Senin, 29 April 2013

SENSASI REZEKI

Setiap bayi yang lahir membawa rezekinya masing-masing

Kata-kata ini kembali terngiang. Kata-kata sederhana yang bisa menggugah mereka yang mulai resah terhadap kebutuhan hidup  Tak dipungkiri keberadaan uang memang menjadi hal yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. Uang sebagai alat tukar pemenuh kebutuhan  yang dicari oleh setiap orang. Uang dicari dengan barbagai cara, digunakan untuk pemuas kehidupan. Uang, uang dan uang tak ada habisnya. Label materialistik pun kerap menempel di jidat orang-orang yang menuhankan uang. Mengaanggap uang adalah kehidupan, tak ada uang  berarti kematian.

Kamis, 25 April 2013

BERBEDA, SIAPA TAKUT ?

Seperti sebelumnya, seperti biasanya. Ketika aku mengenal orang baru selalu ada tanya mereka tentang diriku. Anggota baru FLP UIN yang kukenal sejak sebulan lalu pun banyak yang bertanya, apa yang terjadi dan bagaimana aku dengan hidupku. Melalui tulisan ini aku akan menjawab semuanya. Namaku Rizza dan aku tak takut berbeda. Berbeda, siapa takut?  

Senin, 22 April 2013

SANGGUL KECILKU

Melihat gadis-gadis kecil bersanggul, bergincu merekah dan pakaian adat yang indah adalah pemandangan yang lazim terjadi setiap tahunnya di tanggal 21 April. Sebuah tanggal keramat yang dikultuskan sebagai hari emansipasi wanita. Wanita itu bernama Kartini yang fotonya anggun, berkebaya putih dan bersanggul. Kata anak-anak Kartini adalah putri sejati yang harum namanya sepanjang masa.

Pernah menikmati fenomena 21 April? Anak-anak berdandan sedemikian rupa, ada yang berpakaian tradisional aceh, jawa, Sumatra juga berpakaian sesuai profesi impiannya, Polisi, dokter dll. Mereka berbaris rapi , mengular memanjang membelah jalanan. Meskipun peluh membasah namun mereka tetap ceria dengan ‘pakaian kebesarannya’

Saya pribadi sangat terkesan dengan ‘suguhan kultural’ 21 April. Karnaval budaya dan cita-cita. Mengingatkan masa kecil dengan rutinitas yang sama. Anak-anak masa lalu dan anak-anak masa kini masih lekat mengenal 21 April sebagai Hari Kartini. Ya Kartini, Putri Indonesia yang harum namanya itu?

Kamis, 18 April 2013

AKTIVIS YANG MANIS




Masih ingatkah kalian saat-saat pertama kali lulus dari SMA. Saat status siswa sudah selesai ditunaikan. Saat ujian-ujian sekolah yang mendebarkan sudah menemui hasilnya. Masih ingat? Bagaimana rasanya? Pasti senang sekali ya? Atau malah sedih? Senang karena karena kita tak lagi disebut ‘anak sekolahan’, senang karena lulus ujian. Sedih. Karena berpisah dengan teman-teman SMA yang ceria, sedih berpisah dengan guru-guru. Bukankah setiap pertemuan pasti ada perpisahan?

Setelah menjadi mahasiswa. Belajar menyesuaikan dengan iklim belajar yang berbeda dari sebelumnya. Berniat menjadi mahasiswa yang baik. Belajar sungguh-sungguh. IP bagus dan orang tua bangga. Sebuah cita-cita yang sungguh mulia. Di perjalanannya mahasiswa mulai mengenal banyak budaya. Lingkungan yang berbeda. Multikultural Environment. Seorang mahasiswa akan mulai menoleh ke kanan da ke kiri. Memilih organisasi mahasiswa yang sesuai dengan minat, bakat dan pemikirannya.

Rabu, 17 April 2013

Pesta Usia, Perlukah?

Ada yang tak biasa dari rumah saya hari ini. Rumah tiba-tiba gelap sementara rumah lainnya masih bercahaya. Sempat terpikir, ah mungkin listrik lagi konslet.  Tapi ternyata saya salah besar. Di dalam rumah saya melihat nyala lilin kecil diatas sekotak tart coklat. Hari ini salah seorang penghuni rumah saya bertambah usia. Usianya kini 22 tahun. Untuk ‘menyambut’ pertambahan usianya seluruh penghuni rumah kami menyiapkan pesta. Saya sendiri tak tahu menahu tentang pesta itu karena sejak sore sudah disibukkan dengan aktifitas mengajar. Kebetulan teman saya yang ulang tahun ini juga keluar sore hari dan menjemput saya malam harinya. Tak hanya dia, saya pun terkejut dengan pesta ini.

Selasa, 16 April 2013

Hidanganmu

Asap yang terus mengepul diujng sana aku yang menyulutnya
Kutaruh sebongkah tembikar
Kutuang air dan kutunggu sampai ia bernyaynyi
Bunyi khas yang selalu kunanti sejak lama
Bunyi khas air jika menemui panasnya
Kini aku punya ruang itu
Ruang yang paling kurindu dari rumahku
Ruang yang selalu ramai kehidupan
Karena adanya ruang itu kita bisa menyambung hidup dengan makanan
Kini aku tak lagi merindu karena semua ada di depanku.
Aku dan dapurku
Aku akan belajar memasak untukmu
Makanlah olahanku, olahan yang kubuat dengan cinta
Akan kujalani hakikat hidupku
Melayanimu dengan seluruh jiwa dan ragaku
Aku belajar untuk menjadi istri, ibu dan koki terbaikmu




Kenapa Kau Menyangka Aku Mencinta?

Izinkan aku kembali menuliskannya. agar tabir segera terbuka, agar gelap memutih, agar samar menjadi terang. Allah, sungguh aku tak pernah tau apa yang ada di benak mereka tentangku. Tentang gadis yang bernama Rizza. Rizza dengan segala pernak-perniknya. Apa yang mereka pikir tentangku?

Aku sama sekali buta tentang masalah ini Allah, hingga aku tak tahu harus bagaimana. Apa karena aku 'berbeda' mereka menganggap semua yang kulakukan hanyalah untuk menarik perhatian semata? Perhatian, perhatian siapa? Perhatiannya? Perhatian mereka?

Aku sama sekali tak berniat untuk itu. Bahkan tanpa aku mencari perhatian, semua mata sudah memperhatikan aku kan? Nah, buat apa aku capek-capek cari perhatian? apalagi pada orang-orang itu. Tidak. Sama sekali tidak !

Senin, 15 April 2013

CANDU

Candu menurut KBBI berarti getah kering pahit berwarna cokelat kekuning-kuningan, yang diambil dari buah Papaver somniferum, yg dapat mengurangi rasa nyeri, merangsang rasa kantuk, dan menimbulkan rasa ketagihan bagi yang menggunakannya; atau cairan kental berwarna hitam yang keluar dr rokok yg diisap dan melekat pada pipa. Getah candu lengket. Sulit sekali dilepaskan dan dihilangkan bekasnya. Bahkan deterjen yang bisa mencuci sendiri pun lewat.

Seperti halnya candu yang melekat,  sebagai seorang pembelajar. Sejak dulu hingga kini kita pasti lekat dengan yang namanya tulisan. Tulisan yang menjadi warisan keilmuan. Bayangkan jika tak ada tulisan. Ilmu-ilmu yang luar biasa pasti hilang di telan masa. Al-Qur’an contohnya, barangkali jika tidak dibukukan dan tetap ada pada pelepah dan tulang-tulang yang berserakan sera hafalan para hafidz yang syahid. Al-Qur’an tak akan pernah sampai pada kita. Ranah filsafat, kedokteran  hingga kebudayaan yang dikembangkan oleh Ibnu Sina, Al-Farobi dan ilmuwan lain akan sia-sia andai tidak mereka wariskan melalui tulisan

Saya selalu kagum pada orang-orang yang cerdas. Orang-orang yang  setia pada ilmu, senang mencari dan memberikannya. Apalagi pada mereka yang mau meluangkan waktunya untuk menuliskan pengalaman hidupnya dan semua hal yang ingin ia bagikan. Penulis.  Meskipun kelihatannya biasa-biasa saja tapi ketika ia menulis dan saya membaca tulisannya. Maka penulis itu menjadi cerdas berkali lipat dari sebelumnya di mata saya.

Sabtu, 13 April 2013

CAHAYA-CAHAYA DARI EROPA



99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
Oleh Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Cetakan VIII, Mei 2012
Tebal 412 halaman
ISBN 978-979-22-7274-1
Rizza Nasir




Mengutip kata-kata George Santayana: ‘Those who don’t learn from history are doomed to repeat it.’ Barang siapa melupakan sejarah, dia pasti 
akan mengulanginya. Banyak di antara umat Islam kini yang tidak mengenali sejarah kebesaran Islam pada masa lalu.” (hlm. 4)

RUMAH ITU BERNAMA FLP



Rumah itu bukan rumah mewah tapi rumah sederhana. Rumah bergaya minimalis dan elegan. Dihuni oleh orang-orang yang berjalan diatas titian inspirasi yang tak pernah menemui tepian.  Rumah yang tak hanya dihuni tapi juga dihidupi dengan hati. Rumah dengan segumpal cahaya yang kami harap bisa berpendar ke seantero dunia. Rumah itu bernama FLP.

Saya mengenal FLP atau lebih tepatnya tahu FLP sekitar  sembilan tahun lalu. Ketika itu saya masih duduk di kelas 1 sebuah madrasah tsanawiyah di pinggiran Kota Kediri. Mengenal FLP dari majalah remaja muslim yang kala itu lagi booming, ANNIDA namanya, kebetulan perpustakaan sekolah berlangganan majalah itu. Entah mingguan atau bulanan ya waktu itu saya lupa. Yang jelas, ANNIDA selalu menjadi rebutan setiap edisi barunya mampang di rak majalah.

Dear Diary …..



Adakah dari kalian yang pernah menuliskan kata itu? Atau kata lain yang senada? Diary atau sebagain orang menyebutnya cathar (catatan harian) adalah sebuah buku yang dikhususkan oleh si empunya untuk mencatat hari-harinya, hal-hal yang dianggap penting atau curahan hati yang tak boleh diketahui oleh  siapapun. Hanya kita dan Allah tentunya.

Bagi penulis pemula, diary sangat efektif untuk mulai belajar merangkai kata. Memotivasi diri untuk terus menulis. Tak usah malu menjadipenulis diary karena menulis diary bukanlah hal yang tabu, menulis diary tak hanya dilakukan oleh remaja yang galau, labil plus alay tapi menulis diary bisa dilakukan setiap orang baik laki-laki maupun perempuan di segala usia

Lebih Fiksi dari Fiksi


Seorang teman pernah berkata, " Apa yang kau cari dalam hidup ini Za?"

Apa yang saya cari? Sejenak berpikir tentang pertanyaan itu. Pertanyaan sederhana yang sukses membuat malam terasa lebih panjang karena mata enggan terpejam. Teringat kata-kata selanjutnya darinya

" Jawab! apa yang kau cari? Kau tau, hidup ini lebih fiksi dari fiksi"tambahnya. Satu tanya belum terjawab, ia sudah menambah pernyataan lagi yang makin membuat saya penasaran. Apa yang kau cari Za?, Hidup ini lebih fiksi dari fiksi

SEGUMPAL CAHAYA



Perlahan melangkah ke pintu itu,pintu yang sudah mulai seret dipermainkan musim. Masih perlahan, aku mendekatkan kunci pada lubangnya, memantapkan kembali hatiku, apakah aku yakin benar-benar membukanya? Ceklek! Pintu terbuka.Tak ada siapa-siapa di luar sana. Aku menunggu, terdiam, mematung di daun pintu.

Think When You Were A Kid

Think when you were still a kid everything is possible


You put the BLANKET over your back
Then you become a SUPERMAN