Rabu, 26 Oktober 2011

AJARI AKU CINTA -sebuah teka-teki tentang pengisi ruang hati-

-->
Ajari aku cinta
Cinta yang sebenar-benarnya cinta
Cinta yang dilandasi permadani ketulusan
Dibalut sutra keikhlasan...
Tahukah kau... kini aku belajar
Belajar mengelola perasaan
Belajar menjaga hati
Ruang hati ini
Kupersiapkan hanya untukmu
Yang tak kutahu siapa namamu
Dimana rumahmu
Siapa orang tuamu
Kau pemegang kunci surgaku
Kau rahasia terbesar dalam hidupku
Kau ayah dari anak-anakku
Kau, apakah kita pernah bertemu?
Izinkan aku memperdalam ilmuku
Memperkuat agamaku
Bila saat itu tiba
Aku telah siap untuk kau miliki
Dan kau siap untuk bersamaku
Kita pasti dipertemuka dengan cara terindah
Milikilah aku sesuka hatimu
Kini aku belajar menjadi wanita sempurna
Meski kutahu aku jauh dari sempurna
Bukankah sebaik-baik wanita adalah wanita sholihah?
Aku ingin menjadi wanita yang tak hanya sholihah, tapi juga cerdas dan berilmu
Ilmu yang memperluas cakrawala berpikirku
Paling tidak bisa membuatmu bangga padaku

Aku ingin bisa berdiskusi denganmu
Aku ingin bisa bertukar pikiran denganmu
Aku ingin menjadi sholihah agar kau sholih
Aku ingin cerdas dan berilmu agar kau lebih berilmu dariku
Agar kita bisa saling berbicara
Berbicara keilmuan dan agama
Aku cinta ilmu, aku suka buku
Kuharap kau pun sama sepertiku
Menulis sebuah buku bersamamu adalah daftar impianku

Semoga Allah melindungimu, perdalamlah apa yang dangkal dari ilmumu
Perkuatlah apa yang lemah dari agamamu
Karena suatu saat nanti aku pasti sangat membutuhkan bimbinganmu
Semoga Allah memudahkan langkahmu
Walaupun kita belum pernah bertemu
Ruang hati ini kupersiapkan hanya untukmu....ya habibi ^_^

To:Calon ayah dari buah hatiku, yang tak kutahu siapakah ia

Sarir Khadijah Al-Kubra
25 Oktober 2011  22:52

Kata Hati


Ya Allah ya Tuhanku....
Dari pengalamanku berteman dengan laki-laki....
Dari perkataan, guyonan, dan lainnya...
Semua menyiratkan, bahwa seluruh laki-laki di dunia ini
Ingin perempuan yang elok parasnya
Indah lekuk tubuhnya
Rabbi....
Adakah satu laki-laki di dunia ini yang tidak menginginkan itu semua???
Aku tahu, itu semua adalah fitrah setiap laki-laki
Memuja keindahan wanita,
Rabbi....
Aku akan menunggu saat saat itu....
Saat dimana kau pertemukan aku dengan laki-lakiku,
Tapi....
Aku merasa tidak pantas....
Kakiku pincang....
Maafkan aku jika saat ini air mataku mengalir karena masalah tubuhku ini
Tapi sungguh aku menerima apapun ketentuan-Mu atas hidupku
Tapi inilah kata hatiku Rabbi...
Inilah yang kurasakan slama ini
Meskipun sudah kebal, tapi tak jarang hatiku masih dihampiri virus malu
Ketika aku tertatih-tatih....
Ketika semua mata menatapku...
Ketika aku terjatuh....
Rabbi....
Suatu hari nanti....
Pertemukan aku dengan Azzam-ku hingga aku bisa menjadi Althafunnisa untuknya
Suatu saat nanti
Pertemukan aku dengan Fahri-ku hingga aku bagai Aisyah yang cantik dimatanya
Izinkan pribadi Anna Altafunnisa ada di diriku..
Hingga aku menguatkannya....
Izinkanlah aku cantik bak Aisyah di matanya
Agar tentram dan damai hatinya kala bersamaku
Dia...dia yang ku tunggu...
Kutulis dalam setiap bait doaku..
Semoga dia adalah laki-laki sholeh yang membimbingku ke surgamu
Semoga dia adalah laki-laki yang sabar
Semoga dia adalah laki-laki yang menerimaku apa adanya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya
Semoga dia adalah laki-laki yang kuat, yang bisa mengimbangiku yang lemah ini
Semoga dia adalah hafidz Al-Qur’an, dan aku akan berusaha keras pula untuk bisa menjadi srikandi hafidzah-Mu

Rabbi...maaf banyak sekali inginku.....
Kabulkanlah apa yang terbaik dan yang kubutuhkan
Abaikanlah yang kuinginkan bila itu melenakan

Rabbi....aku percaya pada janji-Mu
Bahwa setiap orang kau ciptakan berpasang-pasangan
Beri keikhlasan di hatinya ketika ia memutuskan menjadikan aku sebagai pelengkap tulang rusuknya
Bukan karena kasihan, ia menikahiku
Bukan karena terpaksa,  ia menerimaku

Rabbi...jika memang telah kau tuliskan dia sebagai pendamping hidupku
Hadirkan kecenderungan di hatinya terhadapku
Hadirkan keikhlasan cinta dihatinya
Jadikan aku pantas untuk ia cintai
Jadikan aku pantas untuk ia miliki
Jadikan aku pantas untuk ia lindungi
Rabbi....jagalah ia
Lindungi ia dimanapun ia berada sekarang
Mudahkanlah ia dalam menuntut ilmu-Mu
Mudahkanlah ia untuk mengais rezeki-Mu
Mudahkanlah ia untuk melawan serangan dunia yang menggetarkan nafsunya

Suatu saat nanti
Bila menurut-Mu kami telah siap bersama
Mudahkanlah ia bertemu denganku..
Tulang rusuk kirinya yang hilang.....
Rabbi ini isi hatiku malam ini
Tentangku, tentang hati, dan tentang dia
Dia yang tak kutahu siapa namanya
Siapa orang tuanya...
Bagaimana kehidupannya
Dan kini entah dimana
Dia rahasia-Mu, Pangeran-Ku...
Kabulkanlah Ya rabb...

Untuk engkau kekasihku
Ya...Abbal walidi
Semoga Allah melindungimu, perdalamlah apa yang dangkal dari ilmumu
Perkuatlah apa yang lemah dari agama-Mu
Karena suatu saat nanti aku pasti akan sangat membutuhkan bimbinganmu
Semoga Allah memudahkan langkahmu
Walaupun kita belum pernah bertemu
Aku yakin kau adalah laki-laki terbaik untukku

Khadijah al-Kubra 20 Ramadhan, 20 Agustus 2011    21:59

Serpihan Hati

-->
Aku lemah...hatiku rapuh...
Kenapa aku seperti ini?
Mudah sekali masuk lubang ular yang dipenuhi bunga?
Allah...apa aku salah menautkan hati padanya?

Kini aku tahu bahwa hatiku bengkok
Aku harus meluruskannya kembali meski terseok-seok
Dia tak berhak mengganggu hariku
Dia tak berhak ada di hatiku
Karena dia bukan suamiku
Dia bukan imamku
Dia hanya kasihan padaku
Hanya memanfaatkanku......
Allah...aku sadar aku bukanlah dewi jelita
Aku bukanlah cadas yang panas
Aku hanya manusia lemah
Kini semakin lemah
Hapuskan ia dari hatiku
Hapuskan ia dari fikir dan khayalku
Dia tak berhak menyusup di waktu shalatku
Dia tak berhak mengganngu syahdunya Kalam-Mu
Allah...mulai hari ini
Aku tak akan peduli padanya
Tak akan pernah perhatian padanya
Dia tak pantas mendapatan perhatian dan peduliku
Allah jagalah hatiku
Jagalah fikir dan ambisiku
Agar aku tetap lurus meniti jalan-Mu
Berniat kembali menjadi penjaga Kalam-Mu
Allah...aku tahu Dia yang kau sembunyikan
Jauh lebih sholeh,
Lebih cerdas
Lebih menyenangkan hatiku
Daripada dia yang sekarang ingin ku lupa
Jagalah pangeranku ya Allah
Teguhkan hatinya untuk meniti jalan-Mu
Jadikan ia lelaki terbaikku
Bantulah ia menjaga hati dan nafsunya
Dan jadikan aku pantas untuk mendampinginya
Kelak bila menurutmu kami sudah siap bersama
Pertemukan kami dengan caramu yang indah,,,
Segera yah....^_^
Malang, 17 September 2011 07 :46

Senin, 24 Oktober 2011

Kobar Api 5 Menara dan 3 Warna


          Saat membaca judul di atas saya yakin anda akan teringat dengan novel dwilogi Negeri 5 Menara dengan penulis A. Fuadi. Apakah Anda sudah membacanya?. Belum?. Mungkin Anda bukan penyuka novel. Tak masalah, setiap orang punya kecondongan dalam hal apapun termasuk dalam bacaaan sekalipun. Bagi Anda yang sudah membacanya. Masih ingatkah Anda pada api-api yang ada di dalamnya?
            Bagi saya, membaca buku itu seperti berada dalam letupan-letpan api dan semangat hidup yang bergelora tak berujung.  Masih ingatkah Anda pada halaman terakhirnya???.
Dibawah ini adalah salinan halaman 468 dari novel kedua yakni Ranah 3 Warna. Bagi Anda yang belum membacanya, silahkan rasakan energi kehidupan yang dipaparkan dengan kata-kata menawan
Bukan promosi, hanya ingin berbagi semangat tanpa henti dan inspirasi tak bertepi
Baca...Rasakan...dan Segera ambil tindakan...
Untuk cerah masa depan...
RANAH 3 WARNA hal 468
            Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar, sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bahkan seakan-akan itu adalah sebuah keajaiban atau keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil dari kerja keras, doa dan sabar yang berlebih-lebih.
           
            Bagaimanapun tingginya impian, ia tetap wajib dibela habis-habisan. Walau hidup susah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selau memilihkan yang terbaik dan piling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
Melebihkan usaha, sabar dan berdoa....
Man Jadda wa Jada...

Khatam:17 September 2011
Mungkin anda sudah memgkhatamkannya sedari dulu....
Saya telat ya hehehe...
Ayo baca bukiu!!!!
Baca....resapi....berbagi...dan tingkatkan implementasi...
Salam Inspirasi tak Bertepi....

MAAFKAN BILA MENGELUH


          Hari ini di sebuah bus, kulihat seorang gadis berambut pirang. Aku ingin secantik dia. Tiba-tiba ia bangkit dan melangkah gontai. Ia berkaki satu, memakai tongkat kayu. Namun ketika lewat ia tersenyum. Oh Tuhan....maafkan aku bila selalu mengeluh. Aku punya dua kaki. Dunia ini milikku.
            Aku berheni untuk membeli gula-gula. Anak laki-laki penjualnya sangat menyenangkan. Aku berbicara kepadanya. Ia pun menyambut gembira. Seandainya aku terlambat aku takkan menyesal. Ketika aku hendak pergi, ia berkata “terimakasih”, “Engkau telah begitu baik kepadaku. Menyenankan sekali bicara dengan orang sepertimu. Ketahuilah, sesungguhnya aku buta”. Oh Tuhan....maafkan aku bila selalu mengeluh. Aku punya dua mata. Dunia ini milikku.
            Aku menyusuri jalan, kulihat seorang anak bermata biru. Ia berdiri melihat anak-anak lain bermain. Aku berhenti sejenak
“Mengapa kau tidak bermain dengan temanmu yang lain Nak?”. Ia menatap ke muka, tidak menjawab. Kemudian aku pun sadar, ternyata ia tuli. Oh Tuhan...maafkan aku bila selalu mengeluh. Aku punya dua telinga. Dunia ini milikku
            Dunia ini milikku. Dengan dua kaki yang dapat membawaku kemana saja, dengan dua mata yang dapat memandang cahaya mentari, dengan dua telinga yang dapt mendengar apa yang ingin kuketahui. Oh Tuhan...Maafkan Bila aku selau mengeluh.

-Buletin An-Naba’  هيئة تحفيظ القرأنedisi Oktober 2011-

Fabiayyi alaai rabbikuma tukadzibaan???
Bersyukurlah...karena bersyukur itu indah....

Cita Asa


Titian jalan panjang
Merata
Melintasi setiap jengkal citaku
Bila asa ini masih nyata
Aku tahu aku biasa meraihnya
Tak ada kemustahilan
Semua harus diperjuangkan
Keyakinan terlalu kuat tertanam
Bertahan...aku masih bertahan
Walau duri-duri sedikit merusaknya
Masih ada hijau harap di hati
Bahwa aku masih bisa  bermimpi
Aku bisa bermimpi dalam nyataku
Dan mengirim mimpi pada masa depanku
Aku bisa.....

Rabu, 19 Oktober 2011

Mahasiswa Dalam Tanya



Perkenalkan nama saya mahasiswa, katamu suatu hari
Apakah benar kau mahasiswa?, kaum intelek itu?
Benar Kawan, akulah mahasiswa yang kau maksud
Akulah kaum berpendidikan pemilik cerah masa depan
Wahai mahasiswa terangkan padaku dimana aku bisa mendapatkan ilmu
Disini, ditempat ini..