia dengan kesibukannya menjadi manusia yang bebas sebebas-bebasnya. Ya, bukankah inspirasi itu tak berbatas?
Seperti jutaan kata yang telah ia tuliskan, seperti ribuan kisah yang telah ia terbangkan, memenuhi semesta dengan harapan, cinta, impian dan cita-cita
‪#‎semuapenulisnovel‬
‪#‎memulaikebiasaanlama‬
‪#‎sebuahmimpibaru‬



#‎tentangkenangan‬

1. Seperti apa jadinya, jika hidup terkungkung oleh kenangan?
"masa lalu biarlah masa lalu" kata penyanyi dangdut itu
Ah sudahlah, semua orang berhak hidup dengan tendensinya, ingin lapuk bersama kenangan atau ingin melesat jauh dengan binar berpendar untuk masa depan? semua terserah kamu
‪#‎tentangkenangan‬
2. Sebenarnya aku tak pernah tahu tentang kenanganmu, karena aku bertemu denganmu di masa sekarang bukan masa lalu. Hanya saja aku tak tega meninggalkanmu dengan kenangan yang berlahan membunuhmu. Ya, ragamu hidup masa kini tapi jiwamu hidup masa lalu. Lalu tidakkah itu berarti kau telah mati?
‪#‎tentangkenangan‬

3. Seperti seorang penulis yang punya kata tak berbatas, tokoh tak berbatas dan kisah tak berbatas, aku hanya ingin memberitahu bahwa dunia itu melesat tak berbatas pada masa depan bukan berhenti di masa lalu yang selalu kau puja. Aku memang buta tentang rasa, tapi rasamu telah mengajarkanku semuanya.
Kau mungkin tak tahu impianku Kawan, melihatmu bahagia selamanya, bersama pria penuh cinta dan anak-anak lucu yang membuatmu tertawa.
‪#‎tentangkenangan‬

4. Ya, cinta yang sebenar-benarnya cinta. Yang mencintaimu bukan membunuhmu.
Jika aku tahu dimana cinta model begitu untukmu sudah dari dulu aku mengirimnya padamu. Tapi kau bebal sungguh bebal, hingga aku tak tahu harus bagaimana lagi berbicara dengan bahasa yang kau mengerti.
Semakin hari kau semakin sekarat dan aku tak akan membiarkanmu mati sia-sia ditikam kenangan. Aku hanya ingin sedikit saja kau buka pintu hatimu, agar cercah masa depan menyusup perlahan. Aku ingin kau tetap hidup. Tapi...tapi kau tak pernah memberikan kuncinya. Dimana, dimana aku harus mencarinya?
Katakan, tolong katakan. Kenapa kau membisu. Kau tak memdengar deretan ucapanku? Oh ya aku tahu, kau memang tak pernah mendengarku
‪#‎tentangkenangan‬

Selasa, 13 Agustus 2013

SEBUAH PARADIGMA : Berapa Harganya?



Bagi sebagian orang membaca adalah hobi, bagi sebagian yang lain membaca itu sebuah aktivitas yang memuakkan dan membuang waktu. Mending waktunya buat nyari uang. Uang dan lagi lagi uang. Buku yang dibaca itu pun macam-macam. Selain judulnya ada pula macam yang lain yakni macam ‘cara mendapatkan’ buku. Ada yang beli di toko buku, ada yang menyerbu bazar buku murah, ada yang patungan untuk dibaca bergilir, ada yang ‘cumi’ : Cuma minjem, ada yang sampai mengalokasikan pendapatannya tiap bulan untuk membeli benda keramat bernama buku.

Buku-buku yang terpajang di rak toko buku ternama misalnya. Sudah menjadi rahasia umum kalau penulisnya pasti bukan sembarang penulis, buku yang dilahirkannya bukan sembarang buku. Kualitas terjamin. Harganya? Mulai 30 ribuan sampai 100 ribu kurang sedikit. Rp. 99.500,00 ^_^

Apa yang Anda lakukan saat membeli buku?

Jumat, 02 Agustus 2013

Catatan Kecil) Bahasaku, Bahasamu, Bahasa Kita

 
Bicara soal bahasa. Banyak sekali saya dapati fenomena, seorang anak yang telah mahir berbahasa Indonesia, bahasa inggris atau bahasa arab saat pulang kampung ia seperti kehilangan identitasnya. Yang biasanya berbahasa jawa jadi berbahasa Indonesia, yang biasanya berbahasa krama dengan kerabat jadi berbahasa inggris atau berbahasa arab.


Sangat saya sayangkan jika ada anak atau pemuda yang setelah pulang kampung berubah 'sok' Sok Indonesia, keminggris dan ngarap. Sejatinya, esensi bahasa selain paham dan memahamkan lawan bicara juga berbahasa sesuai dengan tempat dan siapa lawan bicara kita dengan memerhatikan budaya berbahasa yang ada.

" Piye kabarmu Le cah ganteng?"

"Alhamdulillah baik banget tante"  atau begini" Alhamdulillah i'm fine"


Yang biasanya manggil dengan sebutan 'paklik', 'bulik', 'uda' jadi manggil 'om', 'tante'.  Mungkin keluarganya akan merasa 'wah' dengan perubahan anaknya dan si anak akan bangga karena pujian-pujian. Buat apa pujian jika melahirkan kesombongan dan melemahkan?


Lingkungan baru boleh merubah kita, ilmu kita boleh setinggi langit namun tempat dimana kita dilahirkan hanya butuh kita yang dulu, yang manis dan santun. Hanya butuh kita yang bisa bermasyarakat dengan baik, memberikan kontribusi nyata untuk dinamisasi masyarakat.  Ia tak akan menanyakan penghargaan apa saja yang telah kita dapatkan di luar sana atau seberapa banyak warna yang menempel di diri kita yang semula putih.


Mari berbahasa dengan santun, elegan dan menyatu dengan lingkungan. Asal kita, tempat kita dilahirkan dan tempat kita harus pulang.  Salam dari saya untuk keluarga kalian di rumah ya Kawan, selamat mudik. Hati-hati di jalan dan tetap semangat !!!!


Catatan Kecil Rizza Nasir