Rabu, 14 September 2011

Ngerasa Cantik????

Ngerasa cantik nggak????

Oke.....baca yah....

Wanita cantik itu....

 Tetap tertawa
walau sebenarnya ia ingin menangis

Tetap tersenyum
walau sebenarnya ia kecewa

Tetap kuat
Walau sebenarnya ia sudah nggak sanggup lagi

Tetap semangat
Walau ia tertekan oleh masalah

Sahabatku yang cantik.....
Yang terpenting adalah
Memandang semuanya baik-baik saja...
Karena ceria dan hampanya hidup
Tergantung pada mindset dan sudut pandang menilai dunia

Jangan pernah merasa kau terjerembab diantara lautan mutiara
Karena kaulah mutiara itu sahabatku
Bila kau bisa menjaga dirimu, kau adalah mutiara tak ternilai harganya
Yuk, kita jaga kecantikan kita
Cantik yang sesungguhnya Cantik

Semoga bermanfaat sahabat Cantikku......






Senin, 12 September 2011

Bersama Allah...Kamu telah Cukup

Suatu hari aku coba berdialog dengan Allah....


Aku mengeluh : Tak Mungkin!!!!
Allah menjawab : Jika Allah menghendaki sesuatu, cukup berkata jadi, maka jadilah
                           (Yassin :82)


Aku mengeluh : Aku terlalu lelah!!!!
Allah menjawab : Aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu
                           (An-Naba')

Hanya sedikit....

Ternyata Kita dan Rosulullah, perbedaannya hanya sedikit...


Kita sedikit ibadah, Rosulullah sedikit-sedikit  ibadah
Kita sedikit berdzikir, Rosulullah sedikit-sedikit berdzikir
Kita sedikit makan, Rosulullah sedikit-sedikit  makan
Kita Kita sedikit tidur, Rosulullah sedikit-sedikit  tidur
Kita sedikit sedekah, Rosulullah sedikit-sedikit sedekah


Sedikit yang menjadi penyakit.....
Penyakit sebagai manusia, muslim dan generasi bangsa...
Yuk. kita basmi

Kado Eyang Taufik untuk SBY

Lihatlah Kawan, maestro kata Indonesia, Taufik Ismail.....
Menorehkan kata hatinya, sebuah puisi penuh arti untuk presiden kita...
Wow.....mengalir indah dan apa adanya...



Kepada Saudaraku Presiden Republik Indonesia,
Selamat hari jadi hari ini,
Semoga dalam mengemban tugas yang sangat berat ini Anda dalam kesehatan dan dianugerahi kekuatan,
Karena sepanjang sejarah negara kita belum pernah ruwetnya masalah yang membelit bangsa seruwet sekarang ini

Ini contoh lagi Saudaraku Presiden Republik Indonesia,
Kita hidup di jaman ketika perilaku bangsa mulai berubah,
Sedikit-sedikit tersinggung, acung kepalan dan marah-marah,
lalu merusak, membakar dan menumpahkan darah,
menggoyang-goyang pagar besi hingga rebah,
Berteriak dengan kata-kata sumpah serapah,
Sungguh sirna citra bangsa yang ramah tamah

Minggu, 11 September 2011

Mutiara Di Pojok Koran (Muhasabah Akhir Pekan)

Sebuah kisah yang mungkin sering Anda baca 
 Pada suatu hari ada seorang gadis buta yang sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya pada dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemui dan menghiburnya. Sang kekasih berkata bahwa di akan menikahi gadisnya itu bila gadis itu sudah bisa melihat dunia. Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadis itu. Akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya.
Kekasihnya bertanya kepada gadis itu, “Sayang.....sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?”
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan Gadis itu menolak menikahi pria itu. Pria yang selama ini sudah sangat setia mendampingi hidupnya selama gadis itu buta.

Selasa, 06 September 2011

[Kenangan Masa Kecil] Uang Dari Kuku

Bila sekarang anak-anak dimanjakan dengan aaneka tempat wisata dengan bermacam-macam wahana, maka tanah dan pasir di kebun atau halaman ruma, adalah arena bermain yang mengasyikkan buatku.Kala itu aku dan keluargaku masih tinggal serumah dengan mbah putri, ibu dari ayahku. Arena berrmainku adalah halaman rumah mbah yang luas dan kebun yang penuh dengan pepohonan, nyaman rasanya berlama-lama bermain disana.

 Setiap hari setelah pulang sekolah (TK-kelas 2 SD) aku dan teman-teman sebayaku selalu bermain bersama. Mulai dari masak-masakan, boneka-bonekaan (Boneka dari dahan dan daun pisang), dakonan ( permainan tradisional, melubangi tanah sebanyak 10 lubang, berhadapaan dengan dua lubang berukuran lebih besar di setiap sudutnya. Dimainkan dengan kerikil atau batu kecil ,masing-masing lubang 10 biji, lubang yang besar kosong), setrengan (lompat tali), membuat kue-kue dari  tanah dll. Entahlah apakah sekarang masih ada permainan masa kecil saya itu.

Senin, 05 September 2011

[cathar] KADO IDUL FITRI DARI KEDIRI

Allahu Akbar....Allahu Akbar....Alllahu Akbar...
La illaha illallahu Allahu Akbar....
Allahu Akbar wa Lillahi hamdu...


Akhirnya gema takbir membahana juga di desaku, sebuah desa kecil terletak di Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, desa Jarak namanya. Setelah berbuka puasa kedua adik laki-lakiku segera berlari menuju masjid yang hanya bisa dicaai dengan beberapa langkah kaki saja. Sepertinya mereka sudah tak sabar untuk mengumandangkan takbir bersama di masjid.

"Hore....berarti besok nggak puasa lagi", kata si bungsu
"Ya iyalah, besok kan udah idul fitri, kalo puasa malah dosa", sahut si tengah
"Mau dosa mau nggak yang penting, udah nggak puasa lagi yeyeyeyeyi", si bungsu girang, sambil menyabet sarung yang sedari tadi bertengger manis di kursi makannya. Sementara aku dan ibu hanya mendengarkan percakapan dua jagoan kami dengan senyum-senyum.

Sabtu, 03 September 2011

[Kenangan Masa Kecil] Masak-Masakan

Kira-kira umur saya baru empat tahun saat itu, ketika ibu saya membelikan mainan berupa replika alat-alat masak, ada panci kecil, kompor, pisau dan instrumen dapur lainnya, bahannya dari plastik, berwarna-warni. Ketika itu saya menyebutnya masak-masakan.  Mainan seperti ini banyak di jumpai di pasar-pasar tradisional.

Sebelum masuk TK saya bermain sendirian. Karena saya anak pertama dan adik saya kala itu masih bayi, praktis tak ada kawan saya bermain masak-masak-an. Meskipun saya bermain seorang diri namun ‘dunia’ saya sangat riuh. Terkadang saya menirukan bunyi aneka bahan makanan ketika proses memasak. Mulut kecil saya berbunyi sreeengg menirukan bunyi sepotong tempe yang meluncur di penggorengan atau  blukuthuk.....blukhuthuk untuk air yang mendidih. Kadang-kadang saya juga membawa sebuah boneka, yang dalam film masa kecil part masak-masak-an berperan sebagai anak saya. Saya memperlakukan boneka itu seolah-olah ia hidup. Cup....cup...jangan nangis Dek, makan dulu gih.....aaaaa...aem. Sambil masak-masak-an mulut saya tak berhenti berbicara.